⚜ CHAPTER 17 ⚜

739 79 23
                                    

Love Different Time

.

.

.

Masalah Baru

.

.

.

___________________________________

Seorang wanita melempar seluruh benda yang dapat dijangkaunya dengan emosi, "BAGAIMANA BISA WANITA ITU MASIH DISINI," Dia berteriak dengan marah. "Bukankah kau berkata Minji akan mati? Lalu kenapa aku mesih melihatnya dimeja makan."

Pria parubaya mendekati wanita itu dan menepuk pundaknya dengan pelan, "Tenangkan dirimu nak, kita pasti bisa menyingkirkan Minji dan menjadikanmu Wangbi Boem-yeong selanjutnya."

"Bagaimana aku bisa tenang Appa, bahkan dia tampak bahagia dengan Jeonha." Wanita itu berkata dengan emosi. Dia selalu melihat Minji saat makan kerajaan, dia juga memperhatikan Jeonha yang tidak lepas memandang Minji penuh puja.

Baginya itu tidak adil, Jeonha tidak hanya milik Minji tapi juga miliknya lalu kenapa hanya Minji yang selalu diperhatikan. Bukankah Minji terlalu serakah?.

"Dan kau," Dia menunjuk seorang yang ada diantara putri dan ayah, "Bukankah kau berkata separuh ruh Minji ada padamu? Lalu kenapa dia ada disini sekarang."

Orang Yang ditunjuk menunduk, bukan karena takut tapi hanya sebatas formalitas sebab kedua orang itu adalah tuan yang membayarnya, "Saya minta maaf Nuna muda, tapi memang ruh Wangbi-mama masih ada pada saya."

"Jika ruh Minji ada padamu lalu siapa orang yang ada didalam istana?"

"Saya pun tidak tahu Nuna muda, tapi yang pasti orang itu bukan Wangbi-mama karena Wangbi-mama tidak bisa kembali dari alam bawah sadarnya hanya dengan setengah ruh saja. Itu mustahil."

"Apa maksudmu Minji yang ada dalam istana adalah Wangbi palsu?"

"Benar Nuna muda, saya yakin dia bukan Wangbi yang asli."

"Pasti ada seseorang yang membantu Minji. Tapi siapa? Apa itu pengawal Kim atau si Dayang setianya?" Karena sangat tidak mungkin Minji keluar sendiri tanpa ada yang membantu apalagi dengan racun yang telah dia berikan. Sangat mustahil Minji mampu berjalan keluar dari istana dengan kondisi sekarat.

"Appa aku butuh bantuanmu," wanita itu menatap ayahnya penuh harap. "Aku minta beberapa pengawalmu mengikuti Minji diam-diam dan juga awasi pengawal serta Dayang Minji, Aku curiga pada mereka."

Pria paru baya itu mengangguk setuju, "Appa akan mengirim orang-orang appa untuk mengawasi mereka."

"Terima kasih Appa,"

"Tentu, apapun untuk putriku."

"Kau teruslah berhati-hati jangan sampai penyamaranmu terbongkar oleh siapapun." wanita itu memperingati bawahannya dengan tegas.

Love Different Times {YOONMIN} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang