Dua bulan kemudian. Galaksi baru memberanikan diri untuk memasuki kamar Lei. Aroma ruangan masih sama seperti saat Lei di sini, tata letak barang semua masih sama persis karna belum ada yang berani masuk selain mba yang membersihkan kamar agar tidak berdebu.
Galaksi melangkahkan kakinya lebih dalam dengan tekat yang kuat. Dia menarik kursi belajar Lei untuk duduk, dada terasa sesak. Sampai detik ini dia belum juga percaya kalau Lei benar sudah meninggalkan dirinya. Sudah hampir 30menit ia duduk termenung menatap seisi ruangan. Galaksi gagal mengwujudkan permintaan Lei untuk terakhir, ada rasa menyesal karna ia tidak pulang dua hari sebelum kejadian saat Lei meminta untuk ditemani keliling kota dimalam hari.
Malam ini semua akan berkumpul, hanya sekedar makan malam saja. Karna semua perlahan meninggalkan mansion, bagi mereka setiap sisi di rumah ini ada kanangan bersama Lei rasanya sakit jika ingatan itu kembali terputar jadi lebih baik mereka pergi memulai kehidupan yang baru.
"Gua kangen berantem sama lo, Dek."
Akhirnya Galaksi berani mengeluarkan suaranya. Mengingat kembali dulu ia sangat benci dengan kehadiran Lei tapi sekarang? Benar ternyata benci akan berubah menjadi cinta secara perlahan. Perbuatan itu cukup membuat Galaksi sedikit menyesal karna telat mengenal Lei lebih dalam.
"Satu per satu ninggalin tempat ini, Lei. Bahkan Papah dan Bunda lo berniat pergi untuk sementara. Kepergian lo terlalu mendadak, sengaja kan lo?! Sengaja buat kita menyesal dan terus terbayang-bayang sama lo! Hubungan kita juga udah baik, gak ada drama apapun, tapi kenapa lo milih pergi?! Gua sayang lo..."
Saat seperti ini Lei pasti akan tersulut emosi tapi sekarang gak ada sahutan apapun yang terdengar. Keheningan ini buat Galaksi sadar bahwa ia harus benar-benar mengakhir semua ini, sebelum jadi gila.
Dari dulu hobi Lei memang suka kabur, jadi kenapa harus heran saat ia memilih kabur dari dunia.
"Lo pasti seneng kan liat kita tersiksa gini?! Lo pengecut! Lo pergi begitu aja." Pekik Galaksi.
Air mata Galaksi sudah terkumpul tinggal menunggu waktu untuk jatuh saja. Entah, halusinasi atau nyata Galaksi bisa melihat Lei duduk di kasur yang tak jauh dari dirinya. Dia mengucek-ucek matanya memastikan objek yang ada di depannya.
"Ga! Sebentar, ini gua halusinasi atau gua udah mulai gila?" Galaksi tak percaya apa yang ada di depannya.
Saat perempuan di depannya melangkah maju, Galaksi perlahan memundurkan kursi itu menjauh. "Abang kangen Lei? Kok, mundur?" Tanya Lei.
Galaksi menampar pipi sendiri, rasanya sakit. Ia maju memeluk Lei sangat erat seperti tidak membiarkan dia pergi lagi.
Lei perlahan melepaskan pelukan itu. "Maafin Lei udah buat abang khawatir, tapi... tolong ikhlasin aku pergi." Lirih Lei.
Pintu kamar ifu diketuk oleh Jeff, suara itu membuat Galaksi teralihkan melihat siapa yang mengganggunya saat ini. Ketika berbalik kembali ke arah Lei, adiknya sudah menghilang. Cepat ia berlari ke lemari, jendela dan toilet tapi Lei tetap tidak ada.
"Kamu nyari apa?" Tanya Jeff yang melihat Galaksi sibuk mencari sesuatu.
"Lei, tadi dia ada di depan aku. Dia lari kemana?"
"Ngaco! Gak ada siapapun selain kamu di sini. Udah, cepet ditunggu yang lain."
"Lo buta bang? Ini, di sini Lei berdiri." Galaksi berdiri tepat dimana Lei berdiri.
"Galaksi, abang tau kamu belum bisa nerima kenyataan ini tapi Lei sudah gak ada sama kita... kalo kamu gini terus Lei gak akan bisa pergi dengan tenang. Apa yang tadi Lei bilang ke kamu?"
"Dia minta maaf karna buat aku khawatir," Galaksi berhenti seperti ragu untuk melanjutkan ucapannya.
"Hanya itu?" Tanya Jeff tapi Galaksi menggelengkan kepala. "Lalu?"
"Dia minta aku ikhlas, tapi gimana bisa?! Lei pergi se-mendadak ini. Abang bisa ikhlas? Ngga kan!" Tangis dan emosi Galaksi bercampur.
Pertanyaan yang baru saja mendatangi Jeff membuatnya membeku dan memilih untuk meninggalkan Galaksi mengabaikan pertanyaan bodoh itu, karna di sisi lain ia juga belum bisa merelakan kepergian adik terakhirnya.
Dipta menatap Galaksi dari luar, dia belum berani memasuki kamar Lei karna dia tau pasti akan berakhir seperti Galaksi. Hatinya belum ikhlas, ia akan masuk ke sana setelah semuanya membaik dan nerima kenyataan. Dipta melangkah begitu saja ikut berkumpul di bawah.
Galaksi bangkit berjalan keluar namun sebelum menutup pintu itu rapat ia berbalik matanya menangkap Lei yang terduduk diranjang dengan tenang sambil tersenyum melambaikan tangannya seperti menuyuruhnya untuk pergi, sebelum perlahan bayangan itu memudar... lalu menghilang.
Pintu itu tertutup sempurna, langkah Galaksi pelan menuruni anak tangga. Meninggalkan semuanya di sini.
Hari ini terakhir mereka berkumpul layaknya keluarga harmonis. Mungkin ini benar-benar terakhir bagi mereka bisa berkumpul semua mengingat masing-masing dari mereka memilih untuk menyendiri entah sampai kapan.
Aria dan Jarvas yang memilih untuk kembali ke America, Jarvis ke Jerman lalu Ian mengurus perkebunan anggur di Itali milik Jarvas, Jeff tetap melanjutkan karirnya sebagai Dokter dan Galaksi yang harus kembali ke kampusnya, Dipta? Yang jelas ia tetap sekolah tapi memilih untuk tinggal di Apartemen karna sisa beberapa bulan lagi untuknya lulus dari sekolah.
🎀🪞🩰🦢🕯️
Untuk yang nanya ini udah END?
Iya, ini beneran udah END, selesai di bab 63 dan dua bab setelahnya hanya untuk penghias saja.Kenapa gak Aria yang mati?
Gais semua udah aku pilih. Kalo dengan cara Aria mati yang ada akan nambah rasa sakit dan bersalah untuk kehidupan Lei ke depan. Walaupun Aria jahat tapi dia tetep ibu bagi Lei.Aku mau biarin Aria aja yang ngerasain sakit, untuk pelajaran karna udah menyia-nyia-kan kehadiran Lei.
Kenapa Sad Ending?
Sad ending karena emang gak ada jalan lagi buat happy ending. Kalo happy ending pun gak menjamin Lei akan aman dari luka baru yang di ciptain Aria jadi jalan satu-satunya dengan cara Lei meninggal.Kalo kalian berharap ending yang memuaskan aku minta maaf karna gagal buat itu hehehe. Mungkin kalo ada kesempatan lagi untuk nulis cerita aku bakal buat yang lebih bagus dari ini, terimakasih semuanyaa sudah setia nungguin Leeshia dari awal sampai akhir🥰
Oh iya gais, untuk yang kemarin aku tanya di grup tentang lanjutan Leeshia... jujur aku juga masih ragu untuk lanjutin karna untuk kedepannya aku gak tau masih sempet nulis atau ngga, jadi... SEE U IN NEXT STORY😁🧚♀️
KAMU SEDANG MEMBACA
LEESHIA
Teen FictionCerita hidup Leeshia yang harus tinggal bersama kelima abang tiri yang baru saja ia kenal, Bunda yang pergi bersama suaminya untuk perjalanan bisnis membuat Lei harus menghadapi kenyataan bahwa hidup bersama abang tiri tidak sebaik atau seburuk itu...