Nyasar?? [Rnis]

10.7K 577 129
                                    

"Ngapain lu di sini?"

Yoichi tersentak kaget lalu refleks menoleh ke belakang, kucing yang tadi ia elus pun jadi kabur akibat suara lelaki di belakangnya.

Matanya mengerjap, ikut bingung, lalu dia berdiri dari posisi awalnya yang berjongkok.

"Lu sendiri ngapain di sini?" tanyanya balik kepada Itoshi Rin, kapten sepak bola dari klub sekolah tetangga, alias musuh bebuyutannya.

"Gue duluan yang nanya," balas Rin. "Gue di sini karena mau balik ke rumah, ini jalan mau ke rumah gue. Lo sendiri? Perasaan rumah lu gak ke arah sini dah?"

Pertanyaan dari bungsu Itoshi itu membuat dahi Yoichi mengerut.

"Kok lo tau arah rumah gue?" Yoichi kembali bertanya balik, dia tidak pernah merasa pernah memberi tahu alamat rumahnya kepada Rin, bahkan mereka tidak sedekat itu untuk saling memberi tahu alamat, pertemuan mereka hanya terjadi di lapangan dan selalu dibarengi dengan pertengkaran.

"Lo cuman tau cara jawab pertanyaan pake pertanyaan? Gue yang nanya duluan," ucap Rin. Wajahnya terlihat kesal, tapi entah kenapa Yoichi merasa orang ini cuman mau menghindari pertanyaan darinya.

Tapi mengingat pertanyaan yang tadinya dilontarkan oleh Rin, membuat Yoichi mengingat alasan dia ada di sini.

"Em ... bisa gak sih pertanyaannya diganti aja?" ucapnya dengan nada pelan.

"Emang kenapa? Jangan bilang lu ada di sini karena nyasar? Emangnya bocil?" ejek Rin dengan wajah yang bagi Yoichi sangat menyebalkan.

"Kalo iya terus lu mau apa?!" balasnya cukup keras karena kesal.

Bungsu Itoshi itu terdiam.

"Jadi beneran nyasar?"

Lalu wajah Yoichi berubah jadi merah, dia malu karena impulsif membocorkan hal memalukan di depan rivalnya.

Rin sendiri hanya diam, dalam hati dia menertawakan pemuda yang lima belas senti lebih pendek darinya ini. Mungkin kalau dia punya karakter seperti Bachira Meguru, dia sudah tertawa sambil berguling di aspal.

Lagipula apa tidak lucu melihat pemuda berumur 17 tahun masih tersasar di umurnya yang segitu?

Yoichi melirik ke arah Rin dan melihat kalau pria itu hanya diam, benar-benar wajah Itoshi itu tidak diciptakan untuk tertawa ya...

Tapi itu membuat Yoichi bersyukur, dengan begini rasa malunya tidak akan bertambah lebih besar.

Lalu tiba-tiba Rin berjalan meninggalkannya, pergi menyebrang jalan raya dengan cepat.

"Hah?" Yoichi sempat terpelongo lalu sadar dan segera mengejar Rin yang berjalan dengan cepat.

"Woi! Tungguin! Mau kemana lo?" seru Yoichi saat dia sudah berhasil menyamai langkah cepat kaki Rin.

Rin masih berjalan, dia menoleh pada Yoichi dan berucap datar, "pulanglah, mau kemana lagi?"

"Hah? Seenggaknya bantu gue lah! Hp gue mati dan gue gatau sama sekali daerah sini, ini udah hampir malam dan gue gabisa pulang," jelas Yoichi dengan napas tersenggal karena berusaha terus berjalan di samping Rin.

"Itu urusan lo, bukan gue," balas Rin cuek. Pria itu melirik sedikit lalu memperlambat sedikit langkah kakinya.

Yoichi menatap garang Rin.

"Simpati dikit kek! Gue mau pulang, seenggaknya pinjemin gue hp lu kalo gamau direpotin, ntar pulsanya gue ganti," kata Yoichi, memberi penawaran sebelum Rin benar-benar mau meninggalkannya.

"Buat apa lo hp?"

"Buat nelpon orang lah! Masa buat mukul pala lo? Gue mau telpon Bachira atau Chigiri buat jemput, katanya mereka masih ada kelas tambahan, sekalian pulang nanti biar jemput gue di sini," jelas Yoichi, kali ini dia sedikit memelas, berharap sedikit saja Rin bisa memberi dia belas kasih.

✓AllxIsagi [oneshot] BLUE LOCK<3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang