15

10.4K 723 4
                                    

By Rara506

________

Karena perkataan Errando yang terdengar sangat vulgar itu, Ravin langsung teringat dengan hal panas yang sering ia dan Errando, apalagi hari kemarin di ruang tengah rumah nya.

Bayangan itu mulai berputar seperti kaset flm.

Ravin berjalan kearah pintu rumah milik nya saat mendengar suara bel yang terdengar sangat berisik, padahal sekarang sudah sangat larut malam namun tetap saja tamu yang datang malah membuat keributan, yang sudah pasti akan mengganggu tetangga sebelah.

Dengan pelan Ravin mengintip dari jendela ia melihat siapa yang datang sekarang. Karena setelah resmi menjadi milik Errando, pemuda itu selalu diwanti-wanti untuk menjaga diri dengan baik dirumah. Terlebih saat Errando tidak berada dirumah, kekasih nya itu sangat cerewet, padahal demi apapun Ravin tak akan main belakang dengan pria lain.

Maka dari itu Errando selalu mengatakan pada Ravin untuk melihat siapa yang datang terlebih dahulu sebelum membuka pintu karena takut yang datang bukan Errando tapi pria lain.

Ravin menatap dari cela kecil itu sebelum tatapan milik nya mengarah pada sosok Errando yang tengah berdiri dengan sebuah jas yang tergantung di bahu tegap pria itu, membuat Ravin sangat yakin jika sekarang Errando baru saja pulang dari kantor dan langsung datang kesini untuk menemui diri nya.

Ia langsung membuka pintu dengan cepat sebelum sebuah peluk kan hangat menyambut Ravin, Errando langsung memeluk dirinya dengan sangat erat, membuat Ravin sebisa mungkin langsung menutup pintu rumah milik nya dengan cepat sebelum mengunci nya. Pemuda itu sangat menikmati peluk kan hangat dari Errando sebelum ia menyadari suatu yang aneh tengah mengganjal di perut milik nya.

Ravin sangat tau benda apa yang sekarang tengah mengganjal serta mengeras di dekat perut milik nya, Errando pulang dengan keadaan horny!

Memang sejak mereka mulai berhubungan Errando belum pernah menyentuh Ravin lebih dalam, selain hanya berciuman dan peluk kan saja karena pria itu ingin membuktikan jika ia memang menyukai dirinya. Bukan tubuh Ravin saja seperti pria bajingan lain diluar sana yang dulu sempat mempunyai hubungan dengan Ravin.

Sekarang Ravin memang merasakan jika Errando memang tulus kepada diri nya sehingga sekarang jika mereka melakukan hal yang lebih, itu tidak akan menjadi masalah bukan? Karena sekarang Ravin pun menginginkan itu karena ia cukup lama tidak merasakan milik nya diisi dengan sangat penuh oleh benda besar yang sekarang ia rasakan di perut nya.

Benda besar itu milik Errando, milik kekasih nya yang sekarang mulai melepaskan peluk kan mereka dengan pelan.

Tatapan pria itu terlihat sangat sayu sekarang, tatapan itu mengarah kepada wajah Ravin dengan intens membuat pemuda itu ikut membalas tatapan pria itu tidak kalah intens, Ravin juga seorang pemain sudah pasti ia mengerti akan tatapan yang diberikan kekasih nya itu.

Dengan pelan Ravin mulai berjalan dengan menarik Errando untuk mengikuti diri nya, pemuda itu mendorong Errando agar jatuh terduduk disalah satu sofa yang ada dirumah nya sebelum pemuda itu berjongkok dihadapan pria itu.

Tatapan kedua mata nya mengarah pada gundukan besar yang ada didalam celana Errando, membuat Ravin menelan ludah nya dengab sedikit kasar karena ia merasa sangat ingin menghisap benda besar itu sekarang juga. Dengan sangat lincah tangan Ravin mulai menurunkan resleting celana yang Errando kenakan sebelum menurun kan celana pria itu dengan cepat.

Elusan di rambur terasa lembut Ravin rasakan, membuat pemuda itu mendongak menatap Errando dengan kedua telapak tangan menggenggam milik pria itu dengan sangat lihai.

"Masuk kan.." titah Errando, sekarang pria itu merasa bergairah menatap wajah horny Ravin yang terlihat sangat-sangat seksi dimata nya.

Ravin menganguk sebelum mulai memasukkan penis pria itu kedalam mulut nya, menikmati rasa nikmat dari benda yang sekarang berada didalam mulut nya. Ugh rasa nya sangat enak membuat Ravin dengan berani menghisap benda itu seakan-akan ia tengah memakan sosis sekarang.

"Arrmh..ahh.." Errando menggeram menikmati blowjob yang dilakukan Ravin kepada penis milik nya sebelum beberapa saat kemudian Ravin mengeluarkan milik Errando dari dalam mulut nya. Berdiri untuk melepaskan pakaian yang sekarang ia kenakan sebelum nenduduk kan diri nya diatas pangkuan Errando sehingga membuat penis pria itu langsung bergesekan dengan lubang anal milik nya.

"Mmhh..ahh..ugh.." desah Ravin saat kepala penis Errando mulai masuk kedalam milik nya tanpa harus melakukan pelonggoran dulu karena pemuda itu sudah terbiasa dengan semua ini.

Errando langsung menggerakkan milik nya dengan sangat cepat membuat Ravim langsung memeluk leher pria itu dengan sangat erat, menikmati setiap sentuhan yang pria itu lakukan kepada diri nya.

"Akhh...ahhh...mmmhh..pelan.." desah Ravin saat merasakan Errando semakin cepat menggerakkan milik nya.

"Aku akan... keluar..ehh.. " geram Errando sebelum ia keluar dengan sangat banyak didalam diri Ravin, sehingga membuat pemuda itu merasa jika perut nya terasa sangat penuh sekarang.

"Kamu sedang memikirkan apa hm? Sampai-sampai pipi kamu memerah seperti itu," tanya Errando saat menyadari jika wajah Ravin tengah memerah sekarang, pria itu bisa melihat nya dengan jelas dari telinga pemuda itu.

Membuat Ravin langsung membalik tubuh nya, semua lamunan nya buyar gara-gara Errando, ia membawa makanan yang baru saja ia masak untuk Kekasih nya itu, berjalan kearah Errando.

"Kau sedang mikirkan sesuatu yang berbau hal mesum bukan?" tanya Errando, ia melahap makanan yang baru saja Ravin buatkan, membuat pemuda yang tengah memakan buah-buahan itu langsung menatap Errando dengan tatapan malu.

"Err," Ravin berucap lirih berharap pria itu berhenti menggoda diri nya, ia merasa sangat malu sekarang.

"Kau mengatakan, aku mesum tapi lihat apa yang kamu pikirkan sekarang. Aku jadi takut akan di perkosa oleh mu saat ini juga," ujar Errando dengan tersenyum jahil membuat wajah Ravin memakin memerah karena itu semua.

"Err, Diamlah!" seru Ravin, ia beranjak pergi membuat Errando terkekeh dengan sangat pelan.

Saat bersama dengan Ravin semua masalah yang ia hadapi seakan-akan hanya angin lalu saja untuk pria itu karena ia merasa begitu bahagia bersama dengan Ravin. Tidak ada lagi waktu untuk bermain-main karena sekarang ia sudah menemukan seseorang yang sangat tepat untuk ia seriusin.

Saat memikirkan Ravin, Errando langsung mengingat Vernon yang sekarang mulai berulah kembali. Jika sebelum nya ia menjadi bajingan sekarang teman nya itu yang nenggantikan diri nya.

Errando merasa sangat kasihan dengan Linford karena sudah menikah dengan seorang pria bajingan. Ia bingung harus memberi tahu Ravin atau tidak.

Bersambung.

Married For Bussines [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang