11

2.3K 229 9
                                    

Jangan lupa Votmen

~Happy Reading~

𖤓𖤓𖤓𖤓

Segera ku beranjak dari tempat duduk ku saat mendapat kabar yang kurang menyenangkan. Ku eratkan genggaman tanganku menoleh menatapnya yang sama khawatirnya denganku.

"Shisui... " panggil yang lebih muda pada ku.

"Tenanglah... Ku yakin naru akan baik baik saja, dia anak yang kuat dan jangan lupa dia anak yang memiliki banyak kejutan" ujarku menenangkan nya walaupun aku sama cemasnya dengan nya.

Hari ini tepat sebulan setelah kejadian setelah misi di perbatasan dan aku benar benar merasa tak becus menjaga muridku. Naruto hari itu mendapat kecelakaan yang cukup serius.

Aku melihat nya dengan mata kepalaku sendiri tumpukan tanah runcing menembus dadanya bersyukur pada kami-sama karna ia masih bisa bernafas hingga beberapa saat yang lalu aku mendapat kabar yang kurang mengenakkan.

Aku dan Itachi segera menuju rumah sakit. Jantungku berdebar sangat kencang, bukan karna jatuh cinta tapi aku merasa takut dan khawatir.

Tidak mungkin kan naru benar benar pergi. Bagaimana dengan anak pemalas itu? Bahkan saat naru nya hanya luka kecil ia sudah seperti kehilangan tenaga dan menjadi linglung.

Kurasa tangan mungil yang ku genggam juga bergetar. Ku tahu Itachi sma khawatirnya apalagi mereka sudah sangat dekat selama naruto berada di bawah bimbingan ku.

"Nara-san" sapa ku kala kami sampai di depan ruangan Naruto. Kulihat ibu Shikamaru terisak dalam pelukan sangat suami. Apakan ini benar terjadi?.

"Shisui.. " lirih nya.

"Naruto.... Sudah tiada" lanjutnya, aku terdiam seakan ada petir yang menyambar.

Deg

Kata yang tak kuharapkan benar benar ku dengar. Haha ini pasti hanya lelucon, tak mungkin naru pergi secepat itu aku tak percaya dengan ini semua.

Grep

Ku tahan tubuh Itachi yang hampir limbung. Kutahu ia sma terpukul nya. Ku tarik ia mendekat ku rengkuh tubuh mungilnya yang mulai bergetar karna tangis.

Perlahan cairan bening jatuh dari pelupuk mataku. Aku benar benar gagal menjaga yang satu ini. Orang yang ceria yang selalu menebar senyuman walau mendapat banyak cacian makian, ia sudah banyak mendapat cobaan.

"Stt tenanglah tachi.. "

"Hiks... Sui, naru... "

"Hm aku tahu tenangkan diri mu"

Dari dalam ku dengar suara shikamaru yang menangis pilu entah sudah berapa lama ia di dalam sana yang jelas ia tengah menangis pilu. Andai saja naru ada di sini ia akan mengejek nara itu karna menangis tapi sayangnya itu tak akan terjadi.

Sekitar satu jam kami di luar ruangan, Itachi sudah lebih tenang bahkan Yushio sempat pingsan. Kami duduk di luar menenangkan diri terlebih dahulu. Hari sudah semakin sore dan sandaime juga ada bersama kami.

"Mari masuk.. " kami menoleh pada sandaime lu mengangguk.

Saat kami masuk kami mendapati Shikamaru yang tengah tertidur di samping naruto kemungkinan lelah setelah menangis sepanjang waktu.

Shikanaru : Time TravelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang