25

11.5K 836 36
                                    

By;Rara506
____

Linford menatap Vernon yang tengah fokus mengemudikan mobil.

Sejak tadi Vernon tidak mengatakan satu kata pun membuat Linford berpikir jika sekarang suami nya itu masih marah dengan kejadian beberapa hari yang lalu, dimana Vernon pergi dari rumah karena perkataan Linford yang mungkin saja membuat pria itu kurang nyaman.

"Gue kelihatan banget kan kalo jarang naik pesawat karena perjalanan beberapa jam aja udah bikin gue lemes kek gini," ujar Linford yang mulai membuka pembicaraan didalam mobil yang sejak tadi hening.

Ia ingin melihat reaksi yang akan suami nya itu berikan karena perkataan nya tadi, jika Vernon menjawab sudah pasti kesalahan beberapa hari yang lalu sudah pria itu lupakan.

Lagi pula tadi sebelum berangkat keacara pertunangan serta saat keluar dari bandara, Vernon bersikap baik kepada diri nya bukan? Itu arti nya suami nya itu sudah memaafkan diri nya, hanya saja tadi Linford sempat kepikiran dengan semua itu jadi ia sempat berpikir jika Vernon masih belum memaafkan diri nya sampai sekarang.

Vernon menatap Linford sekilas sebelum kembali fokus mengemudikan mobil yang sekarang ia pakai, tidak lucu jika terjadi kecelakaan di negara orang bukan?

"Saya yang sudah sering naik pesawat saja kena jet lag juga, jadi wajar-wajar saja jika kamu mengalami semua itu," jawab Vernon dengan tenang, untuk  beberapa hari kedepan sebelum pulang ke Indonesia ia akan bersikap baik pada pemuda yang sekarang tengah diam tanpa mengatakan hal apapun lagi.

Sangat tidak lucu jika sekarang Vernon bersikap cuek sehingga membuat Linford murung, mata-mata dari papa nya pasti akan memberi semua informasi apa yang tengah mereka lakukan sekarang. Karena Vernon sangat-sangat yakin jika papa nya itu mempunyai niat yang berbeda dibalik semua ini, papa nya itu orang yang sangat licik serta pintar melakukan rencana yang sangat matang.

Sehingga sekarang untuk berjaga-jaga Vernon akan bersikap baik dengan Linford, agar tidak ada kecurigaan apapun dari papa nya itu.

Sejak beberapa hari yang lalu Vernon sedikit memikirkan tentang masalah yang terjadi di kantor beberapa saat yang lalu, dimana Linford mendatangi diri nya dengan leher yang tergores cukup dalam.

Disana ada Laura yang menjadi tersangka, Vernon jadi berpikir jika semua yang sekarang papa nya itu lakukan karena ada seseorang yang memberitahu kejadian waktu itu kepada papa nya, sampai-sampai semua ini terjadi.

Vernon sangat yakin itu semua, jadi agar papa nya tidak merasa curiga sedikit pun kepada hubungan nya dengan Linford ia akan bersikap sebaik mungkin sekarang, agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi. Karena demi apapun Vernon tidak berniat sama sekali untuk pergi berdua dengan Linford seperti sekarang karena itu membuat ia sendikit malu karena orang-orang bisa tau jika mereka pasangan.

Linford kembali menatap kearah Vernon saat melihat pria itu hanya diam dengan senyuman tipis terbit dibibir tipis Vernon, membuat Linford bertanya-tanya apa yang sekarang tengah Vernon pikirkan sehingga bisa tersenyum tipis seperti itu sekarang.

Apa mungkin disaat mereka berada diluar bersama seperti ini, Vernon masih memikirkan selingkuhan nya? Ahh memikirkan semua itu seketika membuat hati Linford kembali sakit.

Mungkin ia bisa memiliki raga Vernon sekarang, tapi jiwa pria itu masih bersama dengan selingkuhan nya, betapa bodoh nya Linford sekarang karena terlalu mengharap bisa menghabiskan waktu bersama dengan Vernon disini hanya berdua saja tanpa ada orang ketiga diantara mereka berdua, semua itu hanya harapan semata yang membuat Linford merasa kan sakit untuk yang kesekian kali nya.

****

Saat sampai di hotel, Linford langsung merebahkan diri nya diatas ranjang besar yang ada. Ia merasa masih lemas sehingga melakukan aktifitas yang lain nya pun rasa nya tidak bertenaga.

Padahal dirumah kemarin Linford sudah banyak memikirkan tentang dimana ia akan berbelanja nanti, dimana mereka akan makan malam romantis nanti nya serta dimana mereka akan menghabiskan waktu berdua dengan berjalan-jalan di London karena ini kali pertama nya Linford pergi ke London, namun nyata nya semua hal yang ia pikirkan harus disimpan begitu saja karena Linford terkena jet lag.

"Sebelum tidur, kau harus membersihkan tubuh terlebih dahulu dan juga berganti pakaian." ucap Vernon dengan melepas jas yang sekarang ia kenakan, tatapan tajam milik nya memperhatikan Linford yang sekarang tengah mendudukan diri nya dengan sangat malas.

"Kita kan nggak bermain kotor-kotoran? Buat apa ganti baju sama mandi? Baju nya masih 2 jam loh kita pakai, jadi bawa tidur sekalian nggak masalah sama sekali, lagi pula gue males mau mandi," ujar Linford yang kembali merebahkan diri nya diatas ranjang membuat Vernon menghembuskan napas berat milik nya.

Selalu saja Linford membantah apa yang ia katakan, membuat Vernon semakin tidak suka dengan pemuda itu. Sangat jauh berbeda dengan Laura yang sangat menyukai kebersihan sama seperti diri nya, sedangkan pemuda itu? Sangat jorok dan juga menjijikan.

"Mandi dan juga berganti pakaian tidak membuat kamu mati, jadi lebih baik kamu cepat mandi dan juga berganti pakaian sekarang sebelum saya pergi dari sini. Saya tidak suka tidur dengan seseorang yang tidak mandi sama sekali karena itu sangat menjijikan." jelas Vernon dengan berjalan kearah koper yang tadi mereka bawa.

Membuat Linford merotasikan kedua mata nya karena merasa kesal dengan perkataan Vernon yang selalu pedas jika berbicara kepada diri nya, padahal pria itu tidak menyukai makanan pedas lalu kenapa perkataan nya selalu saja pedas? Ugh Linford benci pedas jika seperti ini jadi nya.

Dengan cepat Linford turun dari atas tempat tidur sebelum berjalan mendekat kearah Vernon yang tengah berdiri menatap kearah diri nya. Dengan cepat Linford mengalungkan kedua tangan nya di leher Vernon dengan posisi berjinjit, sebelum mengecup sekali bibir tipis pria itu.

Cup!

"Bibir lo suka banget nyakitin gue, jadi pengen cium bibir lo sampai bengkak gue nya. Pasti rasa nya enak, ini aja gue cuman cium secara cepat tapi rasa nya enak banget, gimana kalo lama ya? Kek nya gue bakalan pingsan ditempat karena mabuk sama ciuman lo, ciuman sebagai tanda kalo lo milik gue, bibir lo milik gue. Semua yang ada ditubuh lo milik gue, jadi gak ada satu pun orang yang bisa menyentuh tubuh lo selain gue. Ciuman tadi juga sebagai penghapus ciuman yang jalang itu berikan buat lo." tutur Linford dengan mengigit bibir bawah milik nya. Jika Laura bisa bersikap nakal kepada Vernon, kenapa ia tidak bisa?

Vernon hanya diam mematung terkejut dengan apa yang Linford lakukan sebelum pemuda itu melepaskan kedua tangan nya yang sejak tadi memeluk leher Vernon dengan manja.

"Kalo lo mau ikut mandi, masuk aja ya, Pintu nya gak gue kunci."

Bersambung

Married For Bussines [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang