26

10.8K 913 36
                                    

By: @LUTFIAHRAMADANI0

______

Linford mengguyur dirinya di bawah shower, suara germicik air menjadi teman saat lengan nya dengan telaten menyabuni tubuh.

"Kamu mengajak saya kan,"

Linford tersentak saat tangan besar melingkar di perut nya, ia memutar tubuh nya yang langsung di suguhkan pemandangan indah, tubuh Vernon.

"Lo..."

Belum selesai dengan ucapan nya, mulut nya sudah di sumpal dengan ciuman Vernon, Linford meremat bahu Vernon.

Vernon melumat bibir si manis, tangan nya mengusap perut Linford, membuat Linford mengeliat kegelian.

"Verhh.." lenguh Linford, saat tangan Vernon memilin puting nya, oh..demi apapun perkataan Linford yang tadi hanya sebuah candaan, namun sekarang ia malah benar-benar terjabak dengan kenikmatan yang tiba-tiba.

Vernon menyeringai, ia meraup puting Linford, mengigit-gigit kecil.

"Ahh..Ver..jangan..digigit.."

Vernon benar-benar sudah gila, itu semua karena Linford yang terus menggoda nya.

Vernon menarik tubuh nya, menjauh dari Linford.

Napas nya memburu, ia tak mungkin melakukan itu dengan Linford, rasanya aneh saat ia berhenti menggerayangi Linford, bibir itu, mata yang masih terpejam karena perbuatan nya telah memberi sedikit kenikmatan.

Linford membuka matanya, ia dengan jelas melihat keraguan di mata Vernon, tanpa pikir panjang ia memegang kejantanan Vernon.

"Apa yang kamu lak..."

Linford menutup mulut Vernon, tak membiarkan penolakan keluar dari mulut pria itu.

Linford berjongkok, ia memegang kejantanan Vernon yang saat ini sudah menegang karena nya.

"Ck, besar gua suka," Linford terkekeh, ia mengusap lubang kencing Vernon membuat sang empu menggeram.

Linford memasukan penis Vernon ke dalam mulut nya, mulai mengulum kejantanan yang sudah mengeluarkan percum.

"Shh.." Vernon menekan kepala Linford, memasukan penis nya sampai membuat Linford tersedak, namun ia tak peduli saat ini ia butuh di puaskan.

Linford tersenyum miring, melihat Vernon mendongak nikmat karena nya.

Lidah nya menyapu penis kemerahan itu, mengulum nya memberikan tempo yang membuat Vernon frustasi.

Vernon tak tahan dengan permainan Linford, submisif nya ini mempermainkan tempo kuluman nya, dengan gusar Vernon menarik Linford agar berdiri, ia melumat kasar bibir si manis.

"Eunghh.." Linford melenguh saat bibir nya di gigit kecil, membuat lidah nya dan lidah Vernon beradu saling menyecap.

Vernon meremas bongkahan pantat Linford yang menggoda nya sedari tadi, jari-jari nya bermain dia pintu masuk hole si manis, membuat Linford hanya mendesah kesenangan.

Vernon sudah hilang kewarasan nya, persetan dengan hal lain, ia hanya ingin mengerjai tubuh istri nya ini.

Vernon membalikan tubuh Linford, ia menciumi tengkuk sang submisif sesekali membuat tanda ke merahan di sekitarnya.

"Aghhh..Ver..ini..eumhh..."

Linford menggeleng ribut, saat satu jari Vernon masuk menerobos hole nya, sudut matanya ber air saat jari Vernon mengubek hole nya.

"Saya akan menghancurkan lubang mu ini,"

"Ahhh!"

Linford memekik saat Vernon menambah jari nya, ia memasuk keluarkan jari nya, membuat Linford mendesah hebat.

"Vernon..eumhh ini ahh.."

"Apa bicaralah yang benar?" Vernon terkekeh, ia sangat senang saat melihat wajah me merah Linford, mulut terbuka mengeluarkan desahan merdu.

Vernon mengeluarkan jari nya, membuat Linford merasa kosong padahal sebentar lagi ia akan mencapai klimaks nya.

"Sebentar, tak usah merasa kecewa sebentar lagi kamu akan merasakan penis saya ini,"

Mendengar ucapan Vernon, membuat Linford malu sendiri, tadi dia yang menggoda Vernon, namun saat ini mengapa jadi terbalik. Vernon membalik kan kembali tubuh Linford.

Ia menciumi wajah Linford, berusaha mengalihkan perhatian Linford yang akan kesakitan karena penis nya.

Vernon mulai memasukan penis nya, membuat Linford mencengkram bahu nya, bahkan si manis tak segan untuk memengigit bahu Vernon, sungguh lubang nya terasa perih, bayangkan saja penis Vernon lebih besar di banding penis nya.

"Eumhh..aghhh!"

Linford terisak setelah nya, hole nya sangat sakit saat ini.

"Shhh...tenang lah saya akan pelan-pelan,"

Vernon mencium bibir Linford, memagut bibir itu agar mengalihkan rasa sakit di hole si manis.

"Eumhh..."

Vernon mulai memaju-mundur kun bokong nya, membuat Linford hanya bisa mendesah menikmati permainan nya.

Walaupun di guyur oleh air shower tetap saja hawa nya panas, Vernon memangku tubuh Linford mulai menggenjot hole sang istri dengan tempo cepat, membuat tubuh Linford terhentak-hentak.

Pipi me merah, mulut terbuka mengeluarkan setiap desahan, melihat pemandangan indah itu membuat libino Vernon semakin menaik, penis nya seakan di jepit di dalam sana, membuat nya merasa nikmat, geraman demi geraman nikmat ia keluarkan.

"Ver..eumhh aku..ahh!"

Linford mengeluarkan muatan nya, ia sudah tak tahan di gempur dengan kenikmatan ini.

Vernon tersenyum, apalagi saat Linford berkata 'aku' oh ayolah, itu sungguh langka, napas terengah dan lubang nya yang semakin mengkerut meremas penis nya, membuat Vernon semakin menggila.

Tak peduli Linford masih menikmati sesi orgasme nya, Vernon kembali menggempir lubang yang terus membuat penis nya nikmat

Kamar mandi yang tadi hanya di isi dengan gemercik air, kini berubah di isi dengan suara desahan nikmat dan suara tabrakan antar kulit.

Keduanya menikmati kegiatan bercinta pertama kali ini, di bawah guyuran shower saling menghangat kan dan saling memberi kenikmatan.

Hampir satu jam mereka melakukan nya di kamar mandi, bahkan Linford sudah merasa kedinginan, Vernon sadar akan hal itu, ia mengangkat tubuh Linford membawa nya keluar lalu membanting tubuh itu ke atas ranjang.

Tak peduli dengan air yang masih menetes dari tubuh masing-masing, saat ini Vernon masih ingin merasakan lubang nikmat sang istri.

Ia kembali menggempur hole Linford, sedangkan Linford hanya pasrah mendesah di bawah dominasi Vernon.

Seakan lupa dengan hal lain, keduanya merasa dunia tengah di genggam, tusukan demi tusukan dari penis Vernon membawa Linford terbang di atas awan kenikmatan.

Ciuman hangat, pelukan hangat, dan juga genjotan yang membuat kepala nya terhentak-hentak sampai terpentok kepala ranjang.

Saking nikmat nya permainan Vernon, ia sama sekali tak masalah saat kepala nya berkali-kali terpentok kepala ranjang.

Ini yang pertama bagi Linford, yang membuat nya senang, pengalaman pertama nya ini bersama suami nya, pria yang ia cintai selama beberapa bulan ini.

Linford mengalungkan tangan nya di tengkuk Vernon, melumat leher Vernon memberikan tanda seperti Vernon yang memberi tanda di tengkuk nya.

Wajah erotis Vernon membuat kesenangan lain bagi Linford, mata yang selalu menatap nya acuh, wajah dingin Vernon kini tergantikan dengan wajah erotis penuh nafsu.

Bahkan Vernon telah orgasme tadi satu kali, namun seakan tak cukup ia benar-benar menghancurkan hole Linford dengan kenikmatan genjotan nya.

Married For Bussines [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang