ending

152 3 3
                                    

⭐⭐

Lily sedang berada di depan pintu utama lalu mondar-mandir. Sesekali ia melihat jam di tangannya. Gadis itu tidak sabar untuk menunggu kehadiran seseorang.

Selang beberapa menit ia melihat sebuah mobil yang menuju ke halaman besar mansion nya. Gerbang di buka oleh penjaga gerbang. Mobil itupun masuk dan berhenti tepat di depan garasi.

"Pasti itu Nera!" Seru Lily.

Seseorang keluar dari mobil dan betul saja apa yang dikatakan gadis itu.

"Neraa.." Lily merentangkan kedua tangannya siap untuk memeluk. Dimata Nera, Lily sangat lucu dan lumayan mirip dengan Jake.

Akhirnya keduanya saling berpelukan. Mereka merasa begitu dekat padahal baru berkenalan tadi tapi Lily dan Nera seperti sudah lama berteman.

Lily melepaskan pelukannya. "Ayo masuk, yang lain sudah menunggu." Ajak nya dengan antusias.

Mereka pun memasuki ruang makan, disana ada tiga orang yang sedang duduk di sana. Nera gugup, entahlah, mungkin karena ini baru pertama kalinya ia makan bersama dengan keluarga Jake.

"Halooo.. lihat kekasihnya Jake datang!!" Ucap Lily heboh sambil memegang pergelangan tangan Nera.

Sontak tiga orang yang berada meja makan pun menoleh kearah Lily dan Nera.

"Anra." Panggil Jake lalu menghampiri nya. "Duduk di sebelah ku." Lanjutnya.

"Eitss tidak semudah itu, Nera duduk di sebelah ku." Lily mencegah tangan Jake yang ingin meraih pergelangan tangan Nera.

"Tidak boleh, dia harus bersama ku!"

"Sudahlah kita tanyakan saja kepadanya. Kak Nera mau duduk sama aku atau Jake?" Tanya Lily dengan puppy eyes.

"Apa-apa kau ini, Nera pasti akan memilih ku."

"Tidak!" Akhirnya kakak beradik itu saling tarik-menarik tangan Nera yang berada di tengah-tengah mereka.

"Jake, Lily." Panggil Elvira tegas. Seketika keduanya terdiam dan berdiri tegak seperti orang yang sedang upacara bendera.

"Kalian ini sudah dewasa jangan tarik-menarik seperti anak kecil. Biarlah Nera yang memilih duduk dengan siapa." Ucap sang ibu.

"Siap, maafkan kami." Sahut Lily dan Jake serempak.

"Aku akan duduk bersama Lily." Celetuk Nera yang sedari tadi diam.

"Apa?" Ucap Jake tidak percaya.

"YES!! HAHAHA RASAIN!!" Ejek Lily dengan penuh kemenangan.

"T-tapi kenapa?" Tanya Jake sok dramatis. Lily malah menjulur lidahnya sebagai tanda ejekan.

Sedangkan dari tadi ibu dan ayahnya hanya dapat memijat pelipis karena melihat tingkah kedua anaknya yang selalu saja seperti ini walaupun sudah beranjak dewasa.

"Sekarang duduklah kalian." Perintah sang ayah. Mereka pun mengangguk patuh.

Akhirnya mereka bertiga pun duduk. Lalu Elvira membuka pembicaraan. "Nera, kami ingin meminta maaf atas perkataan dan perlakuan kami pada waktu itu, sungguh kami menyesal. Dan kami merasa bersalah karena terlalu membela Kaylin. Nera masih berkenan untuk memaafkan kami?"

"Betul, Kaylin yang membuat cerita bohong tentang dirimu sehingga kami sempat membencimu. Dan paling mengejutkan kau adalah Anra, teman masa kecil Jake yang sempat berpisah. Kami juga meminta maaf sebesar-besarnya karena telah mengatakan bahwa Anra sudah tiada. Kami mempunyai alasan tersendiri mengapa harus berbohong kepada Jake pada waktu itu." Ucap Hyden dengan tulus.

Nera berpikir sejenak, sebenarnya dari dalam lubuk hati ia masih merasa sakit hati saat mendengar kata-kata yang sangat menyakitkan keluar dari mulut mereka. Tapi mau bagaimana pun mereka semua tidak tahu yang sebenarnya pada waktu itu.

Wanita itu menghela napas lalu tersenyum dan berkata. "Tidak apa-apa, sudah saya maafkan."

"Benarkah? Terimakasih banyak Nera. Kau begitu baik, aku kagum dengan mu." Ucap Elvira bersamaan, mereka sangat bersyukur saat Nera mau memaafkan mereka.

Nera ternyata orang baik dan pemaaf, tidak seperti yang Kaylin katakan. Wanita itu sungguh keterlaluan karena menghasut diri mereka agar membenci Nera.

"Baiklah sudah selesai? Waktunya kita makan!!" Seru Lily dengan semangat api yang membara.

**

Hari ini adalah hari senin. Sebelum keduanya berangkat bekerja, mereka terlebih dahulu mengunjungi pemakaman untuk mendatangi makam Kozu.

Setelah menyusuri pemakaman, akhirnya mereka sampai. Nera menaburkan bunga mawar pada Kozu sambil menatap sendu.

"Terimakasih." Ucapnya.

"Ya, terimakasih. Jika bukan karena mu mungkin aku masih terjebak bersama wanita sialan itu." Balas Jake lalu menaburkan bunga seperti yang Nera lakukan.

"Nyawa mu menjadi taruhannya saat membantu kami. Semua kebaikanmu akan selalu kami ingat dan kenang."

"Betul, sekali lagi terimakasih banyak Kozu. Kau memang teman yang paling baik." Jake menatap sendu ke arah makam teman karibnya itu. Rasanya seperti mimpi, padahal baru saja Jake mengobrol dengan Kozu di cafe pada waktu itu.

Setelah dirasa sudah cukup, akhirnya Jake dan Nera memutuskan untuk pergi dari tempat pemakaman itu.

Terlebih dahulu, Jake mengantar Nera ke sebuah restoran. Karena Nera sudah berhenti menjadi jasa konyol itu dan berganti profesi menjadi pelayan restoran di restoran ternama di kota tersebut.

Saat sampai, turunlah Nera dari mobil lalu menutup pintu mobilnya.

"Mau di jemput?" Tanya Jake.

"Tidak perlu. Syara dan Fizah akan mendatangi ku lalu aku ikut mereka pulang nanti malam." Jawab Nera.

Jake mengangguk. "Baiklah kalau begitu, aku pergi." Lalu mobil pun melaju.

Nera tersenyum lalu melambaikan tangan nya dan sampai mobil itu sudah tidak terlihat lagi.

Wanita itu menurunkan tangannya lalu menghela napas dan bermonolog dalam batin.

"Aku benar-benar tidak menyangka alur hidupku seperti ini. Andai saja aku tidak bertemu dengan Jake, dipastikan sekarang aku masih mencium banyak lelaki yang tak ku kenal demi uang. Dia membuat ku merenungkan kembali atas apa yang ku perbuat untuk mendapatkan sepeser uang. Dan lebih mengejutkannya lagi, dia adalah sahabat masa kecil yang pernah berjanji akan menikahi ku ketika kami sudah dewasa. Walaupun sempat berpisah. Tetapi semesta akhirnya mempersatukan kami dengan cara yang unik dan tak terduga."

Nera pun berbalik badan lalu berjalan menuju pintu samping restoran yang dikhususkan untuk para pelayan yang ingin masuk.

END?

***

Akhirnya sampai ending juga....
Sebenarnya aku ga nyangka loh kalau ada beberapa orang yang baca cerita ini. Padahal aku cuma iseng-iseng 😭😭

Baik sampai jumpa di ekstra chapter 🙌

⭐⭐

Kiss Me Now! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang