chp 11

7K 691 0
                                    

Tidak terasa saru semester telah berlalu, renjun semakin dekat dengan jung bersaudara bahkan menjadi guru les mereka yah terkecuali mark, sebenarnya dia menjadi guru les jeno, jemin, dan haechan itu karena ingin membantu mark. Jeno, jaemin, dan haechan tidak terlalu pandai dalam hal akademik, kebetulan saat mereka berkunjung mark sedang mengajar ketiganya renjun juga merupakan siswa yang pintar jadi dia memutuskan untuk membantu.

Li jun juga tidak membuat masalah untuknya, dia sibuk mengumpulkan "anjing penjaga" yang berputar disekelilingnya, mereka juga sangat menyukai li jun seperti orang bodoh dan tentu saja mereka sangat membenci renjun, walau tidak mengganggu renjun mereka masih menatapnya dengan sinis kadang bahkan mengejeknya.

Neo Highschool adalah sekolah elit, untuk acara kelulusan yang di adakan beberapa bulan lagi mereka memutuskan untuk membuat lomba melukis, siapapun bisa ikut bahkan sekolah lain diizinkan bergabung, tidak hanya itu mereka juga mengundang pelukis terkenal dari china xie yifeng. Di sekolah ini kebanyakan dari mereka adalah golongan atas, sehingga bagi siswa yang ingin menjadi pelukis akan sangat bagus jika mereka bisa menarik perhatian dan menjadi dekat dengan pelukis terkenal ini.

Renjun adalah salah satu siswa yang ikut mendaftar, renjun sangat berbakat dalam seni, lukisan yang dia buat punya aura tersendiri dan sangat unik selain itu renjun menyukai perasaan ketika jarinya menyentuh kuas, atau saat kanvas putih bersih itu menjadi berwarna, dia merasa hidup, inilah apa yang dia impikan, inilah yang renjun dan huang renjun selalu impikan tapi tidak cukup berani untuk mengejarnya. Renjun sudah memutuskan daripada bersembunyi dan hidup dengan damai seperti rencananya di awal renjun lebih ingin menggapai mimpinya, mimpi yang dia simpan dalam-dalam karena takut jika orang-orang egois itu melihatnya mereka akan mencemarinya kapan saja, mimpi itu dia tidak akan melewatkannya di kehidupan kali ini.

Ini adalah langkah awal bagi renjun untuk mengejar mimpinya tapi dia harus berhadapan dengan protagonis novel ini, saudara kembarnya li jun. Li jun juga ingin menjadi pelukis, bakatnya ada tapi tidak terlalu luar biasa, guanlinlah yang mendorong li jun menjadi pelukis karena guanlin sangat mengagumi orang yang berjiwa seni, perkataan guanlin ini jugalah yang membuat li jun semakin membenci huang renjun, membenci bakatnya, berpikir bahwa renjun mencuri bakat yang harusnya miliknya. Di akhir cerita li jun di gambarkan sebagai penulis yang gigih, pekerja keras dan menginspirasi banyak orang di dunia seni sedangkan renjun? Tidak ada yang pernah tahu tentang bakatnya, tidak ada yang peduli, jangankan bakat keberadaannya saja dilupakan begitu saja.

Renjun tidak mau berakhir seperti itu, harusnya dia tidak berakhir seperti itu, makanya dia hanya bisa maju, pilih antara mengalahkan atau dikalahkan.

Saat ini renjun dan yangyang sedang berjalan menuju kantin sekolah.

"hufttt jam pertama kimia lalu di lanjut matematika apa sekolah ini gila?!" yangyang menghela nafas, otaknya tidak kuat oke?

"ck, kau ini selalu mengeluh pelajaran itu tidak terlalu susah kok, kaunya saja yang tidak mau belajar" jawab renjun

"tidak begitu ren, otakmu dan miliku berbeda, kenapa juga kau tidak masuk kelas unggulan? Padahal jelas-jelas kau sangat pintar"

"owh, nilaiku turun sangat banyak di tahun ketiga sekolah menengah jadinya ya begitu" yahh mau bagaimana lagi, nilai huang renjun sebenarnya sangat bagus tapi setelah masalah itu huang renjun jadi tidak fokus pada pembelajarannya dan malah mencari perhatian keluarga huang dimana-mana.

"renjun!" panggil seseorang dari arah depan

Sial...

"renjun sudah kupikirkan, ayo kembali kerumah! Aku akan mengatakannya kepada papa dan mama mereka pasti mau menerimamu lagi" kata li jun bersemangat, seolah dia sangat ingin renjun "pulang"

Yahhh kupikir memang sudah saatnya anak ini menyerang, tsk apa aku balas saja ya?

"terimakasih li jun tapi tidak, aku tidak perlu kau membujuk mereka untukku"

"renjun aku tahu kau masih merasa bersalah karena mendorongku dari atas tangga waktu itu, walaupun kau belum meminta maaf, percaya atau tidak aku sudah memaafkanmu kokk" suara li jun agak keras yang membuat siswa siswi yang lewat menghentikan langkah mereka dan ingin menonton kesenangan.

"tunggu li jun, dia mendorongmu?!" kata "anjing penjaga" 1

"yak renjun! Kenapa kau sangat kejam!" kata "anjing penjaga" 2

"kupikir orang tuamu benar li jun, orang sepertinya memang harus di usir dari rumah" kata "dayang" 1

"tidak tahu malu, dia bahkan tidak meminta maaf, lupakan saja li jun dia pantas mendapatkannya" kata "dayang" 2

"ck si renjun ini ternyata sangat kejam"

"kudengar mereka kembar, bukankah agak keterlaluan mendorong kembaranmu seperti itu?"

"dia menolak tawaran anak itu apakah karena hati nurani yang merasa bersalah?"

"kalau itu aku, sudah pasti akan kubalas cihh"

Orang-orang yang menonton mulai berkomentar, mengatai renjun ini dan itu, mereka bahkan tidak bertanya kenapa dia mendorong kembarannya sendiri, selalu seperti ini orang-orang menunjuknya, orang-orang berspekulasi tentangnya, semakin ingin dia membela diri semakin salah dia dimata orang-orang ini. Tapi memangnya kenapa? Bahkan jika dia benar-benar mendorong li jun lalu kenapa? Siapa mereka sampai berani menghakiminya? Siapa mereka sampai berani tidak sopan dan menunjuknya? Mereka tidak punya hak sama sekali.

Mereka tahu ini tidak sesederhana itu, mereka orang dari kalangan atas siapa yang tidak pernah melihat satu atau dua trik seperti ini? Mereka hanya ingin melihat pertunjukan mereka hanya ingin menonton, mereka tidak peduli benar dan salah.

La mia casaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang