Hi, long time no see—
Hope u enjoy this chapter <3••
Seorang pria melihat bangunan apartemen yang menjulang tinggi didepannya. Ia tersenyum miring, "I got you." Ucapnya sembari masuk kedalam sana.
Asha baru saja pulang usai membeli kebutuhan pokok di sebuah pusat perbelanjaan yang tak jauh dari apartemennya. Tak lama kemudian, ia mendengar suara bel berbunyi dan mengernyit heran.
Perlahan Asha berjalan mendekat kearah pintu dan melihat dari lubang kecil disana, ia melihat seorang pria dengan urat tangan yang kekar. Kemeja yang ia tekuk hingga siku, dengan sarung tangan hitam yang tengah menekan belnya beberapa kali.
Asha bingung, ia heran. Siapa pria ini? Ia juga tidak memesan paket atau apapun itu. Suara bel itu semakin nyaring, pria itu menekannya berkali-kali karena tak kunjung mendapat balasan.
Asha kini mulai panik, ini aneh. Ia menekan angka di ponselnya dan segera meletakkannya di sisi telinganya. "Ayo Dev.. Please angkat—" Ucapnya saat telepon itu terhubung tapi masih belum mendapat jawaban.
Ia mencoba beberapa kali, "Please Dev.."
"Angkat dong—"
Ding Dong! Ding Dong! Ding Dong! Ding Dong!
"Dev, please.." Ucapnya saat pria itu mulai menendang pintunya beberapa kali, mendobraknya dengan paksa.
"Hallo??"
"Halo Dev?! Tolong! Cepet ke apartement sekarang!"
"Kenapa? Ada apa?"
"Aku ngga tau, ada orang asing mau masuk kedalem, dia pencet bel berkali-kali dan sekarang mau dobrak pintu"
"A-apa?! O-oke.. Kamu tunggu disana aku langsung kesana sekarang, please kamu jaga diri sampe aku dateng, jangan bukain pintu! Telfon polisi sekarang juga."
Tak lama kemudian sambungan berakhir, "Bun, maaf aku harus pergi ke tempat Asha sekarang juga" Ucap Dev yang baru saja menginjakkan kaki di teras rumahnya sementara Meera hendak masuk ke dalam.
"Loh, Asha kenapa emangnya?" Tanya Meera heran.
"Nanti aku ceritain ya? Dia butuh aku sekarang, aku tinggal dulu ya bun" Ucap Dev tergesa-gesa sembari berlari menaiki motornya yang terparkir di bagasi dengan kunci yang masih terpasang. Meera menatap kepergian Dev dengan kebingungan, "Panik banget.. Apa harus aku susul?"
Asha segera menarik sofa sekuat tenaga dan meletakkannya didepan pintu. Setidaknya itu bisa menahannya untuk beberapa saat. Asha tersentak saat pintu di dobrak semakin keras. Ia panik dan bingung harus berbuat apa sekarang, kondisinya terpojok, tidak ada barang yang kuat untuk ia dorong selain beberapa kursi dan kulkas berukuran kecil.
Brakkk!!!
Asha tersentak kaget saat pintu telah terbuka tapi tertahan oleh sofa. Asha segera pergi ke jendela, "Gue harus keluar dari sini" Ucapnya sembari menaiki jendela, ia merasa ngeri saat melihat ketinggian.
"Asha! Diem disitu!" Ucap Dev saat Asha telah berada di tepi jendela luar apartemen dengan pijakan yang minim. Dev datang tepat waktu, ia telah berada di bawah dengan motor sportnya.
"DEV?!"
Asha yang melihatnya mengangguk cepat sementara Dev berlari kedalam. Asha menoleh dan terkejut saat pria itu telah berada tepat di sampingnya dan segera menariknya kembali masuk, membuatnya terjatuh kembali kedalam apartemennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreamer's | SrKajol X AryaNysa
RandomHubungan ini rumit, kami saling mencintai tapi tidak pernah ditakdirkan untuk bersama. Kami saling menjauh, tapi hati kami tetap terhubung. Apa aku salah jika terus bermimpi agar kami dapat bersatu suatu hari nanti? •• ✾A Fanfiction based from DIL...