62. Dadah?

23.4K 1.2K 153
                                    

Beberapa hari lalu Galaksi dan Dipta bertangkar hebat karna Lei. Karna hari ini jadwal Lei untuk latihan jalan namun Keluarganya tidak ada yang bisa mengantarnya, berdebatlah Galaksi dan Dipta saling lempar untuk siapa yang akan mengantar Lei. Galaksi harus mempersiapkan untuk wisudanya dan Dipta harus latihan basket, itu membuat Lei merasa sedih, mereka berantem karnanya.

Latihan juga membuat Lei merasa kalau semua sia-sia, melihat progres nya yang sangat minim.

Hari ini weekend, semua keluarganya meluangkan waktu untuk piknik kecil di taman. Satu tambahan peserta, Mahesa. Yap, Mahesa datang ke sini untuk seminggu ke depan hanya untuk mengabiskan waktu liburan musim panasnya. Lei sudah siap dengan gaun putih bermotif bunga kecil-kecil, duduk di kursi roda melihat semuanya mempersiapkan barang-barang yang akan mereka pakai di sana.

Andai keadaan dirinya tidak seperti ini, saat-saat seperti ini pasti akan lebih menyenangkan. Tapi, apakah jika kondisinya tidak seperti ini Lei bisa merasakan hangatnya keluarga seperti sekarang? apakah Aria akan berubah dan menetap di sini? Lei tidak tahu apakah ia perlu bersyukur dengan kondisinya yang seperti ini atau ia harus membenci kondisi dirinya yang sekarang.

Anak Aria mulai bisa berceloteh khas balita, terus mengeluarkan celotehan yang sama sekali tidak bisa di mengerti oleh orang dewasa. Sudah mulai merangkak dan banyak perkembangan lainnya, sampai detik ini Aria tidak sedikit pun membedakan perhatian pada Lei dan anak yang satunya.

"Sudah, kita berangkat sekarang, ya?!" Seru Jeff.

Kursi roda Lei didorong Dipta menuju mobil. Perlahan mobil itu melaju meninggalkan mansion besar ini.

Mobil mereka terhenti di taman pinggiran kota, tampak sejuk dan asri. Ada danau dan 5 kilo dari danau ada pantai kecil yang dikelilingi bebatuan besar hanya bisa dimasuki oleh pengunjung villa. Semua turun dari mobil lalu menurunkan makanan dan lain-lainnya yang mereka bawa dari rumah.

Menggelar dua tikar besar lalu menata satu per satu makanan agar terlihat cantik nan estetik, tak lupa berfoto untuk diunggah di sosial media masing-masing. Selesai dengan semua kehebohan ini mereka menyantap makanan dengan lahap terutama para pria dalam masa pertumbuhan, Galaksi, Dipta, dan Mahesa.

Sedangkan Lei sibuk merekam semuanya, menyorot satu per satu wajah keluarganya yang sedang tertawa atau yang sedang makan. Momen ini sangat berharga. Rekaman Lei terhanti di Aria dan Jarvas yang sedang tertawa dengan tingkah laku bayi nya, lalu beralih lagi pada pemandangan yang tampak indah.

"Sini, kamerannya abang taruh di sana." Tawar Ian.

Lei menggeleng-geleng. "Gak usah, Lei suka kaya gini." Jawab Lei.

"Leiii, rekam gua yang ganteng, yah!" Ujar Dipta.

Lei mengarahkan lensa itu kearah Dipta perbesar sampai lubang hidung abangnya terlihat jelas. Lalu beralih pada Mahesa yang sibuk mengobrol dengan Jarvis entah apa yang mereka bicarakan.

"Mahesa, dadah! Sama abang juga!" Pekik Lei.

Mahesa dan Jarvis mengikuti perintah Lei, mereka melambaikan tangan sambil tersenyum. Kamera itu dibalik oleh Lei agar mengarah padanya, ia hanya tersenyum disana tidak ada perkataan apapun yang keluar dari mulutnya.

Sekitar 3 menit hanya merekam dirinya yang sedang makan. "Dadah!" Hanya satu kata itu yang keluar sebagai perpisahaan namun ia melanjutkan makannya tanpa mematikan rekaman tersebut.

Apa maksud dari kata itu?

Seusai makan mereka bikin vidio-vidio lucu untuk di unggah di aplikasi khusus vidio pendek lalu bermain game barsama. Seusai semua itu mereka berpencar ada Galaksi, Jeff, Ian, Dan Jarvis yang berjalan kaki mencari pantai yang bebas untuk dimasuki wisatawan. Lalu Dipta yang memilih tidur di tikar karna kebanyakan makan. Jarvas dan Aria memilih untuk menyewa villa itu agar baby nya bisa tertidur nyenyak bukan karna baby saja tapi juga karna Jarvas yang harus mengadakan meet dengan perusahaannya.

LEESHIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang