DI MOHON UNTUK TIDAK COPY CERITA INI.
Cerita ini hanya FIKSI Mohon maaf jika ada kesamaan Karakter dan Latar belakang!!.
HAPPY READING
Sudah hampir dua minggu kepergian Bunda ke Amerika. Kita semua hanya sibuk dengan urusan masing-masing hanya ketemu di makan malam atau sarapan pagi itu pun tak setiap hari.
Mulai dari Jarvis dan Ian yang sibuk dengan urusan kantor karna di tinggal oleh Jarvas bisnis keluar Negeri, lalu Jeff yang memegang dua posisi Direktur dan Dokter di Rumah Sakit milik Keluarga.
Dipta dan Galaksi? Entah, mereka sibuk apa yang intinya jarang sekali berada dirumah.
Lei yang tengah asik menonton Drama tiba-tiba saja di kagetkan dengan kedatangan Dipta yang langsung tiduran di sofa.
"Dek, ambilin gua air dong." Ucap Dipta sambil kipas-kipas menggunakan tangan nya.
"Ambil lah sendiri." Jawab Lei dengan ketus.
"Ambilin dong, gua capek abis main Basket"
"Main sebentar doang capeknya udah kaya lari dari jembatan shiratal mustaqim." Gerutu Lei namun tetap menjalankan perintah sang Kakak.
"Ye, kalo di suruh sama yang tua itu jawabnya 'iya' bukan malah gerutu," Ceplos Dipta.
"Berisik, nih. Tua apaan gua sama lo aja cuma beda beberapa bulan." Ucap Lei sambil memberikan segelas air.
Fyi : Lei dengan Dipta hanya beda 4 bulan.
Setelah minum Dipta kembali keluar untuk main Basket di halaman belakang dan Lei kembali fokus pada Drama nya.
Lei sudah berulang kali mencoba menelfon Aria tapi tak kunjung mendapatkan jawaban, ia ingin minta izin untuk main keluar tapi sayang Aria terlalu sibuk.
Sejujurnya bisa saja ia keluar tanpa izin Aria tapi ia tak ingin berurusan dengan Monster di rumah ini.Lei kelimpungan sendiri karna rasa bosen, ia sudah melakukan banyak hal tapi semua tampak sama saja.
"Ternyata sendirian di rumah sendiri tak terlalu buruk, ya." Gumam Lei sambil mengusap gusar mukanya.
"Balik lah, buat apa juga lo di sini lama-lama. Orang di sini gak ada yang berharap lo tinggal di sini juga, Gue pikir lo bakal pindah setalah nyakop lo keluar." Ucap Galaksi yang baru saja masuk dengan terkekeh sinis.
"Gua juga gak pernah berharap tinggal di sini!" Ucap Lei tersulut emosi.
Galaksi selalu dengan mudah membuat Lei tersulut emosi, bahkan jika berbicara santai aja mereka berdua akan saling tersulut emosi.
"Terus buat apa lo masih di sini?!" Tanya Galaksi dengan Sinis.
"Dari awal gua juga ingin keluar kalo gak karna bokap lo yang nyuruh gua tetep di sini!" Ucap Lei dengan Lantang.
"Ya, keluar lah. TOLOL!! Bokap gua juga udah gak di sini." Ucap Galaksi tak kalah kencang.
Lei yang sakit hati dengan ucapan Galaksi berlari ke kamarnya untuk mengemas beberapa baju dan buku pelajaran dengan air mata yang tak kunjung berhenti.
Usai merapihkan baju, Lei terdiam sejenak memikirkan kemana ia harus pergi? Kunci rumah nya pasti ada di Bunda. Tak mungkin ia masuk ke dalam kamar tanpa izin dari pemiliknya.
Lei segera menghubungi satu per satu temannya, sampai akhir Sera menerima panggilannya dan bersedia menerima rumah nya akan di jadikan tempat singgah Lei beberapa hari ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEESHIA
Teen FictionCerita hidup Leeshia yang harus tinggal bersama kelima abang tiri yang baru saja ia kenal, Bunda yang pergi bersama suaminya untuk perjalanan bisnis membuat Lei harus menghadapi kenyataan bahwa hidup bersama abang tiri tidak sebaik atau seburuk itu...