chp 12

6.6K 665 11
                                    

Kebohongan yang disampaikan dari mulut ke mulut bisa menjadi sebuah kebenaran, semakin banyak yang membahasnya semakin banyak yang percaya bahwa perkataan itu benar. Inilah yang selalu li jun lakukan seolah berkata "walaupun kau benar, orang-orang ada disisiku mereka lebih percaya padaku" dia membuat renjun menjadi orang jahat yang kejam sebaliknya itu akan membuatnya menjadi gadis kecil baik hati yang pemaaf.

"ren, aku percaya kau tidak seperti itu" yangyang memegang tangan renjun seolah ingin renjun tahu kalau dia percaya padanya, tidak peduli apa yang si muka dua itu bicarakan.

"terimakasih, diam dan lihat apa yang aku lakukan"

"li jun.." mata renjun mulai berkaca-kaca, dia terlihat sangat menyedihkan.

"maaf li jun, saat itu kau ada di ujung tangga, aku ingin bertanya tentang kak alin tentang kalian berdua, apakah benar kau bersama kak alin? Saat itu aku tidak percaya karena kau adalah kembaranku, kau tidak mungkin bersama dengan tunangan kembaranmu, aku terlalu bersemangat hari itu lalu tidak sengaja mendorongmu. Maaf, karena aku kakimu terkilir karena jatuh dari tangga, tapi papa dan kakak sudah memukulku seharian kok jika kau masih enggan kau bisa memukulku juga, dan soal permintaan maaf aku tidak bisa datang meminta maaf sesegera mungkin karena aku mengalami koma hari itu, aku tidak mengatakannya karena tidak ingin kau khawatir, maaf"

"tunggu koma?! Kenapa kau bisa koma?! Apa karena dipukul orang tua dan kakakmu? " tanya yangyang

"mnn, tapi itu juga karena aku lambat ke rumah sakit, li jun lebih penting jadi aku baru dibawah ke rumah sakit keesokan harinya"

"renjun! Apa maksudmu aku lebih penting.. Kita ini sama" sial renjun ini kenapa melawan sihh

"tidak li jun, aku juga merasa kau lebih penting, aku juga tidak keberatan, tapi untunglah kau hanya terkilir kalau tidak aku akan merasa sangat bersalah karena mendorongmu hanya demi tunanganku"

"aku tidak keberatan diusir dari rumah, aku harap kau dan kak alin bisa bahagia bersama, temanku lapar kalau begitu kami akan kekantin dulu sampai nanti li jun" ya itu benar, pria brengsek dan si muka dua akan sangat bagus jika mereka bersama.

"ak aku tidak bukan begitu, aku.."

"ckckck teratai putih ternyata"

"kembarannya koma karena dipukuli dan dia membuat masalah karena terkilir? Mukanya sangat tebal"

"kasihan kembarannya, harus di usir hanya karena gadis ini terkilir"

"huss jangan bicara lagi, bagaimana kalau pacar kalian di ambil oleh gadis ini? Tunangan kembarannya saja berani dia ambil"

"ya kau benar, ayo pergi, aku tidak habis pikir dengan tunangan kembarannya jelas-jelas gadis ini kurang menarik dari kembarannya"

"kurasa itu harusnya mantan tunangan dan bukan tunangan lagi"

Li jun ingin bermain, renjun harus mengikutinya bukan? Siapa yang bilang hanya li jun yang bisa menjadi munafik? Renjun juga bisa. Seperti inilah seharusnya, renjun yang lebih berbakat, renjun yang lebih cantik, renjun yang lebih pintar, dibandingkan li jun yang hanya bisa bertingkah manis orang-orang pasti akan memilih renjun.

Orang-orang yang lewat ini hanya menonton kesenangan, jika ada kisah yang lebih menarik mereka akan secara tidak langsung condong ke arah cerita tersebut, ini bukan soal yang mana yang benar dan yang mana yang salah, tapi soal cerita mana yang lebih menarik dibicarakan.

Li jun pernah memainkan trik seperti ini saat tahun ketiga mereka, huang renjun saat itu tidak melawan karena dia pikir li jun hanya berbicara asal, di juga masih ingin dekat dengan kembarannya ini jadi dia diam. Renjun menemukannya tentang ingatan hari itu.

Flasback

Saat itu renjun baru pindah ke sekolah li jun masih ada beberapa anak yang mau berteman dengannya, banyak yang mengatakan kalau renjun lebih cantik dari li jun sehingga li jun cemburu.

"renjun, baguslah kalau kau sudah punya teman, aku tidak khawatir lagi" li jun datang dan tersenyum pada renjun dan yang lainnya

"aku juga sangat senang" balas renjun dengan senyum yang lebih indah

"tenang saja ren kau bisa berteman sesukamu kau tidak perlu mengingat tentang masalah pencurian itu lagi, aku percaya kau hanya gegabah sampai melakukan itu, yang terpenting kau sudah minta maaf"

"renjun mencuri?"

"aku dengar dia baru kembali ke keluarga huang baru-baru ini, apakah karena dia mencuri dari keluarga angkatnya?"

"tapi kenapa dia harus mencuri dari keluarga angkatnya? Bukankah itu tidak tahu diri? Mereka sudah membesarkannya"

"kalian salah paham, renjun tidak seburuk itu, dia hanya ingin meminjam perhiasan itu lalu menggantinya saat dia sudah bekerja" bela li jun

"cuma tuhan yang tahu kapan dia akan mengembalikannya"

Tubuh renjun menegang, semua orang tahu kalau dia kembali dari keluarga angkatnya ke keluarga huang baru-baru ini, tapi tidak begitu kejadiannya, renjun tidak pernah mencuri. Tapi mau bagaimanapun dia menjelaskan orang-orang tidak percaya, orang-orang menjauhinya mereka semua menunjuknya memberi label "seorang pencuri" di atas kepalanya.

La mia casaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang