kecelakaan

96 4 4
                                    

⭐⭐

Terlihat sebuah mobil yang berhenti tepat dipinggir jalan depan rumah Kaylin. Pasti itu driver taksi yang ia pesan, segeralah wanita itu membawa beberapa koper dan memasuki mobil.

Supir nya menggunakan masker, topi fedora, dan kacamata hitam sehingga Kaylin tidak mengenali nya. Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang, tujuan Kaylin yaitu pergi ke bandara.

Tetapi di tengah perjalanan mobil mengalami gangguan dan supir menepikan mobilnya di pinggir jalan.

"Kenapa pak?" Tanya Kaylin khawatir.

"Tidak tahu. Bentar ya, saya cek dulu." Jawab lelaki itu lalu keluar dari mobil dan menuju ke depan mobil, ia membuka bagian depan mobil dan memperbaiki kesalahan di dalam mesin mobil tersebut.

'suara nya tidak asing, tapi siapa?' batin Kaylin bertanya-tanya.

Lelaki misterius itu merogoh saku celananya untuk mengambil handphone.

Sebenarnya lelaki itu memang sengaja memberhentikan mobilnya di sini karena ia ingin mengirimkan sebuah pesan jika Kaylin ada bersamanya kepada Jake agar wanita itu cepat tertangkap.

Setelah memberitahukan informasi lelaki itu kembali ke dalam mobil.

"Maaf, tadi ada kesalahan di mesin."

Wajah Kaylin pucat pasi karena sangat takut akan ketahuan dan tertangkap.

"T-tidak apa-apa, sekarang cepatlah." Sahut Kaylin terbata-bata. Ia takut.

Mobil pun melaju lagi seperti biasa. Beberapa menit kemudian mereka berada di persimpangan jalan lalu berbelok ke kanan, Kaylin merasa ada yang janggal.

"Permisi pak, bukannya jalan menuju bandara lurus aja tanpa belok?" Tanya Kaylin, sungguh hatinya sedang berdegup kencang. Hatinya kacau dan penuh dengan ketakutan.

"Bukannya tujuan anda ingin ke kantor polisi?" Lelaki itu malah bertanya balik dengan santai.

DEG!

Kaylin diam membeku, mencerna apa yang di katakan oleh lelaki asing itu. Keringat dingin mulai keluar, jantung nya semakin tidak karuan. Wajahnya sangat mengekspresikan ketakutan yang luar biasa.

"Haha, jangan bercanda." Sahut Kaylin canggung.

"Siapa yang bercanda?" Suara lelaki itu tidak lagi santai. Ia membuka topi kemudian membuka kacamata hitam lalu perlahan-lahan membuka masker nya.

"KOZU?" Alangkah terkejutnya Kaylin saat melihat Kozu yang ternyata seorang menyamar sebagai supir.

"Kenapa? Kau terkejut?" Tanya Kozu yang masih fokus mengendarai mobil.

"Apa yang kau lakukan! Aku ingin pergi ke bandara bukan ke kantor polisi!" Amuk Kaylin.

Kozu tersenyum tanpa melihat ke arah samping. "Sudahlah Kaylin, kau sudah ketahuan. Kau akan masuk penjara." Kaylin sangat panik, ua menggelengkan kepalanya sambil menarik rambutnya dengan rasa frustasi.

Beberapa detik kemudian Kaylin tertawa. Membuat Kozu menyerngit kebingungan, pasti wanita itu sudah gila, pikirnya.

"Apa kau punya bukti, hah?! Pasti rekaman yang diberikan kepada Jake itu dari mu 'kan? Tapi sayang sekali... aku sudah menghancurkannya."

Kozu pura-pura memasang wajah terkejut. "Benarkah? Tapi bagaimana jika aku mempunyai rekamannya lagi di ponsel?" Seketika wajah Kaylin menjadi tegang.

"Aku tidak sebodoh itu, Kaylin. Tadi malam aku sempat menyalinnya di ponsel agar buktinya tidak akan hilang." Kata Kozu dengan puas.

"Wanita seperti mu cocok berada di penjara!" Lanjutnya dengan penuh penekanan.

"TIDAK! APA-APA KAU INI!" Teriak Kaylin tepat di telinga Kozu lalu ia memukul lengan lelaki itu.

"Diam lah!" Ucap Kozu dengan tegas.

"Ku kira kau wanita yang sangat baik, ternyata kau adalah wanita buruk yang pernah aku kenal."

"Aku menyesal karena pernah terobsesi dengan mu, sialan!"

Kaylin setengah gila, ia berteriak dengan kata-kata yang tidak terlalu jelas, tetapi Kozu tetap fokus mengendarai mobil.

Kaylin dengan keras mendorong kepala Kozu ke samping lalu ia mengambil alih kemudi. Lelaki itu merasakan pusing yang ekstrim dan darah mengalir dari telinganya, entah kenapa wanita itu sangat kuat.

"Tidak, jangan gegabah. Kaylin!" Ucap kozu saat melihat mobilnya oleng kesana-kemari.

Kozu berusaha untuk menghentikan aksi Kaylin yang sangat membahayakan keselamatan. Tapi tidak berhasil. Kozu sangat pusing, Kaylin terlalu keras menyampingkan kepalanya ke kaca jendela mobil hingga retak.

"Kita berdua harus mati! Agar aku tidak masuk penjara dan kau tidak akan bisa menunjukkan bukti rekaman itu." Ucap Kaylin yang masih memegang setir mobil.

"Kau gila?"

"Ya, aku gila dan aku mengakuinya HAHAHAHA." Tawa Kaylin dengan rasa depresi dan frustasi berat.

Seketika wajah Kozu menjadi tenang, ia tersenyum lalu dengan lemah lelaki itu bersandar pada kursi mobil.

Kozu pasrah.

Hidupnya tak lama lagi.

"Baiklah Kaylin, aku akan menunggumu di Neraka." Lirihnya.

Saat melewati tikungan, mobil pun semakin melaju kencang di tengah-tengah jalan dan...

BRUKK!!!

Mobil dan Truk saling bertabrakan.

Depan mobil dan truk sangat-sangat hancur dan mengeluarkan asap. Orang-orang di sekitarnya segera menghubungi polisi dan petugas ambulance.

Banyak orang beramai-ramai melihat kejadian itu. Untung saja korban hanya ada tiga orang.

Dugaan Kozu benar.

Hidupnya sudah selesai.

Matanya terpejam seperti orang yang sedang tertidur tenang walaupun di penuhi darah dan beberapa kaca mobil yang menancap pipi dan gusinya.

Bagaimana keadaan Kaylin? Huh, entahlah.

Selamat jalan Kozu, semoga jiwa mu tenang di sana.

________________
Bersambung.....

**

Haloo kamu!!

Akhirnya ulangan semester dua sudah selesai hari ini, aku jadi lega walaupun nilai-nilai ulangan ku memusingkan 😭😭

Setidaknya aku bisa kembali menulis cerita untuk di baca, hehehehe.

⭐⭐

Kiss Me Now! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang