~Happy Reading~
𖤓𖤓𖤓𖤓
Kulihat mata biru itu berbinar menatap sekitar. Kini kami berada di tokoh bungaku setelah tak sengaja ku lihat ia duduk termenung di ayunan yang tak jauh dari akademi.
"Wah Ino ini benar benar cantik" ujarnya masih dengan mata berbinar sangat berbeda dengan beberapa saat yang lalu. Sebenarnya aku cukup kagum dengan anak ini perubahan suasana hatinya cukup cepat.
"Kau menyukainya?" aku yang sedang menata bunga bertanya adanya. Ku lihat ia mengangguk antusias sangat imut. Pantas saja Shikamaru menyukainya.
Kalian pikir aku tak tahu? Aku cukup sadar tentang keduanya, ayolah aku seorang Yamanaka sejak kecil aku di ajarkan berbagai hal oleh Tou-san ku dan salah satunya memperhatikan situasi dan lingkungan sekitar ku.
Menurutku itu adalah hak mereka yang saling mencintai, dan lagi kita tak bisa memilih siapa dan kapan kita mencintai seseorang, perasaan itu muncul dengan sendirinya seperti aku, entah sejak kapan tapi aku mulai beralih pada salah satu teman sekelas ku dan mengabaikan Sasuke yang bahkan tak melirik ku. Dia adalah anak laki laki berkulit pucat dengan senyum palsunya, Sai.
"Naruto, tumben kau berjalan seorang diri, dimana perginya pengawal mu itu?" canda ku tapi tak ku sangka ia menyendu, ada apa? Apa aku berujar sesuatu yang salah?.
"Tidak.. Dia hanya sedang sibuk" ia beralih kembali menatap bunga di depannya. Aku menghela nafas, ada apa di antara mereka? Apa terjadi sesuatu? Apa yang di lakukan rusa pemalas itu pada duren manis ini? Hais anak itu.
"Ino bukankah bunga ini sangat cantik..
....
".. Tidak bisakah kau melepas Shikamaru-kun? Kau benar-benar tak tau di untung, bukannya keluarga Shikamaru-kun mau memberimu tempat untuk berteduh tapi, dengan kau bersama Shikamaru-kun dia tak akan mendapat keturunan.. Sadar lah! Kau seorang laki-laki! Kau tak akan memiliki anak... "
Kata kata itu terus terngiang di kepalaku. Rasanya sakit saat mendengar kata kata itu keluar bahkan matanya senangtiasa menatap ku sinis. Apa salahnya? Aku hanya mencintai Shika, siapa yang tau pada siapa kita mencintai?.
Aku menghela nafas, separuh dari hatiku memberontak merasakan amarah yang ingin keluar tapi sebagian berusaha menahannya. Ini adalah perang batin antara 2 kehidupan jiwa, jiwa kekanak-kanakan ku seakan ingin menghancurkan sosok dengan mulut tajam itu namun sisi dewasa ku seakan membiarkan toh ia hanya anak kecil yang sedang dalam masa pubertas nya.
Aku menatap bunga yang di beri Ino pada ku yang kini tengah layu. Hanya setangkai yang bisa ku selamatkan setelah dengan kejamnya anak itu, Arumi merampas dan menginjak bunga pemberian dari Ino.
Kilas balik..
Aku berjalan pulang dengan wajah sumringah sekejap melupakan perasaan kesal ku. Di tanganku terdapat 3 tangkai bunga matahari dan 3 tangkai bunga mawar biru yang sangat indah.
Tapi seketika senyumku hilang saat mendengar ucapan sinis dari sisi kiri ku dan saat menoleh di sana seorang gadis bersurai abu abu menatap ku remeh dan sinis.
"Cih, apa yang Shikamaru-kun lihat dari mu?.. " ucapnya dengan bersedekap dada dan bersandar pada pohon besar di belakangnya. Lalu ia menegakkan tubuhnya saat aku menoleh padanya.
".. Aku lebih baik dari mu bahkan dari sudut mana pun. Lagi pula aku bukan benalu yang harus menumpang dalam kehidupan orang lain.. " sangat sinis bukan? Aku hanya diam membiarkan ia melanjutkan apa yang akan dia ucapkan. Sebenarnya aku sedikit terkejut melihat watak ank ini yang sangat berbeda saat bersama dengan Shikamaru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shikanaru : Time Travel
FantasyAuthor gak tau mau deskripsi-in nya gimana, jadi langsung baca aja, kalau suka silahkan, kalau gak skip aja Typo bertebaran BXB, Boys love