Rumah sakit

279 15 3
                                        

Dirumah sakit ini Rora terbangun dari pingsannya. Dia baru menyadari bahwa sekarang dia sedang didalam sebuah ruangan yang tidak dia harapkan, apa lagi semua orang menatap kasihan pada dirinya. Kenapa mereka harus tahu bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja? Tuhan kenapa bisa kau memberi tahu mereka tanpa izin dari diriku?. Itulah ucapan dalam hati Rora.

"Sayang! Kenapa bisa gini? Kenapa kamu gak bilang sama mamah kalo kamu sakit parah kaya gini? Mamah benar-benar gak becus jaga kamu. Kamu sakit kaya gini ajah mamah gak tau" Tangis mamah melihat keadaan Rora.

"Rora sayang, maafin papah yang gak bisa jaga kamu! Papah bener-bener minta maaf. Papah akan berusaha mencari donor jantung buat kamu, biar kamu bisa sembuh, papah ingin melihat anak-anak papah bahagia. Papah mohon sama Rora, kamu harus kuat ya sampai papah nemu donor jantung buat kamu" Ucap Eunwoo berusaha menyakinkan Rora bahwa dirinya bisa sembuh seperti semula.

Rora benci suasana ini dimana orang tuanya merasa bersalah. Dia tidak ingin orang tuanya kasihan pada dirinya,

"Papah sama mamah gak perlu takut. Ini udah takdir Rora, Rora harap papah jangan berjuang buat Rora. Karena Rora yakin itu semua akan sia-sia pah. Aku gak mau lihat papah kelelahan karena mencari donor jantung buat aku. Biarin Rora pergi ya pah mah. Kayanya Tuhan lebih sayang Rora hingga Rora harus merasakan sakit ini. Biarkan Rora bertahan sampai Tuhan udah buat keputusan untuk ngambil Rora ...."

Rora tersenyum "jika sewaktu-waktu aku pergi tanpa ijin mamah dan papah. Aku mohon mamah sama papah jangan marah sama Rora ya" Ucap Rora sambil menyatukan tangan kedua orang tuanya.

"Aku pengen lihat mamah dan papah bersama lagi. Kak  Haram makasih ya udah mau nerima Rora. Saat ini Rora pengen bersama kalian sebelum Tuhan menjemput Rora"  Harapan Rora

"Rora... Papah akan berusaha untuk menjaga kamu" Ucap Eunwoo. Mereka berempat berpelukan, sehun yang melihat itu merasa cemburu. Dia tidak ingin jika Rose dan Eunwoo bersama kembali hanya karena keinginan Rora.

"Ini gak boleh terjadi. Gue akan nyingkirin loe Eunwoo. Tapi Rora gadis itu sangat berbahaya apa gue harus menyingkirkannya juga? " Monolog Sehun jiwa ingin membunuhnya telah kembali. Ya Sehun pria yang punya obsesi sangat tinggi jika keinginannya tidak tercapai jalan satu-satunya adalah membunuh salah satu dari targetnya.

"Gue punya tugas yang loe suka. Siapkan semuanya kita bahas rencana kita" Ucap Sehun ke seseorang yang tadi dia telfon

Kini Jeno, Jaehyun dan Chaeyeon berada dalam ruangan Rora.

Mereka bertiga merasa sedih melihat keadaan Rora.
"Apa lo lihat-lihat? Senengkan loe lihat gue sakit kaya gini" Sinis Rora ke Jeno membuat Jeno terkekeh. Masih sakit ajah Rora cerewet, dia harap penyakit Rora bisa sembuh dan dia juga berharap ada orang yang mau mendonorkan jantungnya ke Rora.

"Loe masih sakit gini, masih suka ajah sewot ya. Mau keliling ke taman nggak, mumpung calon suami loe ini lagi baik hati" Balas Jeno membuat Rora makin enek lihat tingkah Jeno yang sok percaya diri itu.

Tapi dipikir-pikir boleh juga ajakan Jeno. Daritadi Rora bosen disini mamah, papah dan kak Haram melarang dirinya keluar.

"Gue benci banget sumpah sama loe, tapi bolehh deh. Yuk keluar gue bosen disini" Ucap Rora.

Membuat Rose, Eunwoo, Jaehyun dan Chaeyeon tertawa melihat tingka Jeno dan Rora. Ada-ada ajah itulah yang mereka katakan dalam pikirannya.

"Udah sana Jen, kamu bantu Rora naik ke kursi roda. Ajak dia keliling taman, tapi ingat jangan lama-lama" Ucap Mamih Chaeyeon.

"Iya mih, ini Jeno lagi bantu Rora berdiri. Bukannya nolongin malah ceramah, gak tau apa Rora itu berat banget" Balas Jeno sambil ngeledek Rora

"Loe ngatain gue gendut" Balas Rora tak Terima

"Loe sendiri loe yang ngomong loe gendut, gue cuma ngomong loe itu berat bukan gendut" Balas Jeno cuek

"Itu sama aja bodoh, loe ngatain gue gendut" Bala Rora kesal. Kenapa dia bisa ketemu orang nyebelin kaya Jeno.

"Udah sana, jangan bertengkar mulu" Lerai rose.

Kedua orang tua Jeno dan Rora tersenyum senang melihat interaksi anaknya.

"Mereka cocok ya" Ucap Eunwoo membuat jaehyun tersenyum.
"Gimana kalo kita jodohin Rora dan Jeno" Tanya Jaehyun.

"Setuju" Ucap Rose dan Chaeyeon bersama. Mereka berdua sangat senang emang rencana awal mereka menjodohkan Rora dan Jeno

Tringg...
Handphone Rose berbunyi.

'Aku gak akan biarkan kamu bahagia bersama Eunwoo, karena kamu bahagia aku Rose. '

'Aku gak suka kamu dekat sama Eunwoo. Kita akan menikah Rose, jauhi mantan suami kamu itu'

'Kalo kamu gak dengerin aku, aku akan buat diantara orang yang kamu sayang pergi selamanya'

Itulah isi pesan dari Sehun. Dalam pikiran Rose kenapa Sehun meberi pesan seperti ini. Sudahlah dia akan fokus ke penyembuhan Rora dulu kemudian Sehun.

Kini Jeno dan Rora berada dalam taman rumah sakit.

"Duduk disini dulu ya, gue capek jalan mulu" Ucap Jeno

"Oke deh" Balas Rora.

Jeno diam-diam memandang i wajah Rora. Tanpa sengaja dia berkata

"Loe cantik Ra" Ucap Jeno membuat Rora melihat kearah Jeno.

"Hah, loe ngomong apa kak? " Tanya Rora karena dia tidak terlalu mendengar suara Jeno.

"Loe cantik Ra. Tapi sayang loe gak bisa cinta sama gue" Balas Jeno membuat Rora diam.

Namun Rora tidak menjawab, malah dia fokus sama seseorang yang dia yakini itu om Sehun tapi dia dengan siapa ngapain dia disini. Kalo mau jenguk dirinya kenapa gak langsung masuk ajah. Kenapa malah berbicara dengan orang dengan berpakaian tertutup itu.

"Om Sehun" Gumam Rora. Membuat Jeno heran melihat kearah yang Rora lihat.
Dan mencubit pipi Rora.

"Aw... Apaan sih kak" Ucap Rora kesal.
"Loe lihatin apa sih? Sampai gue ngomong ajah gak direspon" Balas Jeno.

"Kak low bawa HP gak! " Tanya Rora
"Bawa emng kenapa? " Tanya Jeno balik.
"Gue pinjem kak" Ucap Rora dan Jeno menyodorkan HPnya ke Rora
Rora mengetik angka dan menelfon seseorang.

"Halo yeon, kayanya misi kita jalankan sekarang. Loe surus Chiquita untuk stay sama orang itu," Ucap Rora

'Loe yakin ra, emng kenapa loe mau jalankan misinnya sekarang' balas Ahyeon.

"Gue tadi lihat dia disini, kayanya dia udah mulai beraksi" Ucap Rora

'Oke ra,' balas Ahyeon

Jeno yang mendengar telfon Rora dengan seseorang menjadi penasaran.

"Misi apa ra? " Tanya Jeno. Membuat Rora melihat kearah Jeno

"Misi khusus cewek kak, loe gak bakal tau" Balas Rora dengan sinis kenapa Jeno sangat kepo dengan urusannya.

"Yee, dasar loe" Tapi Jeno curiga apa yang direncanakan Rora, misi apa yang dikerjakan saat ini dia akan cari tau sendiri nanti.

Jaemin dan Haram melihat kedekatan Rora dan Jeno. Membuat jaemin cemburu.

"Itu Rora dan Jeno ya jae" Tanya Haram ke jaemin.

"Iya mungkin" Balas jaemin singkat kini dia merasa terbakar melihat kemesraan Rora dan Jeno.

"Loe harus tau jae, kalo orang tua gue dan Jeno mau jodohin Rora dan Jeno. Cocok gak menurut loe kalo mereka berdua jadian" Ucap Haram. Membuat jaemin makin panas.

"Gak tau" Balas jaemin cuek dan pergi meninggalkan Haram membuat Haram bingung. Kenapa denga jaemin.

"Dia kenapa sih? " Monolog Haram

Next LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang