19

9.2K 742 13
                                    

By;Rara506

____

"Bukan kah kau mau menghubungi suami mu, cepatlah, biar aku tahu seberapa berat saingan ku itu. Biar aku bisa memantaskan diri agar bisa bersama dengan kamu seperti dia." ujar Damian dengan senyuman tipis milik nya.

Linford mendelik dengan tatapan tajam menatap kearah pria bernama Damian itu, seketika ia merasa sangat menyesal karena sudah mau mengatakan nama nya pada pria sinting itu! Mana tadi ia datang kesini atas kemauan nya sendiri tanpa Vernon tau, karena pria itu tengah sangat sibuk dirumah karena siang nanti kedua orang tua pria itu akan datang kerumah mereka berdua.

"Nanti yang ada lo ke banting sama lakik gue," ucap Linford, ia merogoh ponsel menghubungi Vernon, ia tak tahan di ikuti oleh Damian.

Sedangkan Damian hanya terkekeh, demi apapun pemuda yang sekarang berada disamping diri nya terlihat sangat menggemaskan membuat pria itu sangat ingin memiliki Linford saat ini juga.

Linford berdecak dengan sangat kesal saat panggilan yang ia lakukan di abaikan begitu saja oleh Vernon, memang mengangkat panggilan sebentar saja sangat sulit? Padahak tidak perlu mengeluarkan tenaga dalam seperti saat sedang beraq!

"Kenapa kau terlihat sangat kesal seperti itu, Apa suami yang kau bangga kan itu tidak akan datang?" tanya Damian,   "ah sangat memprihatin kan, lebih baik kau menikah dengan ku, aku jamin kau tidak akan merasa kesal seperti ini setiap hari nya karena aku akan memperlakukan mu seperti pangeran," lanjut Damian, terdengar menyebalkan di telinga Linford.

Linford menatap kearah Damian dengan tatapan sinis, "diem anjing! Gue lagi menelpon suami kesayangan gue! Lo jangan bicara macem-macem kalo nggak mau titid lo gue goreng!" ancam Linford ia kembali menghubungi Vernon dengan penuh kekesalan, dalam hati ia terus memaki suami nya itu.

Sedangkan Damian hanya tersenyum tipis sebagai jawaban, sungguh ucapan Linford sama sekali tak membuat nya gentar, sebelum ini tidak ada yang berani berkata seperti itu kepada diri nya tapi Linford? Sangat di sayangkan untuk di abaikan, sayang sekali ia kalah start.

Linford tersenyum senang saat sambungan telpon yang ia lakukan terhubung, bahkan pemuda itu sampai tertawa karena merasa sangat senang sekarang. Sungguh berada disamping pria bernama Damian itu membuat diri nya merasa sangat tertekan dibuat nya.

Lebih tertekan bersama Damian di banding berada di samping Vernon, rasa nya Linford ingin menginjak-injak penis pria disamping diri nya sekarang!

"Kenapa kamu menelpon saya terus-terusan? Kamu kan tau saya sedang sibuk sekarang tapi masih saja menelpon terus-terusan. Sekarang saat panggilan nya saya angkat, kamu tidak mengatakan apapun."

Linford mengerjab saat mendengar suara pedas dari handphone milik nya, membuat pemuda itu langsung mengalihkan tatapan milik nya dari Damian sekarang.

"Sayang bisa datang kesini gak? Gue mau di jemput, soal nya ada orang jahat yang sejak tadi ngikutin gue terus-terusan. Lo enggak mau kan, istri mas yang montokk dan semokk ini di culik om-om pedofil.."ujar Linford dengan nada merengek, membuat ia sendiri merasa ingin mual mendengar nya.

Demi apapun ia merasa sangat geli saat memanggil Vernon dengan sebutan 'mas', namun tak apa ia sangat senang saat melihat wajah Damian yang berubah masam, Tapi i

"Apa mas? Aku-kamu? Kamu sedang tidak berminpi kan sekarang? Atau kau secara tidak sengaja meminum alkohol?"

Linford merotasikan kedua mata nya saat mendengar perkataan dari Vernon barusan, ternyata suami nya itu sangat-sangat menyebalkan! Dan juga tidak peka!

"Mas jemput aku ya, soal nya takut nya nanti aku diculik. Dan bahaya kalo sampai papa datang tapi aku nya gak ada dirumah."ujar Linford sebelum mematikan sambungan secara sepihak, dengan sangat kasar pemuda itu membawa beberapa barang belanjaan milik nya sebelum beranjak dari sana untuk menunggu diluar agar Vernon tau ia sedang berada dimana sekarang.

Linford masih merasakan ada seseorang yang mengikuti diri nya sehingga rasa nya ia ingin sekali menendang penis pria itu! Huh semoga Linford bisa tetap sabar sampai nanti! Kalo tidak, ucapkan selamat tinggal pada penis Damian karena sudah pasti akan pecah karena Linford injak!

Cukup lama Linford menunggu hingga mobil yang biasa Vernon pakai terparkir dengan sangat tepat dihadapan Linford sekarang.

Terlihat Vernon keluar dari dalam mobil dengan tatapan mengarah kepada diri nya, membuat Linford langsung berlari kearah pria itu sebelum memeluk tubuh Vernon dengan sangat erat.

Sedangkan tatapan Vernon mengarah pada seorang pria yang sejak tadi bersama dengan Linford, dari tatapan pria itu Vernon bisa merasakan jika ada sesuatu perasaan yang dipendam untuk seseorang. Apa itu mungkin untuk Linford? Apa pria itu yang Linford katakan menggangu diri nya tadi?

Vernon langsung melepaskan peluk kan milik Linford sebelum membuka kan pintu untuk pemuda itu masuk, setelah Linford masuk kedalam mobil.

Vernon berjalan mendekat kearah pria yang sejak tadi memperhatikan Linford dengan sangat intens. Tatapan Vernon terlihat kurang bersahabat sekarang.

"Jadi kau yang sudah menggangu ketenangan istri saya?"tanya Vernon dengan menatap pria di hadapan diri nya dengan pandangan yang sulit diartikan, membuat Damian terkekeh dengan sangat pelan.

"Berhenti berpura-pura seakan-akan kau sangat mencintai pemuda itu, karena saya bisa dengan sangat jelas melihat jika kau tidak mencintai pemuda itu. Jadi dari pada kau memaksakan diri berpura-pura, lebih baik kau berikan saja dia kepada saya."ujar Damian dengan senyuman tipis nya membuat Vernon terdiam beberapa saat, karena bukan hanya diri nya yang bisa melihat tatapan cinta pria itu untuk Linford. Ternyata pria itu juga merasakan jika Vernon sama sekali tidak mencintai Linford.

"Kau tidak perlu bersikap seakan-akan kau tau semua nya, karena apa yang kau lihat belum tentu nyata. Jadi saya peringatkan untuk menjauhi istri saya mulai sekarang, jika sampai saya tau kau mendekati istri saya lagi maka detik itu juga saya akan menghabisi Anda."ujar Vernon dengan nada ancaman milik nya, semua yang ia katakan sekarang meluncur begitu saja karena merasa kurang suka dengan sikap yang di tunjukan pria dihadapan diri nya sekarang.

Bagaimana mungkin dengan sangat terang-terangan pria itu mengatakan dia menyukai Linford yang sama jenis dengan dia sendiri? Vernon masih tidak percaya orang-orang seperti itu ada di dunia ini.

Setelah itu Vernon kembali masuk kedalam mobil untuk segera pulang sekarang, bersama dengan Linford.

Bersambung..

Married For Bussines [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang