Sebuah motor besar terpakir di depan rumah Haram. Jaemin pemuda itu saat ini sedang menjemput Haram. Ini keinginan Haram untuk berangkat bareng Jaemin, semenjak kejadian kemarin Haram mulai nyaman berteman dengan Jaemin.
"Pagi Ram." Sapa Jaemin
Haram tersenyum
"Pagi juga Jae. Yuk berangkat. Maaf ya gue maksa loe buat berangkat bareng gue. Seharusnya loe berangkat bareng Rora" Ucap Haram merasa tak enak hati."Udah gak papa, Rora pastu ngerti kok. Yok naik entar keburu telat. " Ucap Jaemin dan Haram naik kemotor Jaemin mereka berangkat ke sekolah.
Disisi lain Rora dibuat geram sama Jeno. Semenjak perjodohan yang dilakukan mamahnya dan tante Chaeyeon membuat Jeno terus mengikuti kemanapun Rora pergi.
"Kak loe bisa gak, jangan ikutin gue mulu. " Kesal Rora sambil menghentakkan kakinya.
Jeno tersenyum " Kayanya gak bisa deh,gue sama loe tuh udah ada Lemnya jadi gak bisa lepas"
"Nyebelin loe kak" Ucap Rora melangkah ke dalam sekolah. Namun langkah terhenti saat melihat motor kak Jaemin berhenti diparkiran. Dan siapa wanita yang dibonceng sama kak Jaemin.
Rora penasaran dan menunggu sampai perempuan itu membuka helmnya. Dan ternyata dia Kak Haram, kenapa kak Jaemin bisa deket sama kak Haram. Apa mereka mempunyai hubungan spesial? Itu yang ada dalam pikirannya sekarang. Hatinya sakit tentu Rora merasakan sakit entah rasa apa itu. Perasaannya tiba-tiba sesakit ini."Makasih ya Jae. " Ucap Haram.
"Iya yok masuk kelas. " Ucap Jaemin menggandeng tangan Haram membuat Haram tersenyum senang. Namun tidak dengan Rora perasaannya sekarang campur aduk.Jeno yang melihat itu langsung menoel pipi Rora.
"Lihat tuh, cowok yang loe taksir. Udah punya pacar" Ucap Jeno membuat Rora mendelik tak suka.."Sok tau loe kak. Gue tuh gak suka sama kak Jaemin" Elak Rora. Namun tidak dengan hatinya.
"Udah gak usah dipikirkan. Loe tuh jodoh gue" Ucap Jeno dan langsung menggandeng tangan Rora.
Rora yang digandeng pun diam saja. Namun tanpa mereka sadari Jaemin menyaksikan itu semua."Ada hubungan apa mereka berdua? " Geming Jaemin. Yang masih terdengar samar oleh Haram.
"Loe bilang apa Jae? " Tanya Haram
Jaemin langsung gugup "eh gak kok. Gak bilang apa-apa? "
Jam istirahat tiba. Kini Rora, Ahyeon, dan Chiquita berada dalam kantin.
"Ra, gue bahagia deh ngeliat loe udah deket sama orang tua lagi" Ucap bahagia Chiquita
"Iya Chiq, tapi gue takut kebahagiaan itu hanya sebentar" Ucap Rora. Dia takut jika kebahagiaan yang datang sekarang hanya singgah sebentar saja.
"Loe berdo'a ajah Ra, semoga loe dan keluarga loe bahagia selalu" Ahyeon meyakinkan Rora. Dia tau bahwa Rora sekarang merasa khawatir kebahagiaan yang dia dapatkan akan hilang.
Rora tersenyum inilah yang dia suka dari Ahyeon. Ahyeon selalu membawa aura positif dalam persahabatan mereka bertiga. Ahyeonlah yang bisa menenangkan hati Rora dan Chiquita disaat mereka berdua emosi.
Namun Atensi Rora teralihkan melihat dua sejoli yang baru datang kekantin. Disaat bersamaan Ahyeon dan Chiquita menengok kearah yang dilihat Rora.
Suara Ahyeon membuyarkan pandangan Rora ke Orang itu.
"Sejak kapan kak Jaemin dan kak Haram dekat" Pertanyaan yang keluar dari mulut Ahyeon."Entahlah. Mungkin emng mereka dekat dari dulu" Ucap positif Rora.
Chiquita yang tau bahwa Rora cemburu melihat kedekatan Haram dan Jaemin memutuskan untuk mengajak pergi Rora dan Ahyeon ke kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Next Life
Short StoryBukankah melelahkan menjalani kehidupan yang tak diinginkan itu hal yang membuat aku muak. Bukan aku yang ingin dilahirkan, Aku hanya takdir yang Tuhan berikan untuk melengkapi kekurangan dari kalian. Tapi hadirku hanya membuat luka. Akankah kehidup...