Haii♡
Sumpah aku sebenernya mau banget ngasih kalian double up tapi kalo misalnya besok double up kalian mau nunggu aku hiatus buat stok bab baru lainnya?
Jujur aja gais posisi aku lagi Writer Block banget, sekali pun gak ada gambaran di kepala bahkan satu kata aja gak ada yang keluar... maaf ya gais.
Insyallah nanti kalo misalnya stok bab aku udah banyak lagi, pasti aku bakal sering double update kaya kemarin kemarin.
Eh kalo aku bukan double update tapi jum'at berkah update.
🎀🪞🩰🦢🕯️
"Keluar Leeshia!KELUAR!" tukas Aria.
Semua yang mendengar perkataan Aria jelas tidak rela jika adiknya meninggalkan tempat ini, walaupun mereka kesal dengan Lei tapi hanya adiknya yang membuat rumah besar ini kembali ada kehidupan.
Galaksi maju lebih awal bahkan siapapun tidak sempat memberhentikan tindakannya.
"Gak! Gak ada siapapun yang ngizinin lo untuk pergi!" Ungkap Galaksi berjalan masuk di ikuti keluarga lainnya.
Jarvas mengambil sang istri membantunya untuk bangun, mengusap air matanya sangat lembut. Memeluk penuh kasih sayang, mengusap punggung Aria untuk tenang dari tangisannya.
Membawa Aria untuk keluar kamar dibantu oleh Dipta dan Jeff. Kini hanya tersisa Jarvis, Ian dan Galaksi yang hanya diam menatap Lei terduduk lemas di lantai.
Lei bangkit dan mengambil ponselnya di meja nakas. Ia akan mendengarkan keinginan Bundanya seperti ucapannya di depan Aria.
Jarvis memperhatikan Lei, menunggu tindakan selanjutnya dari sang adik. Melihat Lei yang bergerak menuju lemari pakaian semuanya panik, apakah Lei bener-bener akan menuruti keinginan Aria.
Ian yang melihat Lei mulai mengeluarkan baju dan memasukan lagi ke dalam tas besar, dengan cepat ia menghentikan tindakan itu.
"Mau ngapain?" Ujar Ian memberhentikan tangan Lei yang sibuk memasuki baju.
"..." tidak ada jawaban dari Lei yang terus berusaha melepaskan tangan Ian dari lengannya.
"Leeshia! Jangan konyol kamu." Tegur Ian mengeluarkan pakaian yang sudah Lei taruh di tas.
"Bang!"
"Apa? Kamu bener ingin pergi?!
Untuk kedua kalinya Ian bertanya dan tidak pernah mendapatkan jawaban dari sang adik. Baginya ini bukan masalah yang sampai harus adiknya pergi dari mereka, jadi Lei seharusnya tidak terlalu memperdulikan ucapan Aria yang hanya tergulung emosi tadi.
"Ini hanya masalah kecil, gausah di besar-besarin."
"Itu bagi kalian!"
Tapi jelas pikiran abangnya berbeda dengan Lei. Ia sudah bertanya pada Bunda apa yang dia inginkan dan sudah berjanji akan menuruti keinginan Aria apapun itu, jadi tidak ada alasan untuk Lei tetap diam di sini lebih lama lagi.
Memasukkan semua pakaian tanpa memilih-milih ke dalam tas. Lei juga dalam gulungan emosi dan kesedihan saat ini. Tapi, semua tertahan karna tidak ingin masalah ini semakin panjang.
Jarvis gemas melihat Lei yang terus mengabaikan pertanyaan Ian, terus melanjutkan kegiatannya tanpa peduli sekitarnya dan seperti mengganggap jika Ian tidak berada di sana.
Menarik Lei menjauh dari lemari, memang adiknya tidak bisa jika tidak menggunakan kekerasan. Dengan terpaksa Jarvis memperlakukan Lei dengan keras lagi, walaupun di akhirnya ia akan menyesal sendiri telah melakukan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEESHIA
Teen FictionCerita hidup Leeshia yang harus tinggal bersama kelima abang tiri yang baru saja ia kenal, Bunda yang pergi bersama suaminya untuk perjalanan bisnis membuat Lei harus menghadapi kenyataan bahwa hidup bersama abang tiri tidak sebaik atau seburuk itu...