lupa

130 6 3
                                    

⭐⭐

Di Pagi hari, matahari mulai muncul dari timur. Sinarnya masuk ke sela-sela gorden jendela dan menganggu tidur seseorang.

Perlahan ia membuka matanya dan disambut dengan rasa pusing di kepala.

"Pasti ini efek minuman keras semalam." Gumamnya.

Saat menoleh, lelaki itu terkejut ada seorang wanita yang sedang tertidur pulas disampingnya. Saat di ingat-ingat Jake tersenyum saat mengingat kejadian kemarin malam.

Tok, tok, tok!

"Jake, kau di dalam? Keluarlah kita akan sarapan bersama." Seseorang yang mengetuk pintu itu adalah ibunya.

"Baik. Aku mandi terlebih dahulu." Sahut Jake agak berteriak supaya didengar oleh sang ibu.

Mendengar suara langkah kaki yang semakin jauh membuat Jake bernapas lega. Untung saja ibunya tidak asal-asalan menerobos masuk. Jika itu terjadi, entahlah Jake tidak bisa membayangkannya.

"Pagi dunia." Mata Nera perlahan terbuka, otaknya masih loading.

"Hai." Sapa lelaki itu dengan senyuman manis.

"WHAT?!!" Gadis itu refleks melompat dari kasur. Dan meraba-raba tubuhnya, ternyata aman-aman saja.

"Kau menculik ku ya?!" Nera menatap sinis.

Jake terkekeh. "Kau lupa dengan kejadian semalam?" Tanyanya.

Melihat Nera yang terdiam membuat Jake melanjutkan perkataannya

"Kau tunggu dulu sini sampai aku balik lagi. Jangan kemana-mana, nanti akan ku antar kau pulang."

"Tidak, aku ingin pulang sekarang!" Nera segera menuju pintu kamar, dengan cepat Jake menarik tangannya dan menjatuhkan gadis itu di kasur.

"Dengarkan aku. Jika kau pulang duluan, kau akan ketahuan oleh kedua orang tua ku. Mereka sedang menunggu ku dibawah." Jelas Jake.

"Tapi aku lapar!"

"Ada roti dan sekotak jus di meja dekat jendela, kau makan itu saja selagi menunggu ku. Ingat! Jangan kemana-mana."

"Ck, baiklah." Final Nera mengalah.

**

Setelah mandi dan berpakaian rapi, Jake menuruni anak tangga dan menghampiri meja makan.

Ada Kaylin juga disana.

"Selamat pagi." Sapa Jake kepada semua orang yang ada di meja makan.

"Pagi." Sahut mereka bersama.

Mereka berempat pun mulai memakan makanan masing-masing.

Setelah selesai, Hyden membuka pembicaraan tentang rencana pernikahan. Mereka mengeluarkan pendapat satu sama lain terkecuali Jake yang sedari tadi diam.

"Jake, kenapa kau diam saja?" Tanya Elvira saat melihat Jake diam membisu.

"Aku hanya malas." Jawab lelaki itu.

"Aku masih belum mencintainya." Imbuh nya.

Seketika Kaylin menunduk sambil menahan air mata yang keluar. Sesak rasanya mendengar perkataan Jake yang masih belum mencintainya.

Hyden menghela napas, "kalau begitu belajarlah mencintai Kaylin."

"Tidak semudah itu." Lirihnya.

"Anak ini! Sampai kapan kau terus begini? Tidak ada peningkatan sama sekali. Kau tidak ingat, bahwa Anra sudah meningg–"

"Pah, cukup! Tidak usah mengingat itu lagi, fakta itu akan membuatku kembali depresi." Jake refleks berdiri dan menatap Kaylin remeh.

"Mungkin aku akan memilih Nera." Perkataan Jake sontak membuat Kaylin mendongak.

"KENAPA HARUS WANITA ITU?" Teriak Kaylin denga  air matanya yang mengalir. Elvira pun memeluknya.

"Nera, siapa dia?" Tanya Elvira kepada putranya.

"Wanita yang sangat mirip dengan Anra." Jawab Jake santai.

"Tidak ku izinkan." Sahut Hyden dengan dingin.

Tanpa mereka sadari, Kaylin tersenyum miring saat mendengar perkataan calon mertuanya itu.

"Baiklah! Kalau begitu, aku pergi." Jake pergi dengan wajah yang menahan amarah. Ia sangat malas berdebat hari ini.

"MAU KEMANA KAU?" Teriak Hyden, dan punggung Jake sudah tak terlihat.

Jake menaiki mobil pribadinya dan melaju dengan kecepatan tinggi menuju apartemen Jerikho.

Astaga...
Jake lupa jika Nera masih ada didalam kamar nya.

________________
Bersambung......

***
Hallo kamu 🌷🌷

Terimakasih banyak buat kamu yang sudah baca. Aku senang banget loh. Padahal aku buat novel ini cuma gabut aja, hehehe.


⭐⭐

Kiss Me Now! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang