pertemuan

346 10 0
                                    

⭐⭐

Ting!

Suara pesan masuk, Nera segera membuka aplikasi berwarna hijau itu dan membaca isi pesan tersebut.

==

+6281344319208

Permisi.
Kau nera, kan?
Aku ingin jasa mu itu.

Baik pak.
Lokasi bertemu dimana?

Jalan ********
Setelah itu kau tinggal belok kiri,
dan mendapati mansion ku
berwarna putih keabu-abuan.

Baiklah.
Kira-kira jam berapa, pak?

Tonight.
20.00 WIB.

👍

==

Nera membalas pesan terakhir dari lelaki yang belum di ketahui namanya dan melempar sembarangan handphone nya di kasur.

Wanita berambut panjang itu menghela nafas kemudian tersenyum.

"Pelanggan adalah uang!!"

Pagi hari ini Nera akan menyirami tanaman sayuran yang baru saja di tanam kemarin oleh Nera dan kedua sahabatnya itu.

Saat asik menyirami tanaman, tiba-tiba....

Anti-ti-ti-ti fragile, fragile

Anti-ti-ti-ti fragile

Anti-ti-ti-ti fragile, fragile

(Anti-fragile)

(Anti-fragile)

Suara nada telpon berbunyi.
Huh, mengganggu saja!

Nera berlari kearah gazebo dan segera memencet ikon telepon berwarna hijau, "Halo."

"Halo Ner. Lo dapat pelanggan."

"Iya, udah tau. Nanti malam."

"Wihh beruntung banget lo dapat cowok ganteng. Namanya Ja–"

"Stthh!! Diem. Nanti aja gue kenalan sama dia."

"Idih! Yaudah deh, gue tutup dulu. Oh iya! jangan lupa mampir ke kantor bentar ya."

"B–"

Tut

Intan ini! Belum selesai mengucapkan kata bye, sudah di matiin saja. Dan Nera melanjutkan aktivitasnya menyiram tanaman sayur.

Jasa cium juga mempunyai kantor khusus untuk para pekerjanya. Situlah Nera bertemu dengan Intan dan mereka menjadi teman.

Malam hari, pukul 19.21

Nera sedang bersiap-siap, wanita itu duduk di meja rias untuk mendadani dirinya.

Dilihat-lihat wajah Nera ini begitu cantik. Dari mata yang indah, hidung yang mancung, alis yang lumayan tebal, dengan kulit dan wajah yang putih, rambut panjang tebal, bibir merah alami yang mungil, bahkan pipinya sedikit chubby.

Tapi sayang kelakuan nya....
Ya, pasti kalian tahu lah yaa

Nera turun dari mobil pribadinya, sudah sampai di alamat yang dikirim oleh pelanggannya.

Mansion ini sangat besar, pasti orangnya sangat kaya. Apa lagi ada air mancur di depan. Dan banyak penjaga disini.

'money, aku datang!' batin Nera.

"Silahkan masuk. Tuan muda sudah menunggu." Ucap pelayan dan menuntun Nera ke ruang kerja Tuan nya.

Nera mengekori pelayan paruh baya itu. Saat sampai pelayan itu pamit pergi.

Nera mengetuk pintu, "permisi, pak."

Pintu itu terbuka dan terlihat seorang lelaki tampan, dengan badan yang tinggi, lumayan kekar, memiliki rahang bagaikan di pahat, alis tebal, dengan bibir merah yang di pastikan dia tidak pernah merokok.

'ganteng banget.' batin Nera.

"Silahkan masuk." Ajaknya.

Nera memasuki ruang kerja pribadi milik lelaki itu, dan disuruh duduk di sofa tunggal.

"Perkenalkan, nama saya Jake."

Nera segera menatap kearah jake sembari tersenyum, "Nama saya Nera."

Jake mulai mendekati wanita itu, Nera merasa gugup seperti baru pertama kali. Aneh, padahal Nera sering melakukan nya.

Jantungnya berdegup kencang, Nera mulai memejamkan mata saat wajah Jake berdekatan dengan wajahnya. Tinggal beberapa senti lagi!!

"Apa yang kau harapkan?" Jake menjauhkan wajahnya dari Nera.

Nera membuka dan membulatkan matanya. "Apa maksud mu? Ayo Kiss me, now!"

'agar aku dapat uang mu.' lanjut Nera di batin.

Jake melipat kedua tangannya di dada. Tersenyum miring, "jangan harap aku mencium mu."

Merasa malu dan tertipu, Nera mengepalkan tangannya. Ingin sekali Nera memukul kepala lelaki di hadapannya ini. Tapi dia urungkan niatnya itu.

"Kau menipu ku ya!!" Nera berdiri dan menunjuk ke wajah Jake.

"Tidak, aku hanya ingin membantu mu. Kau cantik Nera, tapi kenapa kau bekerja menjadi jasa seperti ini? Itu tidak cocok dengan mu."

Nera terkekeh dan senyum remeh, "kau siapa? Kenapa mengatur ku? Kau tahu apa tentang ku?"

Jake memegang pundak Nera, dan di tepis kasar olehnya. "Kau tidak takut dosa, Nera?"

"Jangan pegang-pegang! Perjanjiannya hanya mencium, bukan pegang-pegang." Peringat Nera.

"Nera, kau akan terus seperti sampai tua nanti? Coba pikirkan, apa ada lelaki memesan mu lagi ketika kau sudah menjadi nenek-nenek? Ku sarankan kau ganti profesi saja."

Lelaki aneh, kenapa orang ini mengatur nya? Di dalam hati, perasaan Nera bercampur aduk.

Nera sekilas membayangkan di masa tuanya nanti mati kelaparan karena tidak ada yang memesannya lagi.

Tidak ada pelanggan, tak ada uang!

"Bagaimana?" Tanya Jake membuat Nera buyar dari pikirannya.

"Tidak! Kau tidak berhak mengatur ku, biarkan aku pilih jalan ku sendiri. Kau memesan ku untuk menasehati ku saja? Dasar penipu!" Nera terlanjur kesal dan pergi dari mansion itu.

"Aku memesan mu, karena ingin membantu mu." Teriak Jake supaya Nera bisa dengar dari luar.

Tapi Nera tak mau dengar.

Jake terdiam tidak menahan kepergian nya, Jake mengintip kepergian Nera di sela-sela gorden, lama-kelamaan mobilnya sudah tak terlihat lagi.

Senyum terukir di wajah Jake, "dia menarik."

Tapi senyum itu langsung pudar, "seperti aku tadi terlalu berlebihan."

______________
Bersambung...

⭐⭐

Kiss Me Now! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang