~Happy Reading~
𖤓𖤓𖤓𖤓
Saat sampai di jembatan hal yang terduga telah terjadi. Di sana kakashi-sensei tengah melawan Zabuza sedangkan di sisi lain Shisui-sensei dan Tame tengah melawan Haku di dalam kubah cerminnya.
Di tempat lain, Tazuna tengah di jaga oleh Shika, Sai dan Sakura. Sedangkan aku? Aku memilih menjadi penonton. Aku menyamarkan hawa keberadaan ku dan menyatukan dengan pohon yang tak jauh dari tempat pertarungan berlangsung.
Mataku bergerak mengikuti setiap pergerakan kakashi-sensei melihat jalan nya pertarungan dari luar. Jika kuingat, aku merasa malu dengan diri yang dulu. Saat itu aku dengan bodohnya akan melompat masuk kedalam jutsu musuh membuat sasuke meneriaki ku sebagai Dobe.
Masa masa indah dan dari sana lah ikatan dengan sasuke muncul. Anak itu entah bagaimana bergerak melindungi ku dari sambon milik Haku yang berakhir mengenai tubuhnya. Tapi kali ini, biarkan aku menjadi penonton yang menikmati apa yang kulihat.
Saat tengah asik asiknya melihat pertarungan kakashi-sensei aku merasa sesuatu terjadi di dalam kubah itu, apa yang terjadi? Kenapa aura di dalam sana terasa berat?.
Aku menyipitkan mata, menerawang lebih jauh hingga... Itu dia!. Sasuke terduduk dengan tatapan penuh amarah dan Shisui-sensei yang terbaring tak berdaya dengan sembon di tubuhnya. Begitu rupanya, Shisui-sensei merelakan tubuhnya terkena sambon untuk menyelamatkan sasuke.
Aku tersenyum. Tapi hanya sebentar kala mataku tak sengaja melihat mata sasuke yang kini berubah menjadi merah dengan 2 tamoe yang berputar liar. Rupanya anak itu sudah membangkitkan tamoe keduanya.
Akhh
Mataku berdenyut sakit. Apa apaan? Rasanya ada sesuatu yang membuat mataku bereaksi seakan memaksa keluar saat melihat mata merah itu. Mataku.. Seakan di tarik oleh sesuatu.
"A-ada apa ini?" aku menegakkan bahu ku
"Kid matamu mengeluarkan darah.. " ujar kurama dari dalam sana.
Tepat setelah Kurama berujar mataku benar-benar mengeluarkan air mata namun berwarna merah. Ku angkat tangan ku untuk menyentuh mataku. Ini benar-benar sakit, aku merintih hingga penglihatan ku perlahan berubah.
Mendongak masih dengan airmata darah di sudut mata ku, aku melihat sekitar, pandangan ku menjadi abu abu rasanya aku pernah merasakan nya.. Ini.. Mungkin kah?.
"Benar kid.. Matamu berubah menjadi rinenggan"
Terkejut. Tentu saja. Kupikir Mata ini tak akan ikut dengan ku secara ini bukan lah milikku sejak awal, aku hanya meminjamnya. Namun tak ayal aku merasa senang ini adalah hadiah si tame di akhir hidupnya yang sudah membuatku berjanji untuk menjaganya.
....
Aku memandang malas ke depan sampai aku merasakan aura berat keluar dari dalam kubah cermin di depan sana namun tertutup oleh kabut tebal buatan Zabuza.
Lagi pula, kenapa Naru sangat lama? Bahkan pertarungan semakin sengit dan aku tak tahu rencana apa di buat anak itu dengan 2 orang yang bertarung dengan ke 2 Jounin sensei.
Tap
Tap
Ku fokuskan pandangan ku menatap ke depan. Samar Samar nampak seseorang yang berjalan mendekat kami menjadi siaga. Namun saat sosok itu benar benar berdiri di depan kami, aku menghela nafas lega. Ternyata dia adalah Naruto yang menekan chakra nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shikanaru : Time Travel
FantasyAuthor gak tau mau deskripsi-in nya gimana, jadi langsung baca aja, kalau suka silahkan, kalau gak skip aja Typo bertebaran BXB, Boys love