28

10.3K 893 50
                                    


By:@LUTFIAHRAMADANI0

_______

Setelah pulang dari London, Linford hanya menghabiskan waktu nya di kamar, bahkan ia makan di kamar.

Ayolah, siapa yang akan sehat setelah di gempur habis-habisan lalu terkena jet lag.

Demi apapun Linford tak akan mau lagi naik pesawat, kecuali hal mendesak.

Ia menungging, awal nya ia malu karena Vernon ingin memberi hole nya salep namun jika di biarkan itu akan terus terasa perih.

"Shhh...pelan-pelan!" pekik Linford, Vernon sama sekali tak berlaku lembut.

Vernon menelan saliva nya, membuang pandangan dari hole Linford yang seperti meminta untuk di masuki habis-habisan.

"Jangan modus, buruan!"

Pusing dengan suara Linford yang seperti toa, Vernon kembali fokus mengobati area itu.

"Shh..eummhh..buru.."

"Kamu bisakan, gak usah desah kayak gitu,"

Linford terkekeh, ia tersenyum miring setelah nya.

"Eummhh...ahhh..mashh..Vernon."

Ia dengan sengaja mendesah hebat sudah seperti benar-benar tengah di gempur, membuat Vernon sebal mendengar nya.

"Kenapa takut ke goda lagi ya?" cetus Linford ia dengan tak tahu malu menggoyang-goyang kan bokong nya, tepat di hadapan Vernon yang masih memegang salep.

Vernon meremat salep, ia menelan saliva rasanya untuk beranjak dari tempat nya sekarang sangat sulit, namun ia tak bisa seperti ini terus, yang ada hal-hal yang tak di inginkan akan terjadi.

"Ck, tidak usah percaya diri," Vernon beranjak lalu menyimpan salep di atas nakas, "pakai celana mu lagi, sudah selesai."

Linford mendudukan dirinya dengan pelan, ia merasa puas melihat wajah ke merahan Vernon, sudah di pastikan suami nya yang straigh itu tengah tergoda, ah..apa Libford masih bisa menyebut nya straith setelah malam panas itu?

Vernon memberikan celana Linford yang tercecer di lantai.

"Nih,"

"Terima kasih, sayang." Linford segera memakai celana nya, dan itu tak luput dari pandangan Vernon.

Vernon lapar, tapi ia tak menginginkan makanan.

"Saya akan pergi, jika ada apapun kamu bisa menghubungi saya."

Linford tampak kecewa dengan ucapan Vernon.

"Kemana?" tanya Linford, ia tak suka jika Vernon pergi menemui Laura, jalang ular yang kabur dari satwa itu.

Vernon menghela napas nya, ia menatap mata penuh harap itu.

"Tak saya beri tahu pun kamu pasti tahu,"

"Lo mau ketemu Laura?"

Vernon tertawa ringan, apa segitu takut nya Linford sampai berpikir ia akan bertemu Laura.

"Saya akan ke kantor, kamu lupa ini hari apa?"

Linford melirik jam, sontak membuat nya malu, ini pukul delapan wajar saja jika Vernon akan pergi ke kantor.

Ia lupa saking tak ada kerjaan nya ia di rumah.

"Saya pergi dulu,"

Cup

Sekali lagi Linford menjadi bodoh, Vernon mencium kening nya.

"Saya tak akan lama, siang juga saya akan kembali ke rumah."

Married For Bussines [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang