30

1.4K 139 14
                                    

Sesuai janji, kalo rame author bakal up dan author up nih!

𖤓𖤓𖤓𖤓

Pfttt

Naruto hampir saja menyemburkan tawanya jika tak merasakan aura membunuh yang terpancar dari Sakura yang mulai tertekan. Di samping nya Shikamaru menatap dengan alis berkedut namun masih dengan sikap malasnya menatap kejadian ajaib yang baru ia lihat di kehidupan yang sekarang.

Sedangkan dengan apa yang mereka lihat. Di sana Sakura berusaha menghindar sari serangan Lee. Sebenarnya serangan itu tak membuat seseorang akan sekarat namun, di sana Sakura berjuang sekuat tenaga menghindari lemparan cinta yang Lee tujukan padanya dan berakhir dengan Tenten yang memberi pukulan di kepala.

Sakura berdiri dengan bergidik ngeri di belakang Sai yang menunjukkan senyum palsunya. Sasuke di sisi lain sudah tak kaget namun tetap saja alisnya berkedut melihat situasi yang sudah pernah ia lihat namun masih terasa menggelikan.

Lalu mata hitamnya menangkap keberadaan dua orang yang di kenalnya membuat ia melangkahkan kaki ke arah kedua remaja seumuran dengan nya.

"Yo Suke-Tame" sapa Naruto melihat Sasuke yang berjalan ke arah nya.

"Hn, Dobe" ucap Sasuke dengan deheman khas Uchiha nya.

"Aku juga disini" ucap Shikamaru mendapat tatapan datar Sasuke dengan sebelah alis yang terangkat. Lalu Sasuke mengabaikan keberadaan Nara pemalas itu.

Mereka lalu berjalan bersama dengan Naruto yang berdiri di antara kedua pemuda yang sedikit lebih tinggi darinya, ingat hanya sedikit!.

Dan seperti terakhir kali yang Naruto ingat di depan pintu ujian berdiri Kakashi yang menunggu murid bimbingannya. Ia berdiri di sana melihat sekali lagi Kakashi berbicara pada muridnya namun ia tak termasuk di dalamnya.

"Tak apa.. Ingat kau tetap murid kesayangannya bahkan ia rela melawan sahabat baik nya demi kau yang saat itu adalah hokage nya. Kakashi bagaimana pun, seorang pria terhormat terlepas dari buku sialan dan pikiran cabul nya" ucap Shikamaru.

"Kau terdengar seperti tak berusaha menghibur melainkan mengatasinya, Shika" ucap Naruto menggeleng tak habis pikir.

"Karna itulah dia" ucapnya yang di beri anggukan malas dari Naruto. Setelah ketiga murid dari tim 7 masuk keduanya mulai melangkah.

"Kalian.. " keduanya menoleh pada Kakashi yang masih berdiri di sana.

Keduanya menghentikan langkah lalu menoleh pada Kakashi. Pria itu menatap Naruto seakan pria itu akan mengatakan sesuatu namun nampak juga ia sedikit ragu.

"Ada apa Kakashi-sensei?"

"Ekhem.. Hanya, kalian lakukan yang terbaik" ucapnya dengan senyum mata andalannya dan bergegas pergi.

"Lihat? Walau kau tak di bawah asuhannya dia tetap memberimu semangat.. Yah kupikir itu cara memberi semangat yang cukup baik"

"Kulihat sejak tadi kau terus mencibir.. " Naruto memicing menatap Shikamaru yang nampak gelagapan, sebenarnya hanya datar yang nampak tapi di depan Shikamaru ini adalah Naruto, kage yang sangat mengenalnya bahkan bisa merasakan perasaan seseorang jadi pelatihan ekspresi Shikamaru selama ini tidaklah berguna.

Naruto menghela nafas laku mulai melangkah masuk, di dalam sana sudah banyak genin yang berdatangan dan sepertinya mereka bukan yang terakhir, terbukti saat beberapa waktu setelah mereka melangkah masuk genin konoha yang lain mulai bermunculan.

Seperti sebelumnya rookie konoha berkumpul dan menjadi pusat perhatian, namun kali ini Naruto lebih tenang tidak seperti Kiba yang terus mengganggu Sai dan mulai mendapat kata kata mutiara dari pemuda pucat itu, dan hei apa yang baru saja dia lihat? Matanya memicing, sejak kapan? Tanya nya dalam hari kemudian menyeringai penuh arti.

Shikamaru, bagaimana pun selalu waspada di manapun dan kapan pun. Bukan hanya itu ia akan selalu memperhatikan dahal hal di sekitarnya demi keselamatan Naruto dan seperti Naruto ia juga melihat kejadian langka, ia menghela nafas.

"Merepotkan.. " gumamnya yang mendapat kekehan Naruto.

Srek

Naruto menghela nafas dengan mata yang di putaran jengah. Di tatapnya pemuda dengan kacamata di depannya, Kabuto seperti yang dia lakukan di kehidupan yang dulu menarik perhatian para rookie konoha dengan permainan kartu nya.

"Bukankah beberapa informasi sedikit rahasia? Kau tau terlalu banyak" mereka menoleh pada Naruto yang sejak tadi seakan tak ada di antara mereka.

Kabuto menatap Naruto, tangannya terangkat memperbaiki letak kacamata yang selalu berteger di hidungnya.

Ruangan yang semula ramai menjadi senyap. Ujung mata Naruto menangkap keberadaan ninja suara yang berdiri tak jauh dari mereka, lalu matanya menang Kabuto yang terlihat bergetar. Ketahui bahwa tanpa mereka sadari Naruto melepas niat membuatnya pada Kabuto.

"D-dia.. K-kuat hah"

Sring

Tak

Srek

Mereka menoleh pada kunai yang menancap di dinding bersamaan dengan pintu yang terbuka. Masuk beberapa orang yang Naruto sangat kenal.

Pria di sana menoleh pada kunai yang mananya pada dinding tepat di samping kepalanya, di sana sebuah kartu yang menampilkan beberapa informasi dengan foto Gaara terlihat membuatnya kembali menatap pada kumpulan genin di dalam ruangan.

Aura di sekitar para genin menjadi sedikit berat yang membuat mereka kesulitan berdiri di atas kaki masing masing.

"Kalian kembali ke tempat duduk kalian.. "

Matanya kemudian menatap para genin yang nampak terintimidasi kecuali beberapa anak dan Naruto salah satunya yang kini bersandar di bahu Shikamaru dan menguap.

Beralih pada dua orang pria di sebuah ruangan. Seorang pria tua yang sibuk dengan tumpukan kertas di mejanya dan pria lain yang mendudukkan diri di sofa.

"Kau kembali lebih awal.. Ada apa?" ucap yang lebih tua.

"Pak tua.. Aku hanya ingin mengunjungi seseorang yang penting.. Apa salah? Lagi pula ini sudah cukup lama" ucapnya santai. Pria tua itu menghentikan aktivitas nya lalu mendongak menatap yang lebih muda.

"Naruto kah?.. Anak itu sedang dalam kegiatan mengikuti ujian Chunin.. "

"Begitu kah? Sepertinya aku akan menemuinya nanti" ia berdiri dari duduknya.

Tak

"Hadiah dari ku, aku akan pergi untuk penelitian" ucapnya lalu melompat keluar melalui jendela meninggalkan yang lebih tua yang tengah menatap buku di depannya bagai melihat sebuah harta karun.

"Persetan dengan berkas berkas ini.. Ini adalah sebuah surga" dan selanjutnya cekikikan terdengar jangan lupakan pipi yang merona dan sesekali tangannya menyeka darah yang akan keluar dari hidungnya.

Hal itu tak lepas dari pandangan beberapa orang bertopeng yang memang sejak tadi berjaga di sana. Mereka menghela nafas namun tak ayal salah satu dari mereka di buat geram dan jangan lupakan pandangan jijik yang ia tujukan.

"Hah.. Kuingat terakhir kali aku meninggalkan soal ini tanpa isi.. " gumam Naruto melihat lembaran soal di depannya. Tapi itu dulu, sekarang Naruto memiliki pengetahuan yang luas, tak sia sia ia mati matian belajar itu semua.

"Ku pikir, apa yang membuat mereka menjadikan ku hokage di usia muda? Bahkan Kakashi sensei dengan mudahnya memberikan topi yang bahkan baru beberapa bulan ia kenakan"

"Karna setidaknya kau itu jenius hanya kurang di asah.. Berterima kasih pada ku yang dengan senang hati mau mengajarimu sedikit.. " ucap Kurama.

"Hei! Ck bukan hanya kau jangan lupakan orang tua mesum itu.. Dan sepertinya ia berada di desa, aku merasakan keberadaan nya di salah satu pemandian"

"Yah itu dia dengan kepala putih berdurinya yang mesum"









Jangan lupa pasword nya kalo mau author cepet up..

Seperti biasa, say "next",  author seneng sama reaksi kalian ☻

Jangan lupa komen nya..

Tbc....

Shikanaru : Time TravelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang