Lelaki itu terdiam diatas sofa, ditemani beberapa bodyguard di sekeliling Villa dan sang ayah yang duduk tak jauh didepannya. Kejadian beberapa saat lalu sempat membuat nafasnya tercekat, sebelum kedatangan seorang wanita membuatnya beranjak dari sofa.
"Oh my son, i miss u so much.." Ucap wanita itu segera berjalan mendekat dan memeluk tubuhnya.
Pria itu terlihat canggung, wanita itu mengernyitkan keningnya, "Sepertinya putraku tidak bahagia melihat ibunya" Ucapnya membuat anak laki-laki itu menatapnya.
Pria paruh baya tadi segera berdiri di sampingnya, memberi tepukan di bahunya.
"Apa senyumanmu habis disana hingga kau tak bisa memberikan senyuman manis untuk menyambut kedatangan ibumu, hmm?" Tanya sang ayah membuatnya tersenyum.
"Tentu saja tidak, ayah.. Hanya saja, aku masih butuh waktu untuk menyesuaikan diri.. Kau tahu.." Ucapnya membuat pria itu terdiam sejenak sebelum tersenyum lebar.
"Tentu! Kenapa tidak? Kau sama halnya dengan seorang anak yang baru saja memiliki keluarga baru, sama seperti adikmu. Kalian sama-sama membutuhkan waktu untuk beradaptasi, kami paham betul akan hal itu" Ucapnya membuat lelaki itu tersenyum tipis.
Asha yang masih terduduk di lantai perlahan memberanikan diri melihat jendela luar. Ia melihat halaman yang sangat luas, dipenuhi dengan tanaman hijau dan air mancur ditengah lapangan. Ia mengernyit kala melihat beberapa mobil sport terparkir di halaman, sosok pria dengan kursi roda turun dari mobil dibantu para bodyguardnya sebelum masuk kedalam.
"Apa-apaan semua ini? Siapa mereka sebenarnya? Kenapa pria tadi bertingkah seakan-akan aku benar-benar putrinya? Hal bodoh macam apa yang mereka rencanakan? Kenapa ada Adi juga yang mengaku sebagai kakakku? Pria sialan! Siapapun tolong aku pergi dari neraka ini-"
"Adi" Ucap seseorang membuat lelaki yang tengah memperhatikan setiap sudut kamar ibunya itu berjalan mendekat.
Ia melihat wanita itu tengah menunjukkan sebuah buku ditangannya dengan senyuman manis di wajahnya, sementara Adi mengernyit bingung. "Apa ini?"
"Itu buku diary-ku.." Sambungnya membuat Adi semakin heran.
"Kenapa kau memberikan ini padaku?" Tanyanya.
"Bukankah kau ingin tahu lebih banyak tentang kami?" Jawabnya membuat anak itu terdiam.
"Ini buku yang kutulis selama berada di Italia bersama ayahmu. Kupikir itu bisa membantumu untuk mengenal kami dengan lebih dekat"
Keheningan pun terjadi selama beberapa saat sebelum Adi mulai memberanikan diri untuk bertanya.
"Apa aku boleh mengajukan beberapa pertanyaan?" Ucapnya membuat wanita itu terdiam sesaat sebelum ia tersenyum.
"Tentu.. Tanyakan saja"
Adi menghela nafas panjang, "Kau tahu, semua ini terjadi begitu tiba-tiba. Maksudku, aku belum sepenuhnya mengenal semua orang yang ada disini. Aku tahu, kedua orang tuaku sering menyebut kalian sebagai tuan dan nyonya. Tapi aku sama sekali tidak menyangka jika kalian sebenarnya adalah orang tua kandungku" Ucap Adi terus terang membuat wanita itu mengusap bahunya.
"Ibu paham.. Kau pasti kebingungan dengan semua fakta yang baru kau ketahui. Tapi kau tahu bukan kalau semua ini kami lakukan juga demi kebaikanmu?" Ucapnya membuat Adi mengangguk paham.
"Umm.. Apa gadis itu adikku? Maksudku dia benar-benar anak kalian, karena dia juga satu sekolah denganku dan dia juga memiliki orang tua yang-" Ucapan Adi terhenti saat merasa tatapan wanita didepannya terasa mengintimidasi.
Wanita itu tersenyum dan mengusap kepalanya, "Maka dari itu, jika kau ingin tahu tentang semuanya.. Kau bisa membaca semua itu, karena aku memang menulisnya untuk kalian berdua"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreamer's | SrKajol X AryaNysa
RandomHubungan ini rumit, kami saling mencintai tapi tidak pernah ditakdirkan untuk bersama. Kami saling menjauh, tapi hati kami tetap terhubung. Apa aku salah jika terus bermimpi agar kami dapat bersatu suatu hari nanti? •• ✾A Fanfiction based from DIL...