46. Warisan?

30.2K 1.9K 297
                                    

Belakangan ini Lei merasa seperti diri nya sedang di awasi tapi Lei tidak pernah berhasil menemukan siapa yang mengawasinya. Sudah dua malam Lei juga seperti ada yang mengikuti nya saat ia pulang dari kafé.

Kemarin juga mantan asisten Juano datang ke kafé Lei, tidak ada interaksi apapun entah dia lupa dengan Lei atau memang sengaja diam, karna asisten Juano sangat kenal Lei dan juga Lei sebaliknya. Lei barharap dia tidak tau kalau saat ini Lei sedang di cari-cari, kalau dia tau Lei harap ia tidak membeberkan infomasi apapun ke Aria.

Hari ini Lei sedikit lebih santai karna pelanggan yang datang ke Kafé nya tidak terlalu ramai. Lei sejak kemarin tidak henti-henti nya ber-doa berharap tidak ada lagi yang menemui-nya cukup mantan Asisten Juano saja, hidup Lei kembali tidak tenang, Lei terus waspada terhadap sekitarnya.

🎀🪞🩰🦢🕯️


Setelah dua hari menutup café Lei kembali dengan penuh semangat, setelah istirahat full dua hari Lei seperti memulai hidup baru dan rasanya udara di luar lebih segar dari biasanya.

Karna ini hari senin café dominan ramai di jam istirahat saja. Saat sedang sibuk dengan urusan bahan-bahan tiba-tiba saja meja kasir Lei di ketuk, Lei melihat jam di tangannya ini belum jam istirahat tumben sekali ada yang datang lebih awal.

Lei membersihkan serbuk-serbuk kopi yang terkena celemek nya. "Pagi, ingin pes—" ucapan Lei terpotong ketika melihat saja yang datang.

"Saya mau tiga hot coffe," ucap perempuan di depannya.

"Ingin take away atau di sini, Tante?" Tanya Lei berusaha fokus.

"Di sini, jadi berapa?"

"74ribu Tante."

Setelah selesai dengan urusan kasir Lei segara membuat pesanan, tidak membutuhkan waktu lama pesanan itu jadi Lei menunggu pemesan itu datang mengambil pesanannya. Tapi fokus Lei lebih ke rasa penasaran, kenapa dia datang lagi ke sini?.

Perempuan itu datang mengambil pesanannya. "Lei, boleh ngobrol sebentar?"

Lei tersentak mendengar ajakan itu tapi entah kenapa Lei menganggukan kepala dan berjalan mengikuti perempuan itu ke kursi nya.

"Lei apa kabar?" Perempuan itu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dan Lei menyambut tangan itu.

Lei tersenyum hangat. "Baik, Tante sendiri apa kabar?"

"Tante baik, udah lama ya kita gak ketemu... sekarang kamu tinggal di kota ini juga?"

"Iya, Lei mau nyoba suasana baru."

"Tante kemarin datang ke sini dua kali tapi Kafé nya tutup, cita-cita kamu akhirnya terwujud, ya, Lei." Tukas Perempuan itu dengan mata yang memperhatikan satu per satu bagian kafé.

"Tante tau ini kafe Lei?" Bagaimana bisa di tau kalau ini kafe milik Lei, seketika pandangan Lei menjadi penuh curiga.

"Tentu, dari dulu Papah mu selalu cerita kalo kamu ingin sekali memilik kafé."

Bella, sekertaris Juano selama 5 tahun lebih. Bella dekat dengan keluarga Juano terutama Lei, saat Aria tidak bisa datang ke acara sekolah Lei Bella lah yang menggantikan kehadiran Aria. Sejak awal Lei sedikit waspada karna mengingat Bella dekat dengan keluarga nya, apa ini bagian dari tugas yang Aria suruh atau bukan.

"Gimana kabar Bunda mu Lei, saya dengar-dengar beliau sudah nikah lagi."

"Hahaha, iya, Bunda udah nikah lagi. Tante gak pernah ketemu Bunda lagi memang?"

LEESHIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang