⚜ CHAPTER 15 ⚜

769 78 33
                                    

Love Different Time

.

.

.

Malam

.

.

.

___________________________________

Malam harinya Jimin berada didalam kamar Wangseja Boem-yeong, Huimang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam harinya Jimin berada didalam kamar Wangseja Boem-yeong, Huimang. Jimin masuk dengan perlahan dan melihat Huimang yang masih asik membaca buku dengan pandangan lucu.

Karena terlalu fokus dengan bacaannya, Huimang tidak menyadari Jimin yang kini telah duduk disampingnya. Jimin tersenyum dan menatap Huimang dengan sesama. Dia tidak tahu bahwa takdir akan mempeetemukanya dengan orang hebat dimasa lalu seperti huimang.

Jimin mengelus lembut rambut Huimang dengan senyum manis dibibirnya. Huimang menoleh pada orang yang mengelus rambutnya, “Eomma.” Huimang berseru dengan senang, dia menaruh buku yang dibacanya dan memeluk Jimin erat.

Astaga anak ini suka sakali memeluk dan berteriak, “Apa yang sedang kau baca hingga fokus seperti itu.” Jimin mengelus rambut Huimang yang masih memeluknya, mungkin seperti ini sifat Huimang kecil saat bersama Minji ibunya, manja.

“Tidak tahu.”

“Loh jika kau tidak tahu apa yang kau baca kenapa masih terus dibaca hm.”

“Aku tidak tahu Eomma, aku tidak mengerti tapi seonsaengnim menyuruhku mempelajarinya. Tapi aku tidak paham.” Huimang mengeluh pada ibunya.

Jimin tertawa mendengar rengekan Huimang, Jimin seperti melihat dirinya sendiri yang selalu merengek pada Chanyeol ataupun Baekhyun jika tidak ingin pergi kesekolahnya.

“Tidak apa, nanti juga kau akan mengerti Mang-ah.”

Huingang melepas pelukannya menatap Jimin dengan bibir cemberut. “Eomma bisakah aku tidak jadi Jeonha? Aku ingin bermain.” Huimang menunduk sedih.

Jimin mengangkat dagu Huimang agar menatap matanya. “Kau masih bisa bermain Mang-ah, tidak ada siapapun yang boleh melarangmu bermain karena kelak kau adalah pemimpinnya.” Jimin tersenyum manis kepada Huimang, “Jadi Jeonha adalah takdirmu Mang-ah, kau harus menjalaninya demi orang yang tersayang, kau paham.”

Huimang mengguk mengerti, “Tapi Eomma, aku ingin namdongsaeng.”

Eh kenapa malah bahasa adik? Dasar anak kecil cepat sekali merubah topik pembicaranya. Hey jika kau ingin meminta adik sana kepada ayah dan ibumu bukan padaku. Seketika Jimin ingin membuang anak ini.

Love Different Times {YOONMIN} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang