❀15 : Who

150 14 3
                                    

Prepare yourself for read a special Long Chapter today guyss (っ'-')╮ =͟͟͞͞🏀

#Happy25yearsofKKHH =͟͟͞͞💌

✧༺♡༻✧

Dev menghentikan motornya di sebuah sirkuit yang cukup luas, disana telah dikerumuni banyak orang dan beberapa wanita seksi dengan pakaian minim.

"Ck, disgusting." Gerutu Dev dari kejauhan sebelum kembali melajukan motornya hingga didepan garis start.

Adi yang tengah asyik berbincang segera menoleh dan tersenyum melihat kedatangan Dev disana.

"Oh, Dev.. Selamat datang di sirkuitku. Semoga kau menikmatinya, jika kau menang pastinya haha." Ucapnya dengan nada mengejek dan senyuman di wajahnya. 

Sementara Dev hanya diam dan mulai memainkan gas motornya, "Ingat kesepakatan kita, menang atau kalah.. Kau tidak akan berurusan denganku lagi, semuanya usai disini" Ucapnya membuat Adi tersenyum.

"Tentu. Ingat, jika aku yang menang, kau harus persiapkan dirimu seperti yang kau janjikan. Semoga beruntung~" Ucapnya usai menepuk punggung Dev beberapa kali.

3...2...1... Dor!

Suara tembakan berbunyi dan mereka segera melaju dengan kencang, persaingan sengit pun terjadi diantara keduanya. Hingga mereka saling menyalip untuk kesekian kalinya. Adi berhasil memanfaatkan tikungan tajam, membuat Dev tertinggal di belakangnya. Tapi Dev tidak menyerah dan menambah laju kecepatannya. Ia hampir bisa menyalip Adi jika saja motornya tidak mengeluarkan asap saat itu.

"Oh, shit" Ucap Dev segera menghentikan motornya dan pergi menjauh dari motor. Sementara Adi telah mencapai garis finish dan segera menyuruh pegawainya untuk mengurus itu. Mereka pun bergegas menangani motor Dev, sementara Adi tersenyum senang karena ia berhasil menang.

Dev duduk diatas rerumputan tak jauh dari sana, ia melepas helmnya sembari memperhatikan motornya yang berasap, bahkan api terlihat beberapa saat, "Argh, sial.. Kenapa harus sekarang?" Ucap Dev mengacak rambutnya kesal.

"Kalo ga sekarang, nanti malah kamu yang repot dijalan" Jawab seseorang yang membuat Dev berpaling.

Tapi anehnya, ia tak melihat siapapun disana. Ditengah kebingungannya, suara langkah kaki Adi berjalan mendekat, "That's nice race Dev, sayang sekali motormu sepertinya sudah butut dan karatan" Ucap Adi disambut gelak tawa teman-temannya.

Dev menghela nafasnya, "You're lucky today.. Wait— So, what do you feel? Menang tanpa perlu bersusah payah dan mendapat perlawanan dariku seperti yang kau harapkan, huh? Aku harap itu sudah cukup memuaskan ego-mu, am i wrong?" Ucapnya membuat sudut bibir Adi terangkat sebelum satu pukulan keras mendarat di pipi Dev.

Dev berpaling, rahangnya mengeras, pipinya lebam dan sudut bibirnya berdarah.

"Of course no, aku belum menyelesaikan perjanjian kita" Ucapnya tertawa, mengusap sisi tangannya yang mengepal kuat dan segera melayangkan beberapa pukulan kearah Dev yang hanya diam tanpa melawan.

Mungkin dia bodoh, bersedia dipukuli jika kalah dalam balapan. Ia yakin akan menang, siapa sangka.. Takdir ternyata tidak berpihak padanya.

Dev tersungkur diatas tanah, Adi tersenyum puas usai melihat banyak luka lebam di wajahnya. "Pergilah setelah motormu selesai diperbaiki" Ucap Adi membuat Dev mendongak menatapnya.

"Tidak perlu. Aku akan pulang malam ini" Ucapnya perlahan beranjak sembari memegangi perutnya yang terasa nyeri akibat pukulan tadi.

Entah mengapa, Adi hanya memukul beberapa kali di wajahnya. Tapi rasanya tak seburuk yang ia bayangkan. Syukurlah, setidaknya beberapa tindakannya masih manusiawi.

Dreamer's | SrKajol X AryaNysaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang