Bertemu dengannya kembali

388 29 2
                                    

Bel istirahat berbunyi, menandakan bahwa istirahat telah selesai kini semua murid pergi memasuki ruang kelas masing-masing.
Rora berlari tergesa-gesa dia tadi sempat ketiduran Diroftoop, dan lebih parahnya Chiquita dan Ahyeon malah pergi meninggalkan dirinya sendiri. Saat dia berlari tiba-tiba tanpa sengaja menabrak punggung seseorang yang membuat dia malah terjatuh.

"Awww, sakit" Keluh Rora saat jatuh karena tak sengaja menabrak seseorang.
   Seseorang itu menengok kebelakang melihat siapa yang menabrak punggungnya. Kemudian dia jongkok menyamakan tingginya dengan gadis yang terjatuh tadi.

"Loe gak apa-apa?" Suara itu membuat Rora mengalihkan pandangannya ke depan dia melihat sosok pria berjongkok didepannya.
Rora tersenyum " Gue gak apa-apa, maaf ya udah nabrak, ini salah gue karena jalan terburu-buru tadi jadi gak lihat kalo ada orang didepan gue, sekali lagi gue minta maaf ya" Memang itu kesalahannya seharusnya dia lebih Hati-hati tadi. Bener-bener memalukan kata Rora dalam hati.

Laki-laki itu tersenyum dia merasa bahwa dia gadis yang unik, biasanya jika ada cewek yang melihat dirinya akan langsung histeris tapi dia berbeda kenapa dia tidak tertarik ya sama dirinya. Itu yang ada dipikiran Jeno saat ini. Jeno meberanikan diri untuk berkenalan pada gadis tersebut.

"It's okay, Nama loe siapa? Kalo boleh tau?. Kenalin gue Jeno Rayanna ,kelas 12 IPS 1,dan ya gue anak baru disini" Salam perkenalan Jeno terhadap Rora, sambil mengulurkan tangan pertanda bahwa dia ingin berkenalan dengan dirinya.

Rora menyambut tangan itu dengan halus dan tersenyum manis "Gue Rora kak, kelas 11 IPA 2. Salam kenal" Astaga senyuman itu membuat Jeno berdebar dan berfikir kenapa hanya melihat senyumnya hatinya bisa berdebar kencang. Ada pa dengan dirinya.

"Jadi loe adik kelas gue dong," Sahut Jeno dia kira gadis didepannya seumuran dengan dia nyatanya salah dia adik kelasnya.

"Iya kak, " Jawab Rora seadanya dan dia bangkit untuk pergi ke kelas karena Bisa-bisa dia telat masuk kelas lagi.
   "Maaf kak, gue pergi dulu ya, takut telat soalnya, sekali lagi gue minta maaf karena gak sengaja nabrak kak Jeno tadi" Pamit Rora dan meminta maaf atas kejadian tadi. Saat Rora mau melangkahkan kaki tiba-tiba tangannya dicekal oleh Jeno. Rora menghadap ke arah Jeno mengangkat satu alisnya, mempertanyakan apa maksud dari Jeno mencekal tangannya.

"Gue mau minta nomor HP loe, dan gue juga mau jadi temen loe, boleh gak kita temenan. Gue gak punya temen disini" Izin Jeno kepada Rora dan berharap Rora mengiyakan apa yang tadi Jeno katakan. Rora tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

" Sini HPnya kak," Rora meminta HP Jeno dan menulis sebuah angka didalamnya memberi namanya dikontak itu.
Tentu Jeno sangat bahagia akhirnya dia bisa berteman dengan gadis itu. Meski mereka belum saling mengenal tapi Jeno aku terus berusaha mengenal lebih sosok Rora.

"Terimakasih nanti gue hubungi loe ya, bye Rora" Jeno meninggalkan Rora dan pergi mencari kelasnya.

"Bukankah sudah saya bilang, berkas yang kamu buat sangat buruk Nayeon, saya mau kamu membuat ulang proposal itu, kerjakan karena saya butuh besok. Kamu mengerti Nayeon, jika kamu gagal saya akan memecat kamu dari sekarang" Marah eunwoo terhadap sekretarisnya itu. Dirumah dia buat marah oleh kedua anaknya, dan sekarang dia dibuat oleh sekretarisnya. Benar-benar hari sial bagi eunwoo hari ini.

"Halo mah, bisakah mamah besok kerumah, Eunwoo butuh mamah" Menelfon seseorang disebrang sana yang diyakini itu adalah mamahnya Eunwoo. Jika sedang seperti ini Eunwoo selalu mengadu Kemamahnya karena dia anak yang dimanja oleh kedua orang tuanya.

"Iya mah, sekarang kalo bisa. Eunwoo capek banget mah, buruan ya mah" Eunwoo mematikan telfonnya.

Dia menghela nafas dan berkata "Hari yang menyebalkan"

Next LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang