بسم الله الرحمن الرحيم
_____________
Aku berharap akan kamu, tapi masih ada hal lain.
_________________Suasana kediaman Pradana riuh akan orang yang berlalu lalang dan berdatangan. Sebagian besar adalah kerabat dekat serta kerabat bisnis yang sudah dekat dengan Pradana sejak dulu.
Acara tasyakuran kelulusan kedua putrinya ini sengaja ia buat semewah mungkin. Mengingat Pradana sangat amat bahagia karna kembalinya Nanza lagi.
Di rangkaikan acara lamaran dan pertunangan Albirru dan Nanza. Tadinya Albirru sedikit pesimis akan acara lamaran resmi ini gagal diselenggarakan jika saja Nanza tidak menerima dirinya kemarin. Tapi syukurlah Tuhan pemilik takdir merestuinya.
Di dalam kamarnya, Nanza tengah duduk didepan meja rias. Asik memandang diri di cermin. Berusaha menyakinkan diri bahwa hal baik ini memang tengah ada dalam genggamannya. Sebuah cinta yang akan ia peluk dan berharap mengantar bahagia. Rasanya masih sulit di percaya, ia melewati trauma dan mencoba percaya pada hubungan.
Tapi kesungguhan Albirru dalam memperjuangkan telah membuatnya memenukan tekad baru untuk berani kembali meneguk cinta. Nanza berharap jalan ini berhasil.
"Kak Nan, gimana penampilan Aya?"
Adik perempuan Nanza tiba-tiba berseru memasuki kamar membuat Nanza melepas diri dari lamunannya. Beralih menatap adiknya itu.Stelan gamis baby pink sangat membuat Ayara tampak bersinar. Nanza tersenyum singkat.
"Eh kok muka kamu pucat gitu, kamu sakit?"tanya Nanza mendapati bibir serta wajah Ayara yang tidak memiliki rona.
Ayara sedikit gelagapan. Memegang wajahnya.
"Ah belum pake lipstik aja Kak Nan. Yaudah Aya pake dulu. Kak Nan lanjut aja siap-siap,"kata gadis itu dan sedetik kemudian keluar kamar Nanza membuat Nanza hanya menatap heran.
Ada apa dengan adiknya itu? Nanza menggeleng pelan memusnahkan segala pikiran aneh yang mulai datang. Hari ini ia harus hanya mendatangkan pikiran baik saja.
*****
Keluarga besar Ar-Rayyan tiba di kediaman Pradana. Kedua orang tua Albirru bahkan kakak perempuan pria itu, Dania juga ada beserta suaminya.
Tentu saja Dania tidak akan melewatkan momen adiknya menjemput jodoh ini. Ia rela membujuk suaminya untuk cuti dan terbang ke Jakarta.
"Cie otw gak jomlo ngenes lagi nih," ledek Dania menyikut pelan perut Albirru yang di gandengnya.
Si pria tampan hanya tersenyum. Agak gugup rasanya padahal ini masih lamaran. Lebih tidak menyangka bahwa pada akhirnya ia menemukan sosok perempuan untuk mendampinginya menjalani hidup di dunia ini.
"Akhirnya Anuradha milikku, Mbak," seru Albirru.
"Heh! Belum, enak aja. Akad dulu baru jadi milikmu."
"Oh ya Astagfirullah maaf ya Allah,"gumam Albirru.
"Dasar bocah puber," cibir Dania.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biru Anuradha | END
RomanceBukan untuk mengeluh atas apa yang menimpa hidup. Bukan hukuman atas apa yang telah terjadi. Nanza hanya tidak tahu bagaimana merajut kembali benang putus bernama percaya. Disaat begitu banyak rasa dan kasih yang ditawa...