⚜ CHAPTER 09 ⚜

808 81 14
                                    

Love Different Time

.

.

.

Serius?

.

.

.

___________________________________

Jimin terbangun dalam ruang gelap tanpa cahaya, sudah dari tadi dia terus berteriak dan berlari tidak tentu arah namun semuanya percuma karena di ruangan ini hanya ada dirinya seorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin terbangun dalam ruang gelap tanpa cahaya, sudah dari tadi dia terus berteriak dan berlari tidak tentu arah namun semuanya percuma karena di ruangan ini hanya ada dirinya seorang.

Jimin sudah putus asa dengan semua usaha yang telah di lakukannya, Jimin terduduk lemas dalam kegelapan. Apa dia sudah mati? Apa ini akhirat? Tapi kenapa akhirat sehampa ini? Segala pertanyaan muncul dalam benaknya.

"JIMIN."

Jimin kembali berdiri mendengar suara yang memanggilnya, "Bangun Jiminie kenapa kau tidur disini, ini tidak lucu." Bambam. Itu suara Bambam sahabatnya, Jimin yakin.

"BAMBAM AKU DISINI, KAU DIMANA AKU TIDAK BISA MELIHATMU." Jimin berteriak membalas ucapan Bambam. Jimin berputar mencari dari mana asal suara Bambam namun nihil, hanya ada kegelapan disekelilingnya. "BAMBAM KAU DIMANA."

Jimin bisa mendengar suara sahabatnya menangis namun tidak dengan rupanya, Jimin ikut menangis mendengarnya. "BAMBAM KAU DIMANA, AKU DISINI TOLONG AKU." Jimin kembali memanggil sahabatnya dengan putus asa.

"Jiminie bangun, kau tidak ingin dimarahi Baekhyun kan, ayok bangun kita pulang."

Luhan itu suara Luhan sahabat kakaknya. "LULU HYUNG AKU DISINI HYUNG, TOLONG AKU."

"Ayo bangun Jimin, BANGUN... KENAPA KALIAN DIAM SAJA, CEPAT PANGIL AMBULANS."

Jimin masih mendengar suara teriakan Luhan maupun suara tangisan Bambam namun tidak dengan wujud mereka, semuanya gelap disini. "Aku disini Hyung, tolong aku Bam. Kalian dimana." Jimin berucap lirih, dia masih menangis saat sadar ucapnya hanya sampai pada dirinya saja.

Setelahnya hening, Jimin tidak lagi mendengar suara Bambam ataupun Luhan. Jimin terduduk lemas ditempatnya, "AKH SIALAN, ini dimana." Jimin berteriak melupakan semua rasa bingung dan kalutnya.

"Jimin, Park Jimin."

Jimin menghapus air matanya saat mendengar Namanya dipanggil oleh suara itu lagi, suara yang dia dengarnya sebelum kemudian dia tersadar dalam ruangan ini. "Siapa?" Jimin berdiri dengan waspada "Kau siapa?"

Love Different Times {YOONMIN} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang