marah

100 3 3
                                    

⭐⭐

Sesampainya di depan pintu besar mansion, pintu langsung dibukakan oleh Jake sendiri. Ia langsung di sambut oleh Elvira dan Hyden dengan tatapan yang tak bisa di artikan.

"Dari mana? Kenapa kau tidak pulang kemarin?" Tanya sang ibu dingin.

"Tidak usah ditanyakan, sudah pasti anak ini kemarin bersenang-senang bersama wanita itu." Kata sang ayah sambil menyeringai.

"Jake, kenapa kau tak mau mendengarkan perkataan orang tua mu ini? Bukannya kau waktu itu sudah meminta maaf dan berjanji pada kami untuk tidak mendekati Nera lagi." Kata Elvira dengan raut wajah kecewa.

"Kami tahu mana yang baik dan yang tidak baik untuk mu." Lanjutnya.

"Jauhi wanita itu, jika tidak, kami tidak akan pernah merestui hubungan kalian dan akan pergi dari sini selama-lamanya." Ancam sang ayah.

Lelaki itu hanya terdiam, ia sedang menahan amarahnya agar tidak meledak.

"Kenapa hanya diam?" Tanya Elvira.

Dan akhirnya Jake menjawab, "tidak."

"Begitu? Jadi tidak mau?" Hyden manggut-manggut paham, tak lama kemudian....

"DASAR BODOH!" Teriak Hyden dengan tatapan murka, hidungnya yang mancung menjadi kembang kempis. Bahkan Elvira pun terkejut dengan teriakan itu.

"Kenapa kau menjadi seperti ini? Apakah karena pengaruh wanita yang tak tahu malu itu?!" Tanya nya dingin.

"CUKUP!" Teriak Jake, membuat kedua orangtuanya menatap tajam.

"AP–" perkataan Hyden terpotong karena didahului oleh anaknya.

"Nera bukan seperti yang kalian pikirkan. Nera adalah teman masa kecil yang sempat terpisah dengan ku."

"A-apa maksud mu?" Tanya Elvira bingung.

"Nera adalah Anra." Jawab Jake dengan suara tenang.

Lelaki itu sudah kembali tenang, ia menatap sang ayah. "Kenapa papa berbohong kalau Anra sudah meninggal?"

Hyden dan Elvira membulatkan matanya. Ternyata Anra masih hidup, bukankah Anra sudah terbunuh oleh seorang perampok bersama bibi dan pamannya. Kenapa bisa? Apakah mereka salah informasi pada waktu itu?

"Benarkah? Tahu darimana kau? Dan siapa tahu informasi yang kamu dapat itu salah." Tanya Hyden yang berusaha meredakan amarahnya.

"Aku melihatnya sendiri. Aku melihat luka bakar yang berbentuk unik, melihat kalung yang ku berikan dulu, dan melihat foto kedua orangtuanya." Jelas Jake.

"Kenapa kalian berbohong?" Jake berekspresi sedih.

"Siapa tahu wanita itu sedang mematipulasi mu agar bisa mendapat keuntungan." Elvira menatap Jake tak percaya.

"Tidak mungkin!" Balas Jake cepat.

"Kenapa mamah sama papah tidak percaya? Kenapa susah sekali untuk membuat kalian percaya?" Lanjutnya lagi.

"Kami memang tidak percaya. Nera itu pembohong, papah tidak percaya jika wanita itu adalah Anra yang cantik dan polos." Balas Ayahnya.

Elvira menyetujui perkataan suaminya. "Ya benar, Nera itu terlihat seperti wanita yang nakal, tidak seperti Anra yang polos."

"Jadi, tidak ada yang percaya?" Tanya Jake.

"Tidak." Elvira dan Hyden menyahut serempak.

"Aku percaya padamu, Tuan." Celetuk seseorang yang lain dan tak bukan adalah Aziel yang sedari tadi mendengar ketiganya berdebat.

Lelaki itu menoleh ke samping kiri sambil tersenyum. "Terima kasih sudah mempercayai ku." Ia kembali menatap kedua orangtuanya. "Setidaknya asa satu orang yang mempercayai ku."

Jake pun pergi dari hadapan orang tuanya begitu saja dan berlari kecil sambil menaiki anak tangga.

"Hei, Jake." Panggil ibunya. Tapi lelaki itu tetap melanjutkan jalan cepatnya menuju kamar tidurnya.

"JAKE, JANGAN LUPA UNTUK MINTA MAAFLAH KEPADA KAYLIN!" Teriak Hyden, tapi tidak terlalu didengar oleh Jake.

Kamar tidur yang luas dan sangat rapi dan bersih dengan warna kamar putih dengan kombinasi kertas dinding berwarna abu-abu. Kamar ini tampak bagus dan tropis. tempat ini adalah tempat dimana Jake selalu beristirahat.

Lelaki itu membaringkan tubuhnya di kasur empuk dengan lembaran kain yang biasanya digunakan untuk melapisi sebuah kasur berwarna putih polos.

Ia meraih ponselnya dari kantong celana panjangnya. Jake mengirimkan pesan lewat aplikasi online kepada seseorang dengan isi: Maaf kay, It’s all my fault.

Kaylin adalah orang baik dan tulus, Jake merasa menjadi orang jahat karena telah menyia-nyiakan cinta Kaylin padanya. Tapi entahlah kenapa sampai sekarang Jake belum bisa jatuh cinta kepada Kaylin.

Tetap mulai saat ini Jake akan berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaiki semuanya dari awal.

Semangat Jake pasti kamu bisa~

_______________
Bersambung.....

**

Huh...
Seandainya Jake dan keluarganya tau sifat aslinya Kaylin....

Apakah sifat aslinya Kaylin akan ketahuan oleh mereka semua? Saya sih pura-pura gak tahu, hehehe

⭐⭐

Kiss Me Now! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang