Dev dan Asha tak berhenti mencemaskan keadaan Meera yang kini tengah diperiksa didalam. Mereka melihat dokter keluar dan segera menghampirinya, "bagaimana keadaan ibu saya dok?" Tanya Dev khawatir.
"Ibu anda mengalami syok yang cukup berat, mungkin hal ini berhubungan dengan sesuatu yang berdampak cukup besar untuknya di masa lalu" Jelas sang dokter yang membuat Dev dan Asha saling menatap, mereka sama-sama tidak mengetahui apapun.
"Saya harap kalian menjaga kesehatan pasien dengan baik kedepannya, jika ini terus-terusan dibiarkan, pasien bisa mengalami stress yang berlebihan" Sambung dokter yang membuat Dev mengangguk pelan.
"Apa saya boleh masuk dok?"
"Silahkan, kalau begitu saya pamit" Ucap sang dokter sebelum pergi.
"Terima kasih dok"
Dev dan Asha masuk dan melihat Meera yang terbaring diatas ranjang rumah sakit.
Dev perlahan duduk disamping ranjang dan menggenggam tangan sang ibu, "Apa yang terjadi bu?" Ucap Dev yang membuat Asha mengusap punggungnya.
"Bunda pasti baik-baik aja ko, biarin dia istirahat" Ucap Asha menenangkan.
Semalaman mereka menginap di rumah sakit karena Meera tak kunjung membuka matanya. "Separah itukah bu, kenanganmu di masa lalu?" Ucap Dev yang masih setia menunggunya.
Sementara Asha telah tertidur lelap diatas sofa. Jam telah menunjukkan pukul 1 malam. Dev mengusap kepala sang ibu dan mencium tangannya, "please wake up, mom.."
Ia menghela nafasnya dan tak lama, perlahan tangan Meera mulai bergerak begitu pula kedua matanya yang mulai terbuka. Dev tentu saja merasa senang, "mom?" Ucapnya saat sang ibu mulai sadar dan melihatnya.
"Dev.." Ucapnya membuat Dev tersenyum.
"Syukurlah.. Bagaimana keadaanmu sekarang?" Tanya Dev khawatir.
Meera tersenyum, "aku baik.." Ucapnya membuat Dev bernafas lega.
"Kau belum tidur?" Tanya Meera yang membuat Dev kembali menatapnya.
"How i can sleep mom? Aku tidak bisa berhenti memikirkanmu sejak tadi sore" Ucap Dev membuat Meera mengusap pipinya.
"Terima kasih sudah mencemaskanku.. Apa kau sudah makan malam?" Tanyanya yang membuat Dev mengangguk.
Meera menatapnya, "jangan berbohong Dev.." Sambungnya.
Dev menggaruk tengkuknya, "besok saja bu, aku mengantuk sekarang"
"Hei, bagaimana kau bisa tidur dengan perut kosong?"
"Sudahlah, aku hanya ingin tidur sekarang" Ucap Dev sembari meletakkan kepalanya diatas ranjang.
Meera hanya bisa menggeleng pelan dan tersenyum melihat wajah Dev yang kini tengah tertidur didepannya. Ia mengusap kepalanya lembut, "i will always love u my boy.."
"Happy birthday"
••
Sinar matahari memasuki celah jendela rumah sakit, aku terbangun dari tidurku dan tak melihat ibu diatas ranjang. Aku mengusap mataku dan melihat sekeliling, "mencari kami?" Tanya Asha yang datang dengan Meera disampingnya.
Dev yang masih baru bangun dengan muka bantalnya, menguap melihat mereka, "dari mana kalian?" Tanyanya yang membuat Meera tertawa kecil.
"Happy birthday!" Ucap Asha dan Meera yang membuat Dev masih nge-lag.
"Hah?"
"Selamat ulang tahun sayang, semoga panjang umur, sehat selalu dan selalu bahagia ya?" Ucap Meera yang segera memeluknya dan mencubit kedua pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreamer's | SrKajol X AryaNysa
RandomHubungan ini rumit, kami saling mencintai tapi tidak pernah ditakdirkan untuk bersama. Kami saling menjauh, tapi hati kami tetap terhubung. Apa aku salah jika terus bermimpi agar kami dapat bersatu suatu hari nanti? •• ✾A Fanfiction based from DIL...