20

1.6K 190 5
                                    

~Happy Reading~

𖤓𖤓𖤓𖤓

Malam hari tiba dan mereka kembali ke rumah Tazuna. Sasuke dan Sai tak dalam keadaan baik, mereka kelelahan setelah seharian berlatih bahkan keduanya merebahkan kepala mereka ke atas meja dengan mata tertutup.

Kakashi menggeleng tak habis pikir melihat kelakuan mereka sedangkan Sakura. Gadis itu membantu Tzunami anak Tazuna untuk membuat makan malam.

Tap

Tap

Shikamaru dan Naruto datang bersamaan membuat mereka menoleh bahkan Kakashi dan Shisui yang berbincang dengan Tazuna pun ikut menoleh.

"Ada apa?" Naruto bertanya dengan bingung.

Srek

Srek

Keduanya menarik kursi dan duduk di antara Kakashi dan Shisui berhadapan langsung dengan Tazuna dan anak kecil yang Naruto ingat bernama Inari.

"Tak apa.. Bagaimana hari ini?" Shisui bertanya menatap keduanya.

"Membosankan" jawab Shikamaru dan Shisui tak heran dengan jawaban nya.

"Aku membuat beberapa segel peledak yang lebih baik dari sebelumnya dan sudah ku rancang agar kekuatannya meningkat hingga maksimal"

Shisui bergidik. Apa katanya? Ia ingin yang lebih. Ia menjadi pucat, ia teringat saat Naruto menggenakan peledak nya saat ujian kerja sama dan itu menakutkan.

"Naru.. Itu bahkan sudah bagus.. " ujarnya.

"Tidak ini lebih bagus ledakannya 500m lebih luas dengan kedalaman 100m.. Wah teh ini sangat enak" Naruto mengabaikan Shikamaru dan Shisui yang semakin pucat mendengar ujarannya dan memilih meminum teh hijau buatan Tzunami.

"Arigatou.. Minumlah lebih banyak" Naruto mengangguk antusias dan kembali meminum tehnya sambil menunggu Sakura dan Tzunami menyelesaikan kegiatan dapur mereka.

Kakashi yang diam diam menguping bahkan menjadi pucat. Peledak yang Naruto ciptakan jika di salah gunakan bisa menghancurkan setengah dari sebuah desa kecil bahkan hanya untuk selembar bagaimana dengan 5 bisa di pastikan desa itu hanya tinggal puing saja.

Beberapa saat masakan siap dan mulai makan malam bersama, Naruto seperti biasa makan dengan anggunnya mengabaikan Sai dan Sasuke yang makan dengan err.. Berantakan. Sakura merasa sedikit terpanah melihat Naruto bahkan ia sebagai perempuan tak se anggun itu.

Shikamaru sesekali akan menawarkan makanan bahkan menyuap Naruto dan di terima si empun dengan tenang. Sasuke menatap mereka, ini bukan pertama kalinya namun tetap terasa aneh, ada apa antara keduanya? Mereka tak seperti seorang saudara, maksudnya itu bahkan terlihat lebih.

"Kenapa.. "

Semua mata tertuju pada yang lebih muda. Inari menunduk dengan aura keputusan asaan di sekitarnya. Itu berhasil membuat Naruto melamun bernostalgia.

Dulu ia membalas Inari dengan berteriak padanya, anak ini bukan hanya ia yang merasakan sakit di dunia tapi ia bertingkah seolah-olah ialah orang yang paling tidak di adili di sini.

Shikanaru : Time TravelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang