Chapter 31

11.8K 1.8K 267
                                    

Nono & Abang Additional Part 1 dah ada di karyakarsa ya ges. Yg mo baca Abang jinakin Nono pas bayi bisa ke sana ✨

 Yg mo baca Abang jinakin Nono pas bayi bisa ke sana ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Dulu, Nono pernah bilang bahwa dia ingin menjadi anak kecil selamanya. Dia hanya ingin bermain, bermain, dan bermain lalu tertidur seharian karena kelelahan.

Nono tidak ingin tumbuh menjadi manusia dewasa. Nono tidak ingin bertengkar seperti yang sering dilihatnya saat orangtuanya beradu argumen. Nono tidak ingin usianya bertambah, karena hal itu bisa membuatnya semakin kelelahan.

Nono pikir menjadi anak-anak selamanya itu menyenangkan. Dia tidak akan menua. Dia akan terus bertubuh kecil dan pendek dengan rambutnya yang pink seperti gulali. Tidak apa-apa, karena dengan cara itu semua orang akan terus mencintainya.

Abang akan terus memanjakannya. Suster Mita akan terus mengasuhnya seperti balita, lalu orangtuanya… akan sibuk seperti biasa.

Tidak apa-apa… Nono mengatakan kalimat itu berkali-kali kepada dirinya sendiri, sampai akhirnya dia sadar bahwa tidak selamanya menjadi anak kecil itu menyenangkan.

Untuk mencicipi perasaan sedih ternyata tidak perlu menjadi dewasa. Merindukan Ayah dan Bunda saja sudah cukup membuat hati Nono kelabu tanpa cahaya. Dunianya mendung, Nono bahkan sudah tidak ingat berapa lama dia menunggu Ayah pulang.

Nono berbaring menyamping menghadap jendela kaca yang tertutup rapat. Dia berada di kamar Ayah. Surat undangan itu tergeletak di samping kepalanya, bentuknya sudah kumal dan tidak rapi lagi karena Nono terlalu lama memegangnya.

“Nono, ayo makan dulu. Nono belum makan malam lho.” Suster Mita masuk ke dalam kamar, dia duduk di ranjang sambil mengusap-usap punggung Nono yang berbaring membelakanginya.

Jika biasanya anak itu menjawab, atau bahkan menghindar dengan sepedanya maka kali ini Nono hanya diam seribu bahasa.

Anak itu mengenakan setelan pakaian dengan atasan berwarna putih polos, ada kantung kecil di bagian dada kiri dengan gambar penguin di atasnya, lalu celana hijau sage polos dengan gambar serupa di bagian bawahnya. Suster Mita ingat, Lijendra membelikan Nono pakaian itu tepat sebelum dia pergi ke New York.

 Suster Mita ingat, Lijendra membelikan Nono pakaian itu tepat sebelum dia pergi ke New York

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nono & Abang (DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang