"Mau kemana...?"
"Bentar aja, tunggu bentar aja, janji nggak bakal lama kok. Tunggu dulu ya?"
.
[Special gift for bayi gede Nagi Seishiro-sama yang ultah hari ini, 06-05-23]
.
Seishiro menunggu di halte bis itu, dia berdiam diri sambil memainkan resleting jaket miliknya.
"Katanya cuman bentar," gumam Seishiro pelan.
Dia sudah menunggu sejak 40 menit yang lalu di sana, menanti temannya yang katanya tadi mau pergi sebentar karena ada urusan mendadak.
Sebenarnya Seishiro bisa pergi dari tadi, dia bisa menelpon sahabat kecilnya, Reo, untuk menjemputnya dan membawanya pergi dari tempat yang dingin itu, tapi Seishiro tidak melakukannya.
Dia sendiri bertanya-tanya apa pentingnya menunggu seorang Isagi Yoichi, orang yang baru saja berteman dengannya beberapa minggu yang lalu, sampai hampir tengah malam begini.
Sebenarnya tadi mereka baru saja pulang dari mengerjakan tugas kelompok, karena awalnya Seishiro memang menumpang kepada Yoichi saat pergi ke kampus, jadi dia juga akan pulang bersama dengan pria itu. Jalan ke indekos mereka juga searah.
Lalu saat tengah mengobrol di tengah jalan, tiba-tiba Yoichi memberhentikan sepeda motornya dan menurunkan Seishiro di tengah jalan, dia mengatakan akan segera kembali dan menyuruh Seishiro menunggu di sana.
Seishiro kembali merenung, dia bosan, mau bermain game tapi handphone miliknya sudah kehabisan baterai sejak 30 menit lalu.
Dengan begitu dia tidak punya pilihan lain selain menunggu Yoichi, menelpon Reo pun sudah tidak bisa, sebenarnya tempat kos-nya sudah tidak jauh, tapi Seishiro sangat malas untuk berjalan ke sana.
Jadilah dia menyender di tiang besi halte itu, menutup mata dan membiarkan angin malam yang dingin membelai halus kulitnya, lama-lama dia jadi mengantuk dan akhirnya benar-benar tertidur.
"Nagi, hei."
Seishiro mengerjabkan matanya pelan saat mendengar suara yang memanggil namanya.
Saat dia membuka mata, terlihatlah Yoichi yang dilatarbelakangi lampu jalanan, membuat matanya yang biasanya memang menyipit karena ngantuk jadi tambah mengecil. Yoichi entah kenapa jadi terlihat seperti mengeluarkan cahaya karena efek itu.
"Udah bangun?" tanya Yoichi pelan, tangannya yang tadi menepuk-nepuk pelan pipi Seishiro dia bawa untuk mengelus pelan rambut putih yang lembut itu.
"Iyaa," ucap Seishiro, pria itu mengucek matanya pelan. "Isagi lama."
Mendengar ucapan dengan nada merajuk itu membuat Yoichi terkekeh pelan, dia meminta maaf lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam saku jaketnya.
"Nih," katanya sambil mengulurkan apa yang tadi dia keluarkan.
Seishiro lalu menunduk, menatap heran selembar kertas kecil yang ada di tangan Yoichi, pria itu mendongak lalu menatap Yoichi dengan tatapan yang sama herannya.
Yoichi kembali terkekeh pelan, sangat lucu melihat Seishiro yang baru bangun tidur bingung kelimpungan seperti itu, rasanya seperti melihat seekor kucing, membuat Yoichi gemas.
"Katanya hari ini Nagi ulang tahun 'kan? Jadi ini voucher game buat Nagi," kata Yoichi dengan percaya diri, yakin kalau hadiah darinya akan membuat gamer satu ini senang.
Seishiro kembali menatap kertas voucher di tangan Yoichi, dia menerimanya dan membaca yang tertulis di sana, jadi tadi Yoichi pergi lama karena mencari ini?
"Tapi Sa, Reo tadi ngasih aku top-up game lima juta..." ucapnya polos.
Mendengar hal itu membuat Yoichi terbelalak, matanya melotot lucu, tak lama kemudian wajahnya memerah karena malu.
Mulutnya tergagap, merasa tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, sumpah, dia malu!
Dengan cepat tubuhnya berbalik, dia mengangkat tudung hoodie-nya untuk menutupi wajahnya yang masih merah karena malu.
Seishiro menutup mulutnya, dia mendengus lucu saat mencoba menahan tawanya yang mencoba keluar melihat kelakuan teman barunya ini.
"Jangan ketawa!!!" teriak Yoichi keras di tengah malam itu.
.
A/n:
AKU BELUM TELAT KAN???? INI MASIH JAM SEBELAS KOK.AKSKSKSKDNF HAPPY BIRTHDAY BUAT BAYI BONGSOR KITA, UNCH UNCH!!!
(づ ̄ ³ ̄)づ
/Kasih peluk cium banyak-banyak/.
.
.
.
.
.
Omake~
"Seii, kamu di dalam?"
Seishiro yang merasa terpanggil langsung keluar dengan masih memakai handuk untuk menutupi area bawahnya.
Pria berambut putih itu langsung tertawa saat melihat Yoichi yang mukanya langsung memerah melihat dia keluar sehabis mandi. Dia lalu mendekat ke arah pria dengan rambut blueberry itu.
"Chi, kita dah nikah, ngapain masih malu-malu?" tanya Seishiro, pria itu menunduk rendah untuk menyelipkan kepalanya yang masih basah ke leher Yoichi.
"Rambut kamu masih basah! Jangan dekat-dekat!" seru Yoichi, masih dengan rona wajah yang masih sama merahnya, dia menjauh dari pria itu lalu menabrak meja nakas yang ada di samping ranjang.
Tangannya lalu tanpa sengaja menyenggol sebuah bingkai yang ada di atas sana, bingkai itu terjatuh pelan dan tertelungkup, Yoichi menatapnya penasaran, sekarang atensinya penuh pada bingkai yang entah kenapa menarik perhatian itu.
Siapa coba yang fotonya repot-repot dipajang oleh Seishiro di kamar baru mereka?
Yoichi mengambil bingkai itu untuk melihat isinya.
Itu hanya sedetik sebelum dia melempari Seishiro dengan bantal bersama dengan wajahnya yang sudah se-merah kepiting rebus.
"NGAPAIN KAMU NGEBINGKAI VOUCHER BULUKAN INI???!!!"
Dan akhirnya Yoichi mendapatkan jawaban yang makin membuatnya ingin membuang kekasihnya itu ke dalam lautan.
"Soalnya itu hadiah yang Yoichi kasih pertama kali ke Sei," kata si rambut putih sambil menyembunyikan kekasihnya yang tambah memerah di dalam pelukannya.
.
.
.
Fin.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓AllxIsagi [oneshot] BLUE LOCK<3
FanfictionKumpulan cerita pendek tentang Isagi dan para haremnya. Judul satu dengan judul lainnya nggak berhubungan ya, +setiap cerita pair-nya berbeda-beda. Selamat menikmati!! Warning!! •√typo(s) •√OOC-(tapi diusahakan nggak terlalu). •√BxB, BL, homo, yang...