By; Rara506
______Linford menatap bosan kearah jam dinding yang ada didalam kamar karena sekarang sudah sore tapi Vernon masih belum pulang juga, padahal ia sudah berkali-kali menelpon pria itu agar bisa memastikan keadaan nya apa baik-baik saja atau yang lain nya tapi tidak diangkat sama sekali.
Linford merasa sangat khawatir sekarang, tapi mau mencari dimana keberadaan Vernon sekarang ia merasa bingung harus mencari dimana karena pria itu tidak memberitahu diri nya akan pergi kemana, tadi Vernon langsung pergi saja tanpa mengatakan satu kata pun membuat Linford merasa sangat penasaran sampai sekarang saat tidak melihat tanda-tanda keberadaan dari Vernon, Linford merasa sangat khawatir.
"Sebegitu sibuk nya lo sampai nggak bisa angkat telepon dari gue, biasa nya lo kalo kerja pasti selalu nyempetin diri buat bales pesan atau telpon dari gue tapi sekarang? Katanya mau mulai dari awal." gumam Linford, ia menatap nanar foto di atas nakas.
Di poto itu terlihat diri nya tengah tersenyum menatap kearah kamera dengan Vernon yang tengah mengangkat tubuh nya, itu poto satu minggu yang lalu saat mereka berdua pergi ke pantai atas keinginan dari Linford.
"Apa yang gue katakan tadi pagi memang benar? Lo pasti ada satu rencana sehingga bisa membuat semua ini terjadi, jika memang itu benar selamat lo udah berhasil bikin gue kalah karena selama dua bulan ini gue percaya lo udah berubah dan bisa jadi milik gue seutuh nya, tapi saat sekarang lo giniin gue, gue ngerasa dibuang begitu aja setelah apa yang gue lakuin selama ini,"
Linford mengigit bibir bawah nya untuk menahan isak tangis yang tiba-tiba saja keluar sendiri tanpa bisa ia tahan, karena memang akhir-akhir ini Linford merasa diri nya sangatlah sensetif sehingga gampang sekali menangis dan juga marah.
"Apa gue bisa berharap kalo sekarang lo cuman sibuk kerja doang sampai nggak sempet anggkat telepon dari gue, karena lo udah lama nggak pergi ke kantor."
Linford meremas bantal yang ada disamping diri nya untuk melampiaskan semua rasa sakit yang sekarang ia rasakan, ternyata rasa nya seperti ini jika cinta hanya satu pihak saja. Karena selama dua bulan ini hanya Linford yang selalu mengatakan jika ia sangat mencintai Vernon, sedangkan pria itu hanya membalas perkataannya dengan senyuman.
Linford memukul dada nya dengan keras karena rasa nya begitu sesak sehingga bernapas pun rasa nya tidak bisa, saat tidak bersama dengan Vernon bayangan pria itu akan meninggalkan diri nya berputar di dalam pikirannya seperti rekaman rusak membuat Linford merasa pusing dan juga mual sekarang, ternyata mencintai seseorang begitu dalam rasa nya sangat menyakitkan.
***
Vernon menatap Laura yang tengah menyantap makan malam milik nya dengan tatapan lembut, ia merasa sangat senang karena sekarang diri nya akan menjadi seorang ayah dari anak yang sekarang Laura kandung, setiap pria pasti menginginkan seorang anak bukan? Maka dari itu saat tau Laura hamil Vernon merasa sangat bahagia karena ini semua tidak akan mungkin bisa Linford berikan untuk diri nya karena pemuda itu seorang pria yang tidak akan pernah bisa mengandung sampai kapan pun itu, seberapa banyak pun mereka melakukan hubungan, Linford tidak akan pernah bisa mengandung.
"Ver?"
Vernon menatap kearah Laura kembali saat merasa wanita yang sangat ia cintai itu memanggil diri nya.
"Malam ini kamu jangan pulang dulu ya? Temenin aku disini sampai aku diperbolehkan buat pulang kerumah nanti nya."
Vernon langsung menganguk tanpa berpikir terlebih dahulu karena sekarang yang ada didalam pikiran nya hanyalah Laura dan juga anak yang wanita itu kandung, tanpa memikirkan seseorang yang sedang menunggu dirumah dengan perasaan campur aduk.
****
Linford dengan perlahan mulai membuka kedua mata milik nya sehingga tatapan milik nya mengarah pada ruangan berwarna putih sekarang, seingat nya kamar diri nya dan juga Vernon tidak berwarna putih.
Cukup lama Linford memperhatikan ruangan disekitar nya sebelum ia sadar bahwa sekarang ia tengah berada dirumah sakit, tapi siapa yang membawa diri nya kesini? Apa Vernon yang membawa diri nya kesini?
Linford langsung mendudukan diri nya dengan pelan walaupun rasa nya begitu pusing, cukup lama Linford terdiam sebelum suara pintu terbuka membuat pemuda itu langsung menatap kearah sana, dimana ada ibu mertua nya yang sedang berjalan masuk dengan senyuman lembut milik nya.
"Bagaimana kondisi kamu sekarang Lin, masih terasa pusing atau sudah mendingan?" tanya sang mertua, membuat Linford menggeleng dengan pelan karena sekarang rasa pusing nya tidak terlalu terasa lagi.
"Tadi ibu sama papa datang kerumah kamu tapi tidak ada yang membuka pintu sama sekali membuat ibu merasa sangat khwatir apa lagi saat melihat tidak ada mobil Vernon dirumah, itu membuat ibu bertambah khawatir sampai mama sama papa nekat masuk, kami berdua langsung masuk kedalam sampai ibu masuk kedalam kamar kamu dan melihat wajah pucat kamu, saat itu juga papa langsung membawa kamu kesini, ternyata perasaan seorang ibu memang tidak bisa dibohongi ya." jelas ibu membuat Linford menunduk karena ia sama sekali tidak sadar tadi, ia hanya mengingat tadi sempat merasa pusing sebelum semua nya menjadi gelap.
"Tidak apa-apa semua itu wajar saja Lin, karena sekarang kamu sedang hamil,"
Linford langsung mengangkat tatapan milik nya kearah ibu mertua nya, ia tidak salah mendengarkan? Hamil? Sungguh ini candaan yang sangat luar biasa jika memang benar tapi Linford tau betul ibu mertua nya itu pasti tidak akan bercanda disituasi yang terjadi seperti sekarang.
"Kamu pasti terkejut kan? Ibu sama papa tadi juga seperti itu Lin, tapi dokter menjelaskan jika memang ada kejadian seperti ini beberapa kali, jadi kami bisa percaya jika semua ini memang nyata,"
Linford menunduk karena ia sedikit tidak percaya dengan semua ini, tapi jika dokter yang sudah mengatakan semua nya pasti itu semua benar. Jika memang ini semua nyata, berarti sekarang ada nyawa lain yang sedang tumbuh didalam diri nya membuat Linford tersenyum dengan secara refleks mengelus perut milik nya.
Rumah tangga nya akan bertambah lengkap dengan kehadiran anak ini sekarang, dan semoga saja dengan ini semua Vernon akan berubah serta bisa menerima diri nya dengan baik.
"Bu, semua ini harus ibu rahasiakan dari Vernon ya, Biar aku sendiri yang akan beritahu dia semua nya, dihari ulang tahun aku yang ke 21 nanti," ujar Linford, ia menatap ibu mertua nya dengan senyuman manis milik nya.
Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
Married For Bussines [TERBIT]
ChickLitPart lengkap Ending berbeda dengan versi cetak Menikah karena bisnis mungkin terdengar sangat kurang enak untuk di dengar namun itu lah yang di rasa kan oleh Vernon Rainer yang harus menerima paksa-an kedua orang tua nya yang ingin menikahkan pria i...