ketahuan

106 4 3
                                    

⭐⭐

hallo kamu!!!

kali ini bab nya lumayan panjang dari sebelumnya.

Semoga kalian mengerti dengan apa yang ku tulis.

**

Di hari ini dengan hawa yang begitu dingin menyelimuti tubuh, membuat orang malas untuk bangun dari tidurnya. Pagi masih buta matahari belum mengeluarkan sinarnya.

Namun pagi yang begitu dingin ini tidak membekukan semangat Jake, dia sudah mempersiapkan diri untuk segera berangkat kerja.

Sesampainya di tempat tujuan, banyak penghuni kantor yang cerita menyapanya saat ia sedang menuju ruangannya.

Ia akhirnya sampai dan memasuki ruang kerjanya. Terlihat sama, tidak ada yang berbeda semenjak empat hari tidak masuk kerja. Untung saja ada Aziel menggantikan tugasnya sementara, jadi perusahaan berjalan seperti biasanya.

Saat sedang fokus untuk merencanakan strategi bisnis dan menentukan keputusan operasional manajemen tingkat atas, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu.

"Permisi, Tuan."

"Ya, ada apa?" Tanya Jake.

"Seseorang mengirimkan Anda sebuah paket." Balas Aziel dengan tangan yang memegang paket misterius itu.

Jake melirik kotak kardus itu dan kembali menatap Aziel. "Baik, serahkan kotak itu padaku." Aziel pun mendekati Jake dan menaruh paket itu di hadapannya.

"Dari siapa?" Tanya Jake.

"Saya juga tidak tahu."

"Lalu dimana kau mendapat paket ini?"

"Kurir yang mengantarnya, tapi nama pengirimnya tidak ada." Balas Aziel.

"Baiklah. Terimakasih, kau boleh kembali." Katanya, Aziel mengangguk dan pergi dari ruangan itu.

Dengan penasaran Jake membuka kotak kardus kecil itu dengan hati-hati. Saat dibuka terlihat ada alat perekam.

"Untuk apa ini?" Guman nya sambil memutar balikan benda tersebut. Ia pun menekan tombol play pada alat perekam tersebut.

Di rekaman tersebut terdengar suara Kaylin yang sedang berbicara sendiri. Pembicaraan Kaylin itu tentu membuat Jake menjadi sangat-sangat marah. Bahkan alat perekam yang ia menggenggam sekarang menjadi sangat erat. Amarahnya sekarang sedang meledak-ledak.

Setelah selesai mendengar rekaman tersebut Jake menaruh kasar alat itu di atas meja dan langsung meninggalkan ruangan untuk mendatangi Aziel dan menyuruhnya menghubungi Kaylin.

Tidak mau basa-basi akhirnya Aziel menuruti perkataan Jake untuk memanggil Kaylin ke sini. Setelah marahnya kembali reda akhirnya Jake pun kembali ke ruangan nya lagi untuk menunggu wanita busuk itu.

Tanpa permisi Kaylin langsung masuk kedalam ruangan tersebut dengan ceria, ia senang karena kemarin Kaylin menerima pesan manis dari Jake. Kalian masih ingatkan kan?

"Ada apa kau memanggilku? Kau rindu, hm?" Goda Kaylin yang hampir membuat Jake mual melihatnya.

"Aku jijik melihat mu seperti itu."

Kiss Me Now! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang