Kantin Fakultas Teknik yang biasanya memang ramai, hari ini terdengar lebih ramai lagi.
Aiku sendiri yang tujuannya ingin makan di kantin ikut melihat ada keributan yang terjadi di dalam kantin.
Melihat ekspresi orang-orang yang panik dan terburu-buru, membuatnya makin penasaran. Beberapa orang mengangkat ponsel ke udara untuk merekam apa yang sedang terjadi.
Aiku menyelip ke dalam kerumunan, karena dia termasuk senior yang lumayan dikenal, apalagi di kalangan anak teknik lainnya, banyak orang yang menyingkir untuk memberi jalan untuknya.
Saat sudah sampai di tengah-tengah hal yang daritadi jadi tontonan orang-orang, matanya membelalak terkejut.
Di sana ada orang yang terbaring dengan pisau di perutnya, darahnya mulai menggenang di lantai dan beberapa orang mengelilinginya untuk berusaha menolongnya.
Tapi tak ada dari mereka yang benar-benar melakukan pertolongan, antara mereka takut akan melakukan kesalahan karena ini menyangkut nyawa manusia, atau mungkin orang-orang itu hanya cari muka dengan sok peduli, padahal melakukan sesuatu juga tidak.
Aiku tanpa ragu mendekat ke arah orang yang tertusuk itu, dia ingin mendengar alasan kenapa keadaan bisa begini, tapi melihat banyak orang yang memegangi pria lain yang berlumuran darah seolah sedang menahannya, sepertinya dia sudah cukup mengerti.
Lagipula daripada kejelasan keadaan saat ini, kondisi korban lebih penting.
Dia mendorong orang yang mengelilingi korban dengan kesal, mereka lebih tidak berguna dari orang-orang yang hanya menonton dan merekam kejadian ini, lebih baik mereka habiskan saja waktu untuk sekedar menelpon ambulans atau polisi agar bisa menangani keadaan.
"Minggir kalian! Telpon polisi dan ambulans!" teriak Aiku, dia berjongkok di samping korban dan melihat keadaannya yang hampir kehilangan kesadaran karena terlalu banyak kehabisan darah.
Dia mendekat ke telinganya dan berbisik untuk mencoba menjaga kesadaran korban.
Aiku lalu kembali berdiri dan melihat ke sekeliling, dia menarik napas dalam dan berteriak lebih keras.
"ADA ANAK KEDOKTERAN DI SINI?!"
Suaranya keras dan tegas di saat bersamaan, hampir mengalahkan suara kerumunan orang-orang yang masih berkumpul dan mendekat karena penasaran saja.
Dia tidak lupa kalau ini adalah kantin Fakultas Teknik, hanya saja mungkin, dari kecil kemungkinan ada anak kedokteran atau mahasiswa dari prodi kesehatan yang ada di sini, mereka bisa menangani atau memberi instruksi yang lebih tepat untuk diberikan pada orang awam sepertinya.
Daripada dia asal-asalan melakukan sesuatu pada korban dan menghilangkan nyawa orang hanya karena rasa sok tau, lebih baik begitu.
Dia berteriak sekali lagi, tapi tidak ada yang menjawab, semua orang hanya berbisik-bisik sambil mengobrol dengan wajah panik karena korban mulai bernapas dengan cepat dan terlihat berat.
Aiku berteriak sekali lagi, sebelum berdecak kesal karena merasa perbuatannya sia-sia.
Tapi tiba-tiba ada yang berjongkok di sampingnya dan melepas jaketnya untuk dia jadikan sandaran untuk korban.
Aiku tentu saja terkejut, dia langsung bertanya, "Lo dari kedokteran?"
Orang itu, Isagi, mengangguk dan menoleh ke arah Aiku.
Aiku yang awalnya lega karena ada juga yang menjawab panggilannya, langsung berubah makin panik, wajah anak ini sama sekali tidak meyakinkan!
Dia berkeringat dingin bahkan lebih banyak darinya! Wajahnya pucat dan tangannya gemetaran memegang jaketnya yang entah Aiku tidak tau mau dia apakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓AllxIsagi [oneshot] BLUE LOCK<3
FanfictionKumpulan cerita pendek tentang Isagi dan para haremnya. Judul satu dengan judul lainnya nggak berhubungan ya, +setiap cerita pair-nya berbeda-beda. Selamat menikmati!! Warning!! •√typo(s) •√OOC-(tapi diusahakan nggak terlalu). •√BxB, BL, homo, yang...