CDBH 28

12 7 0
                                    

Tandai typo.

Happy reading.

***

Sayyidah Yang Sudah Terlelap Pun Terbangun Karena Ia Merasakan Haus.

"Haus Banget Gue" Ucap Sayyidah Lalu Ia Melihat Jam Dan Jam Itu Menunjukan Pukul 02:17.

Sayyidah Pun Segera Bangkit Dari Tempat Tidurnya Dan Turun Kebawah.

Saat Sedang Berjalan Menuju Dapur Ia Melewati Kamar Orang Tuanya Lalu Ia Tak Sengaja Mendengar Sedikit Pembicaraan Itu.

"Pah,Bagaimana Nanti Ketika Anna Sudah Mau Naik Kelas Dua Belas Kita Ajak Dia Untuk Tinggal Di Amsterdam?" Usul Cherilia.

Rionaldo Mengagguk. "Berarti Saat Sayyidah Ingin Lulus?" Tanya Rionaldo.

"Iya,Kita Hanya Mengajak Anna Untuk Tinggal Bersama Kita,Sayyidah Akan Tinggal Disini Bersama Mbok Darmi" Ucapnya Lagi.

"Apa,Tidak Apa-Apa?" Tanya Rionaldo Sedikit Merasa Kasihan Terhadap Sayyidah. Cuma Sedikit Ya Gess.

"Tidak Apa-Apa Pah,Lagian Sudah Seharusnya Kita Mengajarkan Sayyidah Untuk Mandiri Kan?" Ucapnya Lagi.

"Benar Juga Kamu Mah,Ya Sudah Nanti Saat Annazwa Ingin Naik Kelas Dua Belas Kita Pindah Ke Amsterdam" Rionaldo Menyetujui Ucapan Cherilia.

"Iya Pah,Jadi Saat Annazwa Kelas Dua Belas Dia Berada Di Amsterdam" Jawab Cherilia.

"Tapi Uang Kita Transfer Kan,Mah?" Tanya Rionaldo

"Iya Pah,Nanti Setiap Bulan Akan Kita Transfer Kok" Jawab Cherilia.

"Oke,Ya Sudah Sekarang Kita Istirahat Lagi Deh" Jawab Rionaldo.

Cherilia Mengangguk Lalu Mereka Kembali Beristirahat.

Sedangkan Sayyidah Diam Mematung Yang Sejak Tadi Mendengarkan Pembicaraan Orang Tuanya.

"Amsterdam?" Tanya Sayyidah Dengan Mata Yang Berkaca-Kaca.

Sayyidah Masih Terdiam,Bahkan Ia Lupa Untuk Apa Ia Bangun Tadi.

Sayyidah Terjatuh Dan Ia Duduk Di Depan Kamar Orang Tuanya,Tanpa Mereka Tahu.

Sayyidah Menutup Mulutnya Agar Tidak Terdengar Suara Tangisan Itu.

Sayyidah Tidak Tahu Lagi Harus Bagaimana Selain Menangis Saat Ini.

Ia Lalu Bangkit Dan Pergi Ke Kamarnya Dengan Perasaan Yang Campur Aduk.

"Bahkan Mereka Nggak Mau Ajak Gue Untuk Tinggal Bersama Mereka Disana" Ucap Sayyidah Setelah Sampai Dikamarnya Dan Terduduk Di Pinggiran Kasur Dan Bersandar Disana.

"Harusnya Gue Nggak Usah Denger Pembicaraan Mereka Tadi" Ucap Sayyidah.

Sayyidah Menangis Dalam Diam Agar Suaranya Tidak Terdengar.

"Gue Harus Apa?Gue Harus Gimana Jika Anna Beneran Pergi?" Sayyidah Bertanya Pada Dirinya Sendiri.

"Apa Sebenci Itu Mereka Sama Gue,Sampai-Sampai Mereka Nggak Mau Ngajak Gue Untuk Tinggal Bersama Mereka."

Lalu Sayyidah Melamun Dengan Air Mata Yang Terus Berjatuhan.

"Apa Mandiri Harus Diperlakukan Dengan Beda?Apa Mandiri Harus Merasakan Iri?Mereka Bukan Mau Gue Mandiri,Tapi Mereka Mau Bikin Gue Sendiri Disini."

CINTA DIBALIK HUJAN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang