ekstra chapter

162 5 4
                                    

⭐⭐

Pov Nera.

Kau tahu? Ternyata aku dan Jake memang berjodoh. Hari ini adalah hari anniversary pernikahan kami yang ke-5 tahun.

Karena hari ini begitu berarti bagi kami berdua, akhirnya kami memutuskan pergi ke taman bunga yang baru saja di resmikan.

Tidak lupa kami juga membawa anak pertama kami yang bernama Berry, sekarang usianya genap 5 tahun. Dan anak kedua kami yang bernama Dolina yang usianya sekarang mencapai 3 tahun.

Taman nya luas dan sangat indah, aku bisa melihat bermacam-macam bunga disini. Banyak sekali bunga-bunga yang tersusun rapi. Mulai dari bunga anggrek, bunga mawar, bunga matahari, kamboja, bakung, dan bunga favorit ku juga ada di sini yaitu bunga kaca piring.

Posisi kami sekarang ada di gazebo kecil yang hanya cukup di tempati oleh empat orang.

Aku dan Jake berbincang-bincang hal random. Sesekali bercanda bersama Berry si anak manis dan Dolina si anak bungsu.

Tapi lama-kelamaan Berry terlihat gelisah, aku bisa melihat raut wajahnya itu. Lalu aku bertanya, "sayang, kamu kenapa?"

Bocah lima tahun itu menjawab, "mau ke turun kebawah." Berry ingin turun dari gazebo tapi tidak berani karena terlalu tinggi.

"Mau kemana kamu wahai anak manis?" Tanya Jake sambil menggendong Berry lalu menurunkan nya.

"Mau kesana." Berry menunjuk kearah kumpulan bunga matahari yang tak jauh dari gazebo yang mereka tempati.

Lalu Berry berlari menuju kumpulan bunga kuning itu dan memasukinya.

Melihat itu aku menjadi panik, aku sangat takut jika anak itu akan tersesat nanti. Aku dan Jake segera menghampiri Berry yang sudah tidak terlihat lagi saat masuk.

Dolina ada di gendongan ku, ia ikut masuk bersama kami.

Bunganya tinggi membuat kami kesusahan menemukan Berry.

"Berry."

"Berry sayang!"

"Berry, kamu dimana?"

"Berry, jangan sembunyi."

Sudah beberapa kali kami memanggil bocah itu tetapi ia masih saja tidak terlihat. Aku semakin panik, apalagi Jake ia sampai berpikiran untuk memanggil polisi agar bisa menemukan anak sulungnya itu.

"Hai, nama kamu siapa?"

"Kenapa kamu diam?"

Suara itu terdengar lumayan jelas, tapi sumber nya bukan dari kumpulan bunga ini tapi.....

"Aku mendengar suara anak kita!" Seru ku kepada Jake.

"Dimana?!" Tanya nya dengan wajah yang panik.

Aku dan Jake langsung saja keluar dari sekumpulan bunga itu dan benar saja dugaan ku, Berry ada di samping kumpulan bunga mawar merah bersama dengan bocah lain yang tidak kami kenali.

"Berry!" Panggil Jake lalu kami menghampiri kedua bocah itu.

Jake langsung menggendong dan mencium Berry berkali-kali. "Kau ini selalu saja membuat orang tua mu panik." Lelaki sedang menahan diri agar tidak menggigit pipi tembam nya Berry.

"Hehe maaf. Berry tadi gak sengaja ketemu dia." Bocah itu menunjuk kepada seorang gadis kecil yang berada di bawah.

Gadis kecil yang belum di ketahui namanya terlihat sangat ketakutan dan kebingungan. Lalu aku bertanya pada anakku. "Dia terlihat ketakutan, apakah kamu yang membuatnya seperti ini?"

Dia menggelengkan kepalanya. "Tidak, mah. Berry cuma ngajak dia kenalan tapi dia cuma diam aja." Jawab Berry seadanya.

Aku mengangguk saja, aku percaya dengan apa yang dikatakan Berry karena ia belum mengerti cara berbohong.

Aku berjongkok untuk menyesuaikan tinggi ku dengannya dan mengubah posisi Dolina agar nyaman. "Adek kenapa sendiri? Mamah sama papahnya mana?" Tanya ku selembut mungkin.

Tetapi gadis itu hanya terdiam menatapku.

Seseorang menghampiri kami lalu menggendong gadis kecil itu. "Hei ternyata kamu ada di sini." Ucapnya.

Alangkah terkejutnya aku dan Jake, ternyata orang yang menggendong gadis kecil itu adalah ibunya Kaylin.

Otomatis ibunya Kaylin sudah mempunyai cucu? Pikir ku.

Tatapannya seolah-olah tidak mengenal kami. "Saya permisi." Ucapnya lalu pergi begitu saja.

"Anak siapa itu?" Batin Nera dan Jake bersamaan.

TAMAT

***



Cerita 'kiss me now' akhirnya tamat juga yaa...

Terimakasih buat kamu yang baca sampai akhirnya. Aku sayang kamu ❤️

Sampai jumpa di cerita selanjutnya..

⭐⭐

Kiss Me Now! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang