29

11.2K 935 56
                                    

By;Rara506

______

Linford tersenyum senang bahkan sampai melompat-lompat karena merasa senang, akhir nya semua masakan yang tadi ia masak sudah siap dihidangkan semua, jadi sekarang hanya tinggal menunggu suami nya itu datang.

Entah kenapa setelah melihat perlakuan yang diberikan Vernon sebelum berangkat ke kantor tadi membuat Linford berharap sikap yang selama ini Vernon berikan kepada diri nya akan berubah karena itu semua, mungkin saja ini semua karena malam panas waktu itu.

Walaupun Linford harus merasakan sakit sekali dibagian bawah tubuh nya karena malam panas itu, tapi ia merasa bangga setidak nya setelah diri nya mendapatkan semua itu Vernon bisa berubah terhadap diri nya, pria itu dengan perlahan bisa bersikap lembut pada diri nya atau mungkin saja Vernon bisa membalas cinta yang ia berikan untuk pria itu, ahh Linford sangat berharap untuk itu semua walau terkadang harapan nya sendiri membuat diri nya sakit sampai kedalam hati yang paling dalam milik nya.

Tatapan Linford langsung mengarah pada ruang tamu saat mendengar suara langkah kaki seseorang, dengan cepat Linford langsung berjalan kearah ruang tamu dimana ada Vernon yang tengah melepas jas dan juga kemeja yang ia kenakan, membuat Linford menahan napas melihat itu semua.

"Lo udah lama pulang nya?" tanya Linford karena ia sama sekali tidak mendengar suara mobil masuk kehalaman rumah mereka, atau memang diri nya saja yang tidak sadar karena terlalu memikirkan kejadian di London waktu itu.

Vernon berjalan kearah Linford dengan membawa jas dan juga kemeja milik nya, sekarang pria itu tengah bertelanjang dada, menunjukan bentuk tubuh nya yang sangat menggoda dimata Linford.

"Saya mau langsung mandi sebentar sebelum makan siang, kamu tolong masuk kan ini kedalam keranjang pakaian kotor kita disana." ujar Vernon dengan memberikan kemeja dan juga jas yang tadi ia bawa pada Linford sebelum beranjak dari sana untuk segera membersihkan diri nya karena sekarang tubuh nya terasa sangat gerah karena terkena macet dijalan tadi.

Linford menganguk dengan menatap kepergian Vernon, belakang punggung Vernon terlihat ada luka bekas cakaran kuku seseorang membuat Linford langsung menunduk karena itu semua karena perbuatan nya malam itu, akibat merasa sangat nikmat Linford mencakar punggung Vernon dengan brutal tapi pria itu tidak mengeluh sakit sama sekali, sedangkan diri nya tadi pagi sibuk mengeluh karena bagian bawah tubuh nya terasa sangat tapi Vernon?

"Mungkin nanti gantian gue yang kasih obat di panggung dia, setelah kita berdua makan siang." gumam Linford sebelum beranjak dari sana.

***

Linford menatap Vernon yang terlihat sangat lahap memakan masakan nya tadi, ada rasa bangga tersendiri melihat suami nya itu makan dengan sangat lahap seperti itu, hanya dengan melihat Vernon makan diri nya langsung merasa kenyang.

Vernon menatap kearah Linford dengan mulut yang sibuk mengunyah, sejak tadi ia memperhatikan pemuda itu karena Linford terlihat memperhatikan diri nya tanpa berkedip sedikit pun membuat Vernon merasa heran dengan itu semua, apa lagi saat melihat Linford belum menyentuh makanan milik nya sama sekali membuat Vernon semakin merasa aneh.

"Kenapa kamu tidak makan? Ini sudah saat makan siang," ujar Vernon dengan menatap Linford tapi pemuda itu masih terus menatap diri nya dengan tersenyum sendiri membuat Vernon merinding melihat nya.

"Lin? Ford? Lin?"

"Sayang,"

Linford mengerjab mendengar panggilan dari Vernon barusan, apa yang pria itu katakan tadi, Sayang!

Ia tidak salah mendengar 'an? Vernon memang memanggil diri nya sayang tadi? Apa ini mimpi atau itu hanya pendengaran Linford saja yang bermasalah?

"Lo bilang apa tadi?" tanya Linford, ia ingin memastikan terlabih dahulu takut nya salah dengar saja, tidak elit sekali jika diri nya sudah baper tapi itu semua hanya halusinasi nya saja.

Vernon mendengus saat mendengar pertanyaan dari Linford barusan, apa suara berat milik nya tidak cukup membuat Linford mendengar apa yang ia katakan? Atau memang Linford harus dibawah kerumah sakit untuk memeriksakan keadaan telinga nya karena tidak mendengar apa yang ia katakan.

"Sayang," ujar Vernon sebelum kembali menatap kearah makanan milik nya membuat Linford langsung menunduk dengan menahan rasa senang didalam hati nya karena Vernon memangil diri nya sayang.

Dengan perasaan senang dan juga berbunga-bunga, Linford mulai makan siang milik nya dengan sesekali menatap kearah Vernon yang tengah mengambil nasi tambahan, seperti nya suami nya itu sangat menyukai masakan nya hari ini membuat Linford merasa sangat senang, mungkin ia akan lebih sering memasak makanan seperti ini karena Vernon sangat menyukai itu semua.

****

Setelah makan siang bersama, Linford langsung membereskan semua piring kotor yang ada dimeja makan dibantu oleh Vernon, pria itu terlihat membawa beberapa piring kearah Linford yang tengah mencuci piring, mereka datang berbagi tugas, Vernon mengambil piring kotor sedangkan Linford memcuci piring nya.

"Kamu mau saya bantuin lagi?" tanya Vernon setelah diri nya membantu membereskan piring kotor yang ada diatas meja makan, membuat Linford langsung menatap suami nya itu dengan senyuman manis milik nya.

"Lo duluan aja ke kamar buat istirahat, gue mau nyuci piring sebentar. Nanti kalo udah selesai gue bakalan nyusul lo ke kamar." jawab Linford membuat Vernon menganguk sebelum beranjak dari sana meninggalkan Linford sendirian dengan pikiran bercabang.

Linford merasa jika memang Vernon sudah jauh berubah dari dulu, karena dulu setiap kali Linford bertanya atau bersikap ribut pria itu langsung memarahi diri nya dengan alasan dia membenci orang yang bersikap rusuh dan juga kurang ajar tapi sekarang?

"Gue harap lo memang udah berubah dan juga dengan pelan mulai menjauhi selingkuhan lo itu, gue juga berharap semoga lo bisa membalas cinta yang gue miliki buat lo secepat mungkin." gumam Linford dengan pelan, ia sangat berharap sekarang. Berharap semoga suami nya itu bisa menjadi milik nya seutuh nya tanpa memikirkan orang lain lagi.

***

Linford berjalan masuk kedalam kamar dengan pelan, tatapan milik nya mengarah pada Vernon yang tengah memangku laptop. Dengusan kasar Linford berikan saat melihat Vernon sibuk dengan pekerjaan nya sendiri, jadi buat apa pria itu pulang tadi? Ia mengira Vernon pulang karena ingin beristirahat tapi apa?

"Kerjaan lo masih banyak?"tanya Linford dengan berjalan mendekat kearah Vernon, membuat pria yang tengah sibuk itu mengalihkan tatapan milik nya.

"Tadi dikantor pekerjaan nya lumayan banyak sampai membuat saya pusing, tapi sekarang pusing nya sudah menghilang jadi saya kerja kan lagi dokumen nya,"jawab Vernon dengan cepat membuat Linford langsung menarik laptop milik pria itu untuk ia letak kan diatas nakas.

Dengan berani Linford duduk diatas pangkuan Vernon membuat pria itu langsung menatap Linford dengan tatapan bertanya.

Linford tersenyum melihat wajah bingung dari Vernon, dengan berani ia mengalungkan kedua tangan nya dileher Vernon dengan mengigit bibir bawah milik nya.

"Dari pada lo mangku laptop, mendingan lo mangkuin gue. Laptop kan keras sedangkan gue semokk." ujar Linford dengan wajah nakal milik nya membuat Vernon mengeram dengan ganas, pemuda yang sekarang ada diatas pangkuan milik nya selalu bisa membuat diri nya bergairah.

Dengan geram Vernon meremas bongkahan pantat milik Linford dengan kencang membuat pemuda itu melengguh dengan memeluk Vernon dengan sangat erat.

Bersambung..

Married For Bussines [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang