Chapter 38 (Ending)

15.5K 1.8K 286
                                    

Maaf lama, ini part terakhir ya jadi silakan diresapi bacanya hehe…. sorry ga jadi sampai 40 part 😂🙏

Happy Reading 🤗

Happy Reading 🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gambar bikinan Nono ☝️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gambar bikinan Nono ☝️

****

Lijendra tahu, dia tidak bisa memilih di mana dan dari orangtua mana dia dilahirkan. Ketika Lijendra pikir hidupnya akan biasa-biasa saja, ternyata Nono hadir memberikan warna yang luar biasa.

Terkadang, Lijendra merasa lucu. Rasanya baru kemarin, dia uring-uringan saat melihat bunda menunjukkan testpack garis dua berwarna biru itu kepadanya. Rasanya baru kemarin, Lijendra merasa malu karena diledek teman-teman satu kelasnya atas kehadiran Nono. Rasanya … baru kemarin, Lijendra mendengar tangisan bayi mungil yang membuatnya sering terjaga hampir di setiap malam.

Semuanya masih terasa seperti kemarin, sampai Lijendra tidak sadar bahwa kemarin itu adalah lima tahun yang lalu. Kemarin itu … ternyata sudah cukup lama hingga dia merasa terbiasa.

Lijendra tidak pernah berpikir atau membayangkan hidupnya jika dia memiliki dua orang adik kecil yang berisik. Tidak, itu tidak ada di dalam rencananya. Oleh karena itu, saat mengetahui tenda ayah dan bunda yang tampak sepi. Lijendra langsung menaruh curiga.

Dia berlari ke sana, untuk memastikan sendiri apakah takdir akan membuat dirinya terlihat lebih konyol lagi.

Dan ternyata….

“J-Jen?”

Ayah dan Bunda yang sedang menonton Naruto pun terkejut bukan main. Mereka merasa seperti pasangan di bawah umur yang diciduk Satpol PP.

“Lagi ngapain, sih?” tanya Nono yang menyelipkan diri ke dalam. “Heung? Naluto kah itu?”

Ayah dan Bunda pun segera mematikan laptop mereka karena malu.

“M-Maaf Jen, udah bikin salah paham.” Ayah menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Lijendra mengembuskan napas lega. Wajar saja dia trauma karena takut akan ada Nono kedua. Satu saja sudah bikin sakit kepala apalagi ganda putra. Bisa-bisa Lijendra gila.

Nono & Abang (DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang