Bocah Hiu [Kris]

1.8K 168 10
                                    

Bocah hiu, itu adalah panggilan yang disematkan Isagi sejak dia pertama kali bertemu Kurona Ranze.

Mungkin dia menamainya seperti itu karena giginya yang tajam seperti hiu, tapi setelah mereka kenal karena sama-sama menjadi anggota OSIS, Isagi langsung jatuh hati pada kelucuan bocah hiu itu.

Kebiasaannya berbicara sambil mengulang kata-katanya sebanyak dua kali itu sangat lucu! Isagi memanggilnya hiu lucu untuk beberapa saat.

Saat mengetahui Kurona ternyata adalah bagian dari klub futsal sekolahnya, Isagi memutuskan untuk beberapa kali menonton pertandingan sekolah mereka dengan sekolah lain.

Isagi sendiri tidak punya banyak kenalan di klub futsal, jadi dia hanya fokus pada Kurona yang dia kenal saja.

Ah, sial—

'Pahanya.'

Isagi punya fetish terhadap paha, dia tidak ingin mengakuinya karena orang bisa salah paham dan menganggapnya sebagai pria mesum. Isagi berharap bisa melupakan hal itu dan tidak menatap paha partner OSIS-nya terlalu lama.

Mungkin karena dia pemain futsal, otot pahanya terlihat sangat tebal dan berisi, Isagi membuang muka dan memutuskan untuk tidak melihatnya lagi, itu bahaya untuk jantungnya.

Dan setelah itu, dia memutuskan untuk beberapa kali menonton pertandingan yang ada Kurona-nya.

Untuk melihat pahanya— maksudnya untuk melihat betapa ahli dia dalam permainan futsal.

°°°°°

Pertemuan pertama mereka, atau tepatnya obrolan pertama mereka—karena Isagi sendiri sering menonton pertandingan futsal Kurona—adalah saat Isagi datang ke kediamannya untuk mengantarkan hasil laporan rapat OSIS pada Kurona di hari libur.

Dia diberi tugas tersebut karena kemarin Kurona tidak masuk sekolah karena sakit, dan kebetulan rumahnya tidak jauh dari rumah Kurona, jadi dia disuruh seniornya mengantarkan laporan tersebut.

Saat dia mengetuk pintu, Kurona muncul dari balik pintu dengan wajah memerah dan plester penurun panas di dahinya.

Ternyata dia belum sembuh, dan itu cukup untuk membuat Isagi merasa khawatir padanya.

"Um, tidak papa, tidak papa," kata Kurona sambil mengambil kertas dari tangan Isagi.

Ukh, kebiasaannya itu benar-benar lucu, Isagi tidak bisa menahan diri untuk tidak menatap kelucuan yang dikeluarkan oleh Kurona.

Sambil basa-basi sedikit dan memberikan kata, "Semoga cepat sembuh." untuknya, Isagi pamitan pergi. Tapi kakinya terhenti saat dia mencium bau gosong dari dalam rumah Kurona.

"Kurona, itu bau apa?"

Kurona diam saat Isagi bertanya seperti itu, dia lupa kalau tadi dia memasak dan tidak mematikan kompornya terlebih dahulu.

Melihat Kurona hanya mematung dengan sedikit keringat dingin di dahinya, Isagi—meski merasa tidak sopan—langsung masuk dan menuju dapur yang untungnya tidak terlalu jauh dari pintu utama.

"Kurona! Kebakaran!" teriak Isagi panik saat panci yang ada di atas kompor sekarang terbakar api.

Saat Kurona datang dengan sama paniknya karena Isagi berteriak seperti itu, dia kelimpungan dan segera mencari ponsel untuk memanggil pemadam kebakaran.

Tapi tangannya yang baru saja ingin memencet tombol darurat di ponselnya terhenti saat melihat Isagi mengambil handuk dan berlari menuju wastafel untuk membasahi handuk itu.

Pria blueberry itu dengan sigap menutup api yang menyala di atas panci itu dengan handuk yang sudah dia basahi.

Kurona hanya melihatnya sambil bengong, Isagi bergerak dengan sangat gesit meski awalnya sempat panik.

Selanjutnya Isagi dengan canggung meminta izin untuk memasak untuk Kurona. Dia begitu karena ternyata Kurona sedang mencoba membuat bubur untuknya sendiri karena tidak ada yang mengurusnya, jadi dia menawarkan diri untuk membersihkan dapur dan memasak untuknya.

Beberapa saat dia habiskan untuk membuat bubur, lalu dia menyajikan bubur itu pada Kurona yang dari tadi menunggu di meja makan.

Kurona memegang pipinya saat dia memakan bubur buatan Isagi.

"Enak?" tanya Isagi, dia tersenyum manis dan menatap Kurona yang terlihat fokus pada makanannya.

Kurona mengangguk dan masih memegangi pipinya, sepertinya dia merasakan panas yang lain, bukan karena demam atau karena bubur buatan Isagi yang masih panas, tapi benar-benar panas yang lain, dia bisa merasakan panas itu menyebar dan membuat wajahnya makin merona.

Entah itu karena Isagi dengan tenang menyelamatkan rumahnya dari kebakaran atau karena bubur buatan Isagi yang sangat enak, tapi Kurona merasa kalau dia harus membuat Isagi terus ada untuknya, tidak hanya saat dia demam saja, tapi juga setiap saat dia menginginkan keberadaan pemuda manis itu.

Kurona jadi menginginkan Isagi untuk dirinya sendiri.

.

.

.

Fin.

✓AllxIsagi [oneshot] BLUE LOCK<3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang