بسم الله الرحمن الرحيم
__________________
Kamu berharga dan berhak untuk bahagia. Dan semuanya punya waktu untuk tiba.
______________Suasana kembali remang bahkan atmosfernya menegangkan. Baru ada hari tenang dan bahagia, ujian kembali menerpa.
Perkataan dokter yang di datangkan Pradana untuk memeriksa Ayara bagaikan bom waktu yang meledak secara tiba-tiba. Rasanya ini sangat salah sampai Pradana mengguncang bahu dokter itu untuk memastikan perkataan dokter.
"Anak saya baru saja lulus sekolah menengah atas. Tolong dokter bicara yang benar! " Hardik Pradana.
"Benar Pak, putri bapak tengah mengandung berjalan 2 minggu. Silahkan periksa ke lab untuk lebih lanjut."
Tidak ada yang mampu menjabarkan bagaimana perasaan semua orang saat ini . Terutama Pradana. Bagaimana mungkin ini terjadi. Bahkan tak ada satu hal pun alasan di kepalanya yang dapat membuat Ayara melakukan ini.
Saat Ayara tersadar. Wajah bersalah gadis itu terpancar dengan uraian airmata sambil memohon maaf.
"Jelaskan semuanya Ayara!" Titah Pradana.
"Ayah, maafin Ayara...,"lirih gadis itu penuh nelangsa.
"Apa kesalahan Ayah sampai kamu lakukan ini pada Ayah?"ada rasa tercekat di tenggorokan Pradana membuatnya sulit mengeluarkan kata-kata bahkan air matanya hampir tumpah.
Pradana jadi berpikir apakah ini karma yang dia dapatkan setelah pengkhianatannya delapan tahun yang lalu. Ayara, putrinya tidak pernah neko-neko, gadis yang penurut bahkan tidak pernah jauh dari jangkauannya. Lalu dimana letak lengahnya Pradana sampai kecolongan seperti ini. Apa yang salah?
"Maaf..," hanya itu yang mampu dikeluarkan Ayara saat ini. Raungan ibunya dan tatapan kosong kecewa dari Nanza benar-benar membuat bersalah sampai titik terdalam yang bahkan tidak bisa di jabarkan.
"Jelaskan Ayara! Jelaskan! Ayah mau dengar semuanya. Dengan siapa kamu berbuat."
Cerita Ayara mengalir bagaimana beberapa bulan belakangan ini patah hatinya membutakannya. Rasa iri terhadap Nanza yang membuatnya tidak bisa berpikir dengan jernih. Kehilangan Albirru dan perhatian Pradana membuat Ayara mengambil langkah salah.
Setelah ujian akhir sekolah berakhir ia menerima ajakan teman sekolahnya untuk merayakan meski ketentuan lulus belum keluar. Hanya merayakan di sebuah kafe. Ayara bersekolah di bandung, memilih sekolah internasional di banding ikut nyantri di pesantren milik ayahnya. Hanya sekolah menengah atas saja selebihnya ia mondok.
Ia tanpa sengaja meminum alkohol sedikit. Dan saat menyadari ia segera pulang dan hendak bertaubat. Saat perjalanan pulang ia sempat mengambil air mineral untuk ia minum. Padahal salah temannya mengerjainya dengan memasukkan obat perangsang ke dalam air putih itu.
Lantaran tidak berani pulang ke rumah dan ketahuan Pradana dalam keadaan linglung. Ayara memutuskan pergi ke pondok dan berencana beristirahat disana.
Ia sudah menghubungi salah satu santri pengawas yang di percaya Pradana. Dia adalah pemuda yang sangat luar biasa, kebanggaan pesantren dan Ayahnya untuk menunggunya karna hari sudah larut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biru Anuradha | END
Lãng mạnBukan untuk mengeluh atas apa yang menimpa hidup. Bukan hukuman atas apa yang telah terjadi. Nanza hanya tidak tahu bagaimana merajut kembali benang putus bernama percaya. Disaat begitu banyak rasa dan kasih yang ditawa...