19. Bilik

10 1 0
                                    

/bi.lik/
1. anyaman dari bilah bambu (untuk dinding dan sebagainya); gedek; tepas; sasak
2. ruangan kecil yang tersekat; kamar

***

The surprise is that you continue to be surprised.

― Jill A. Davis

***

SilentGhaxxx: Malam, cantik :)

Arina menatap ponsel. Tak sampai sehari, Ghassan langsung mengirimkan pesan padanya.

Arrahmanings: Halo, Ghassan!

Senyap. Entah mengapa, Arina mendengarkan kekehan pelan Ghassan.

SilentGhaxxx: Hai. Kangen.

Arina menutup mata

Arrahmanings: Kalau aku nggak kangen, gimana?

SilentGhaxxx: Nggak apa-apa. Biasain diri dulu aja sama keberadaan aku ;)
SilentGhaxxx:Sedih juga ya kita baru ngechat berdua aja setelah jadian hehe

Arrahmanings: Seneng banget ya haha

SilentGhaxxx: Nggak tau, masalah kamu bikin aku mabuk kepayang

Arina tersenyum. Ghassan memang benar-benar jujur perihal perasaannya.

Arrahmanings: Gombal

SilentGhaxxx: Hehe, kamu lagi apa?

Arina melihat meja belajarnya. Ia menyetel lagu Hatsune Miku sembari mempersiapkan ulangan pendidikan kewarganegaraan untuk hari berikutnya.

Arrahmanings: Mau ulangan PKn besok, jadi lagi ngerjain latihan soal
Arrahmanings: Kamu lagi apa?

SilentGhaxxx: Asik, si cantik kepo sama aku hehe
SilentGhaxxx: Sama sih, lagi ngerjain PR juga

Arrahmanings: Sana dong, belajar haha ngapain ngechat?

SilentGhaxxx: Biar semangat!
SilentGhaxxx: Aku belajar lagi yaa hehe

Arrahmanings: Oke. Semangat!

Arina meletakkan ponsel di meja. Ia melanjutkan bacaannya.

Seketika, pintu kamar dibuka. Arina melirik Karina yang masuk, menutup pintu, dan duduk bersila di lantai.

"Nggak apa-apa," Karina langsung berujar. Ia membuka buku pendidikan kewarganegaraan di tangan. "Mama rewel tadi, bilang kita nggak akrab--"

Pintu dibuka. Mama berdiri di depan pintu; menyelidik Arina dan Karina yang bersama di kamar itu.

"Kenapa lagi, Ma?" sahut Karina.

"Ayah sama Mama jalan-jalan keluar sebentar, dan kalian nggak ngobrol sama sekali?"

"Kita lagi fokus belajar buat ulangan!" bela Karina. "Kenapa harus bareng-bareng?"

Mama menoleh. Merasa ditanya, Arina mengangkat buku teks yang sama dengan Karina.

"Ternyata kamu ga bohong." Mama menghela napas. "Tetep aja ngobrol-ngobrol dulu, biar makin akrab."

Mama menutup pintu.

[2/3] PadmasanaWhere stories live. Discover now