04. Minta Pertolongan Konyol

51.2K 2.2K 8
                                    

Dilarang meniru cerita ini!!!


Cerita ini hanya FIKSI Mohon maaf jika ada kesamaan Karakter dan Latar belakang.

HAPPY READING

Mobil mereka berhenti di depan gerbang besar
yang menjulang tinggi ke atas. Lei yang melihat itu sangat takjub ia tak pernah menyangka ada rumah sebesar ini beneran ada di dunia nyata ia pikir hanya di cerita novel saja.

Mobil terus berjalan memasuki halaman Mension. Ketika melihat halaman yang sangat besar dan luas ini otaknya berhenti sejenak memikirkan saat ini dirinya sedang berada dimana surga atau dunia.

Mobil berhenti di depan pintu utama. Pintu pun tak kalah megah, Lei menatap ke atas keseluruan pintu besar di depannya. Lei tak ada henti-hentinya di buat takjub oleh semua yang ia lihat.
Ketika Pintu itu terbuka (jika ia memiliki riwayat jantungan bisa aja ia terkena serangan jantung) karna terkejut melihat interior bagian dalam rumah yang mewah, elegan dan modern.

Jarvas memanggil anak-anaknya yang berada di rumah saat ini, Jarvas berteriak memanggil anak-anak nya. Lei berfikir apakah akan terdengar hanya dengan berteriak sambil melihat ke seluruh penjuruh rumah.

Satu persatu anak dari Jarvas turun di mulai dari Ian---anak kedua berikutnya Galaksi---anak keempat dan terakhir Dipta---anak Kelima.

"Papah sama Tante sudah pulang," sapa Dipta yang terlihat baru saja keluar dari dapur bersih dengan segelas susu coklat di tangannya.

"Lei sapa Abang kamu," ucap Aria sedikit mendorong tubuh Lei agar tak sembunyi.

"Hai" ucap Lei memulai pembicaran.

Hening...

Lei menatap kesal kepada saudara tirinya. Menarik nafas lalu membuangnya, ia mencoba untuk menetralisir emosi yang ada di dalam tubuhnya.

Lei berfikir kenapa harus emosi ini bukan sekali dua kali terjadi, bahkan di hari pernikahan orang tuanya mereka tak sekali menyapa dirinya. Lei harus lebih dewasa dalam mengendalikan emosi nya.

-LS-

Jarvas mengajak Lei untuk melihat kamar barunya, kamarnya terletak di tengah-tengah namun pencahayan di dalam tak kurang karena tersedia jendela besar dan balkon yang cukup luas.

Kembali ke dalam kamar semua perfect kasur yang besar serta kamar mandi yang cukup besar di sana juga sudah tersedia berbagai sabun dll.

Setelah Om Jarvas keluar Lei segera merapihkan baju yang ia bawa tak lupa buku pelajaran karna ia harus sekolah besok. Dan mulai besok ia harus berengkat lebih pagi karna jarak sekolah dari rumah baru nya cukup jauh ia tak mau telat di hari senin.

-LS-

Jeff dan Jarvis pulang ketika hampir jam makan malam tapi sampai makan malam siap mereka berdua tak kunjung turun dari kamarnya. Di meja makan hanya ada Lei, Jarvas, Aria dan Dipta yang sibuk dengan Game di ponselnya.

"Lei bisa tolong panggil Abang-abang kamu yang lain." Ucap Jarvas yang membuat kegiatan bermain ponsel Lei terhenti sejenak.

"Hah!? Bo-boleh, tapi aku takut ganggu mereka." Jawab Lei ragu, ia bukan tak mau di suruh oleh orangtua tapi jika ia nurut sama saja ia masuk ke dalam kandang macan yang sedang kelaparan.

"Tidak, bilang saja dipanggil Papah." ucap Jarvas dan dengan berat hati Lei bergerak dari kursi meja makan.

Lei berjalan dengan lambat berfikir bagaimana cara memanggil mereka. Dari mana ia harus mulai mengetuk pintu kamar di depannya.

LEESHIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang