بسم الله الرحمن الرحيم
__________________________________
Mari kita bahagia di episode ini!
____________________________
Ketika episode bahagia telah rilis. Ada rasa yang tak mampu di jabarkan. Ada pula keheranan hadir atas apa yang terjadi. Ada pertanyaan di kepala yang hadir.
Benarkah ini terjadi?
Benarkah segala duka itu telah terlewati?
Benarkah diri berhasil bertahan untuk sampai pada episode ini?
Selamat bagi jiwa yang telah sampai.
Hari ini suasana haru menyelimuti jagat raya dalam dunia Nanza dan Albirru. Angin segar pagi hari ikut merayakan. Semerbak aroma bunga menghiasi di sepanjang sudut yang di dekorasi dengan dominan warna putih.
Langit ikut mendukung dengan mentari yang bersuka cita melalui sinar hangatnya. Senyum bahagia yang tak lepas dari wajah-wajah yang hadir hari ini. Suasana villa nan asri dengan sejuknya mangantarkan Lombok menjadi saksi atas pernikahan ini.
Detik-detik melangitkan ijab qabul Albirru kepada pujaan hatinya. Perempuan yang diinginkannya sebagai pelengkap sebagian jiwa yang di restui semesta. Betapa bersyukur Albirru atas anugrah ini.
Dengan tubuh yang gugup Albirru mulai menjabat tangan Pradana. Wajahnya terlihat tegang. Apalagi saat Pradana mulai bersuara dan mulai memindahkan sebuah tanggung jawab kepadanya.
"Mohammed Chavash Albirru, saya nikahkan kamu dengan putri terkasih saya Nanza Anuradha, dengan mas kawin emas 50 gram dan sebuah villa serta seperangkat alat solat.... Dibayar tunai,"
Albirru menutup mata sejenak dan selanjutnya membuka mata menyambut ijab yang telah terucap dengan mata penuh keyakinan.
Dengan satu kali tarikan nafas mengambil seluruh hidup dan tanggung jawab putri Pradana untuk dirinya, "saya terima nikah dan kawinnya Nanza Anuradha dengan mas kawin tersebut di bayar tunai!"
SAH!
Sahutan bahagia mengiringi langkah baru Albirru yang telah resmi menjadi suami dari perempuannya. Dirinya telah tergenapi oleh perempuan penuh luka yang ingin ia sembuhkan dengan segala kasih sayangnya. Janjinya kini tidak hanya melibatkan manusia. Namun ikrar atas tanggung jawab itu bersama restu Tuhan melalui takdir indah yang kini ia genggam.
Bagian paling mengharukan saat Albirru berdiri di altar penuh bebungaan memandang dari jauh perlahan Nanza mulai memasuki tempat tergelar ikrar suci dengan gaun putih satinnya yang terlihat simple namun begitu elegan menjuntai terhias dengan viel bunga dan crown peraknya yang indah membingkai.
Ada air mata tanpa sadar membasahi bingkai wajah tampan Albirru. Bagaimana sampai pada titik ini tak pernah terbayangkan melihat betapa perempuan itu yang tak percaya akan sebuah janji kesetiaan kini memberi Albirru kesempatan untuk membuktikan bahwa setia itu ada. Dan Albirru ingin mewujudkan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biru Anuradha | END
RomanceBukan untuk mengeluh atas apa yang menimpa hidup. Bukan hukuman atas apa yang telah terjadi. Nanza hanya tidak tahu bagaimana merajut kembali benang putus bernama percaya. Disaat begitu banyak rasa dan kasih yang ditawa...