41

828 72 0
                                    

𖤓𖤓𖤓𖤓

Sasuke terus menggerutu saat dia harus melakukan hal bodoh yang sama dengan yang Naruto lakukan di timeline yang lalu. Kini kepalanya harus terluka karna membenturkannya dengan Gaara setelah banyak usaha melelahkan yang harus ia lakukan.

Setelahnya ia mendekat ke arah Gaara dengan langkah sempoyongan. Mulutnya mulai terbuka mengeluarkan kata kata mutiara yang entah apa saja itu yang berhasil membuat Gaara terdiam.

".. berterimakasih lah pada Naruto, jika bukan karna permintaan anak itu untuk tak melukai mu terlalu jauh, aku sudah membunuhmu sejak tadi. Kurasa Chidori ku tak keberatan melubangi dada mu.." ujarnya seakan hal itu bisa terjadi. Dia bahkan sangat kesulitan menembus pertahanan Gaara.

Gaara terdiam masih dengan pikiran yang bercabang. Naruto.. nama itu terus terngiang di kepalanya. Otaknya bahkan terus memutar beberapa momen yang ia lalui dengan Naruto walau hanya dalam beberapa saat saja.

Ia mengingat semuanya, senyum Naruto, perhatian Naruto, betapa cerianya Naruto dan bagaimana Naruto memperlakukan nya tak seperti orang orang yang menginginkan kematiannya.

"..itu karna kita sama.."

Oh iya.. itu karna mereka sama. Itu yang Naruto katakan saat ia bertanya kenapa ia sangat baik padanya. Tanpa di suruh airmata mulai menetes dari kedua matanya. Sasuke hanya bisa menghela nafas dn memilih mendudukkan diri di samping Gaara, rasanya sangat lelah, itu lebih ke karna menahan diri.

"Arigatou" gumam Gaara yang masih bisa Sasuke dengar. Anak itu menoleh pada Gaara menatap anak itu beberapa saat sebelum kembali menatap kedepan.

"Katakan itu pada Naruto" ujarnya dia benar benar kelelahan.

Begitulah kondisinya saat ia di temukan oleh Itachi yang memang baru menyadari jika adiknya menghilang di tengah ketegangan desa dan akhirnya ia menemukan adiknya dengan anak laki laki lain di hutan dengan kepala yang berdarah.

Ia kemudian membawa dua anak itu bersama dengan timnya ia juga membawa Sakura dan Sai yang nampak tertekan di tengah pertarungan tadi. Mereka masihlah pemula, mereka belum pernah terlibat pertarungan dan karna itu mental mereka sedikit terganggu.

....

Kembali ke kotak Kage. Saat itu saat Tobirama akhirnya memilih membebaskan diri dan kini hanya tersisa Kushina yang melawan Naruto.

Sandaime yang akan membantunya setelah terlepas dari jutsu Shikamaru pun di hentikan oleh Jiraiya yang mengerti perasaan pria itu.

Jiraiya menggeleng saat gurunya itu menoleh menatap nya dengan protes. "Biarkan mereka.. Naruto tak memiliki banyak waktu yang bisa di habiskan dengan orang tuanya. Setidaknya dengan melawan Kushina ia memiliki sedikit kenangan dengan ibunya" ujarnya membuat Sandaime menelan ludah gusar.

"Naruto tak selemah itu Sandaime-sama" Sandaime menoleh pada Shikamaru yang berbicara. Rasanya sedikit jengkel di hatinya karna anak itu membuatnya tak bisa menyelesaikan pertarungan nya dengan Tobirama.

"Kau... Berada di kantor hokage setelah ini dengan Naruto" tekannya.

"Haik"

"Lebih baik kita menghentikan sumber kekacauan ini" ujar Jiraiya yang di angguki Shikamaru.

Sandaime menoleh pada Kabuto, nampak nya ia masih kesal karna tindakan Shikamaru membuatnya ingin melampiaskan semuanya pada Kabuto

Sedangkan dengan Naruto yang melawan Kushina. Ia terus tersenyum lebar sejak tadi anak itu bahkan dengan senang hati melawan sang Ka-san. Kapan lagi mereka bisa sparing dengan kekuatan maksimal begini? Ka-san nya itu pasti akan sedikit lembut padanya jika tak di kendalikan.

"Naru ayo hentikan ini" ujar Kushina yang mulai mundur dan merangkai segel tangan yang sangat rumit dan panjang saat sebuah cahaya mengelilingi dirinya.

Naruto masih berdiri di sana saat menyaksikan sang ka-san akhirnya melakukan jutsu yang ia ajarkan bahkan dalam ke adaan dan waktu yang sempit.

Saat di bawah sadar.

Setelah Naruto berujar hening pun melanda bahkan Kushina masih terdiam saat Naruto kemudian duduk menghadap ke arahnya.

"Aku memiliki jutsu yang bisa di coba.."

"Kau menjadikan ka-san mu kelinci percobaan?" Kesalnya membuat Naruto menggaruk tengkuknya.

"Hehe aku hanya ingin menguji satu ini ttebayo!" Kushina menghela nafas.

"Baik baik! Tapi jangan kecewa jika itu tak berhasil" Naruto hanya mengangguk yakin.

Dan dengan begitu Naruto mengajarkan jurus itu pada Kushina dalam waktu yang sebenarnya kurang. Naruto tidak terlalu berharap itu berhasil, karna setidaknya ia sudah mencoba dan jika itu tak berhasil dia masih memiliki cara yang lain.

Jadi karna itulah Naruto menunggu dengan sabar saat Cahaya mulai melahap tubuh Kushina secara perlahan. Sedikit tentang jutsu ini, katakan lah itu adalah jutsu permainan jiwa.

Sosok yang menggunakan jutsu ini akan melakukan perjanjian dan jiwanya akan di makan, itu terinspirasi dari jutsu Dan -mantan kekasih Tsunade-. Setelah Naruto sempat memperhatikannya.

Itu akan mempermain kan jiwa orang lain, membuatnya melakukan apapun yang kita perintahkan namun berbeda jika membuat tanda tangannya sedikit dilesetkan.

Dan karna itu jiwa yang terkurung lah yang akan tertarik dan merasuki sebuah tubuh yang di sediakan seperti Edo tensei. Jadi intinya jutsu ini adalah perpaduan jutsu buatan Dan dengan jutsu Edo tensei.

Karna itulah saat perlahan cahaya menghela meninggalkan tubuh Kushina, di sana sudah berdiri wanita bersurai merah dengan rona di wajahnya dan tanpa retakan.

Kushina yang berdiri di sana benar benar terlihat nyata dan hidup dan itu lah yang membuat Jiraiya menganga tak percaya dari ujung sana setelah mereka berhasil memukul mundur Kabuto yang melarikan diri meninggalkan 4 ninja suara yang akhirnya mereka beralih melawan mereka karna jujur Shikamaru masihlah dendam dengan mereka.

"T-tak mungkin... Di-dia..KUSHINA! YA KAMI-SAMA ITU KUSHINA BAHKAN NAMPAK HIDUP" teriak histeris Jiraiya yang terdengar bisa kehilangan kesadarannya kapan saja.

Berbeda dengan reaksi Jiraiya, Naruto nampak tersenyum bangga saat perlahan Kushina membuka matanya, mata itu nampak hidup dan memiliki binaran saat menatap Naruto dengan sayang.

"Kau berhasil ttebane!" Girang nya melompat lompat.

"Ya ampun rasanya aku- " Jiraiya bahkan tak menyelesaikan ucapannya saat ia kehilangan kesadaran yang membuat Shikamaru mengeluh saat pria itu bahkan terjatuh ke arahnya.

"Ma.. masih sama dan ini benar benar merepotkan" garutunya melirik Sandaime yang terdiam mematung kemudian menyusul Jiraiya, pria tua itu kehilangan kesadaran nya.

"Kau membuat semu nya terkejut Naruto, berdoa lah agar Sandaime tak kehilangan nyawanya hanya karna terkejut" ujarnya menatap malas Naruto yang kini memeluk Kushina.

Dan begitulah saat Kakashi muncul di sana yang bahkan pria itu hampir tersandung jatuh saat melihat pemandangan di depannya, di depannya kini adalah Kushina yang nampak hidup dan sehat.

"Oh Kakashi! Kau nampak malas seperti biasa dattebane!" Seru nya membuat Kakashi semakin merasa suaranya tertahan di tenggorokan.

"Jangan sampai pingsan, aku tak mau repot repot membawa 3 orang" ujar Shikamaru menunjuk dua orang yang masih pingsan dengan tatapan tak minat.

Kakashi bagaimana pun masih dalam keterkejutannya. Dunianya seakan berputar putar namun ia tak bisa pingsan dan karna itulah membuatnya semakin pucat saat Kushina dengan jahilnya mendekati pria itu dan merangkul tubuhnya yang bergetar.

"Yosh! Karna aku hidup kembali.. ayo menggali beberapa mangkuk ramen di Ichiraku" ujarnya bersemangat tapi kemudian saat ia teringat sesuatu ia melirik dua orang konyol yang masih pingsan itu.

"Oh! Ya! Tentu setelah membawa mereka pada pemeriksaan"













Tbc....

Shikanaru : Time TravelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang