Kehangatan

219 21 0
                                        

Kini Haram duduk sendirian ditaman, menatap langit hitam yang dipenuhi bintang. Menanyakan hal apa yang membuat dirinya membenci adiknya. Kini rasa benci itu susah untuk dihilangkan, kecewa, marah, dan kini rasa putus asa dalam diri Haram kian membara. Dalam pikirannya kenapa harus ada Rora dalam hidupnya. Kini kedua orang tuanya mulai mempedulikan Rora.

"Gue capek, semenjak Rora hadir dia selalu membuat hidup gue berantakan. Tuhan kenapa kau hadirkan Rora dalam hidupku" Teriak Haram.

Kini airmata itu menetes dia saat ini sedang kacau. Pikirannya hanya ada Rora, hatinya menyuruh untuk semakin membenci Rora.

Tanpa disadari sebuah tepukan tangan dipundaknya membuat Haram melihat kebelakang. Gadis itu memperhatikan pria yang ada dihadapannya. Kenapa harus dia yang datang disaat dirinya sedang terpuruk.

"Gue tau loe marah sama Rora, tapi bisakah loe berhenti membenci Rora. Disini Rora tidak salah, tapi orang tua loe yang salah. Mereka tidak pernah adil dalam memperlakukan kalian. Ram gue tau loe anak baik, gue harap loe mau menerima Rora sebagai adik loe. " Ucap Jaemin.

Ya dia Jaemin, tanpa sengaja ngelihat haram sendirian. Sebenarnya dia tidak peduli tapi setelah mendengar teriakan haram dia menghampiri Haram. Takut sesuatu terjadi kepada Haram. Jaemin juga tau jika Haram sedang kacau jadi dia berusaha untuk menenangkan Haram.

"Loe gak tau apa-apa, jadi jangan ikut campur urusan gue sama Rora" Haram sangat benci jika ada seseorang orang ikut campur urusannya.

"Ram, kalo loe butuh orang untuk denger cerita loe. Gue siap buat jadi pendengar yang baik, bukan gue bela Rora tapi emang disini Rora gak salah apapun" Ucap Jaemin lembut meluluhkan haram,

"Gue gak percaya, loe sama kaya yang lain, setelah ngedenger cerita gue, loe bakal pergi ninggalin gue. Sama kaya yang lain. " Tolak Haram ya pada dasarnya semua orang hanya peduli dengan kekayaan yang dimiliki Haram.

"Gue bukan tipe orang yang kaya gitu, kalo loe mau cerita. Cerita ajah ke gue dan mulai sekarang loe harus percaya sama gue. Loe dan gue, sekarang jadi teman" Ucap Jaemin menyakinkan haram.

"Oke gue mau, tapi loe harus janji jangan ninggalin gue disaat masa terburuk gue" Akhirnya Haram mulai percaya Jaemin. Awalnya Jaemin akan membuat Haram agar tidak membenci Rora. Semoga rencananya berhasil.

"Gue janji, sekarang loe cerita ajah apa yang mau diceritain ke gue" Ucap Jaemin.

Haram tersenyum baru kali ini ada yang peduli dengan dirinya.
"Kayanya gue belum siap cerita deh. Nanti kalo gue udah siap gue bakal cerita ke loe Jae" Ucao haram ya dirinya masih canggung dengan Jaemin yang tiba-tiba mau berteman dengan dirinya.

"It's okay, gue ngerti kok loe butuh waktu" Balas Jaemin dia tersenyum manis ke Haram membuat haram menjadi malu. Kenapa dengan dirinya.

Haram lagi dan lagi melamun

Haram lagi dan lagi melamun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Next LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang